5 Pengungkapan Terbesar dalam My Hero Academia Final Fan Book

Intinya sih...
- Pahlawan nomor satu di Amerika Serikat digantikan oleh Agate Minou dengan Quirk Fault Line.
- Eri akhirnya mengejar karier di bidang musik setelah festival musik Kelas 1-A membuatnya tersenyum bahagia.
- Shigaraki memiliki Quirk Float yang mirip dengan neneknya, Nana Shimura.
Anime My Hero Academia memang tinggal menunggu musim terakhir. Namun, manganya sudah berakhir sejak 2024 kemarin. Meski sudah berakhir, tampaknya masih banyak pertanyaan penggemar yang belum terjawab. Hingga akhirnya, sang kreator, Kohei Horikoshi, merilis My Hero Academia: Ultra Age: The Final Fan Book.
Dalam buku ini, Horikoshi memberikan banyak pengungkapan besar yang tidak dijelaskan dalam seri utama. Nah, berikut lima pengungkapan terbesar dalam My Hero Academia: Ultra Age: The Final Fan Book. Yuk, simak ulasannya!
5. Pahlawan nomor satu Amerika Serikat yang baru
Sebelumnya, gelar pahlawan nomor satu di Amerika Serikat dipegang oleh Star and Stripe. Pemilik nama asli Cathleen Bate ini tampil dengan kostum yang mirip dengan All Might. Star and Stripe juga dikenal dengan Quirk miliknya yang sangat kuat, yaitu New Order.
Sayangnya, Star and Stripe harus gugur dalam pertarungannya dengan Shigaraki. Dalam pertarungan ini, Star and Stripe hampir berhasil membunuh sang penjahat. Namun, Shigaraki berhasil membalikkan keadaan dengan mencuri New Order milik Star and Stripe.
Setelah kematian Star and Stripe, posisinya sebagai pahlawan nomor satu di Amerika digantikan oleh Agate Minou. Tidak banyak hal yang diketahui tentang Agate. Namun, My Hero Academia Final Fan Book mengungkapkan jika Agate memiliki Quirk bernama Fault Line. Quirk ini memungkinkan Agate untuk mengendalikan retakan di Bumi.
4. Eri mendapatkan happy ending
Selama seri berlangsung, kehidupan Eri selalu diliputi kesedihan. Pada usianya yang masih kecil, Eri harus kehilangan ayahnya setelah dirinya kehilangan kendali atas Quirk miliknya. Ibunya kemudian meninggalkannya sehingga Eri jatuh ke tangan Kai Chisaki. Di tangan Chisaki, Eri dieksploitasi secara brutal untuk menjalankan bisnis Shie Hassaikai.
Meski sudah diselamatkan, Eri masih harus berjuang untuk melawan traumanya. Namun, setidaknya, Eri mendapatkan happy ending. Dalam My Hero Academia Final Fan Book, Horikoshi mengungkapkan bahwa Eri pada akhirnya mengejar karier di bidang musik. Keputusan Eri untuk menjadi musisi mungkin terinspirasi dari Festival Musik Kelas 1-A. Pasalnya, dalam festival tersebut, Eri terlihat tersenyum bahagia untuk pertama kalinya.
3. Nama asli All For One
All For One bisa dibilang sebagai antagonis utama dalam My Hero Academia. Sebagian besar konflik dalam seri ini disebabkan oleh All For One. Meski dirinya memiliki peran penting dalam seri, nama asli All For One tidak pernah diungkapkan dalam seri.
Namun, penggemar sudah mengetahui bahwa nama belakang All For One adalah Shigaraki. Pasalnya, All For One memiliki adik yang bernama Yoichi Shigaraki. Setelah mengadopsi Tenko Shimura, All For One juga mengganti nama Tenko Shimura menjadi Tomura Shigaraki. Benar saja, dalam My Hero Academia Final Fan Book, Horikoshi mengungkapkan bahwa nama asli All For One adalah Zen Shigaraki. Dalam bahasa Jepang, zen (禅) sendiri artinya 'semua'. Ini menjelaskan kenapa selama ini dirinya dipanggil All For One.
2. Quirk Shigaraki bukanlah Decay
Pada Final War Arc, All For One sempat mengungkapkan bahwa Quirk asli Tomura Shigaraki bukanlah Decay. All For One mengaku bahwa dirinya mencuri Quirk asli Shigaraki dan menggantinya dengan Decay. Sementara itu, Decay sendiri adalah hasil dari modifikasi Overhaul. Lantas, apa Quirk asli Shigaraki yang sebenarnya?
Dalam My Hero Academia Final Fan Book, Horikoshi mengungkapkan bahwa Shigaraki memiliki Quirk yang mirip dengan neneknya, Nana Shimura, yaitu Float. Quirk ini memungkinkan Shigaraki untuk menciptakan lingkaran kuning di kakinya. Lingkaran tersebut bekerja sebagai repulsor yang memungkinkan Shigaraki untuk melayang di udara.
Jika kamu perhatikan lagi, All For One sempat menggunakan Quirk tersebut dalam pertarungan terakhir. Sayangnya, Horikoshi tidak mengungkapkan apa nama dari Quirk asli Shigaraki tersebut. Meski begitu, pengungkapan ini setidaknya menjelaskan kenapa Shigaraki tidak cocok dengan Decay.
1. Deku menjadi pahlawan nomor empat di Jepang
Seperti yang terlihat pada akhir manga My Hero Academia, Deku harus mengubur mimpinya untuk menjadi pahlawan nomor satu di Jepang. Setelah mengorbankan One For All untuk mengalahkan Shigaraki, Deku tidak lagi memiliki kekuatan untuk menjadi pahlawan. Karena itu, Deku memutuskan untuk mundur dari dunia pahlawan dan memilih menjadi guru di SMA Yuei.
Untungnya, Deku memiliki teman-teman yang sangat pengertian. Tanpa diduga, teman-teman Deku mengumpulkan uang mereka untuk membelikan Deku sebuah kostum pahlawan. Kostum ini memungkinkan Deku untuk menggunakan kekuatan yang mirip dengan One For All. Berkat itu, Deku akhirnya bisa menjadi seorang Pro Hero.
Dalam My Hero Academia Final Fan Book, Horikoshi mengungkapkan jika Deku berhasil menjadi pahlawan nomor empat di Jepang. Sementara itu, Katsuki Bakugo mengikutinya sebagai pahlawan nomor lima. Dengan begitu, rivalitas antara Deku dan Bakugo masih belum berakhir.
Meski ending My Hero Academia masih di luar ekspektasi, setidaknya Horikoshi telah menjawab beberapa pertanyaan penggemar. Hal ini membuat ending My Hero Academia tidak begitu menggantung karena sekarang kita tahu apa yang terjadi setelah seri berakhir. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang My Hero Academia: Ultra Age: The Final Fan Book?