5 Perbedaan Film Frozen dengan Kisah Putri Disney Lainnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi yang belum pernah menonton filmnya secara langsung mungkin akan menganggap jika Frozen (2013) hanyalah film anak-anak biasa. Jika dilihat dari poster filmnya pun, kebanyakan orang pasti akan menebak bahwa film ini hanya berisi kisah fantasi khas putri di negeri dongeng dengan selipan karakter lucu di dalamnya.
Memang gak seratus persen salah. Namun, anggapan itu nampaknya kurang tepat jika ditujukan untuk Frozen. Nyatanya, film Disney ini mengangkat cerita yang berbeda dari biasanya.
Perbedaan Frozen dengan kisah putri Disney lainnya bisa kamu ketahui melalui ulasan berikut ini. Berikan perspektif cinta yang berbeda, lho!
1. Mengangkat kisah cinta yang berbeda dari biasanya
Mungkin banyak yang berpikiran bahwa kisah cinta hanya berlaku di saat ada dua karakter menjalin hubungan dalam ikatan romantis, dalam hal ini berpacaran atau menikah. Padahal, hubungan lain, seperti persahabatan maupun kekeluargaan, sebenarnya juga bisa digolongkan sebagai kisah cinta.
Secara khusus, Frozen mengangkat tema cinta, tetapi lebih dalam hubungan persaudaraan antara dua karakter, yakni Elsa dan Anna. Meskipun di dalam filmnya ada love line antara Anna dengan Hans dan Kristoff, tapi yang menjadi fokus utama dari film ini tetaplah kisah Anna dan Elsa sebagai dua saudari yang sempat berseteru sebelum akhirnya bersatu kembali.
2. Menyindir fenomena cinta pada pandangan pertama
Pada film putri Disney lainnya, khususnya edisi keluaran lama, terlihat sekali jika karakternya dapat dengan mudah jatuh cinta hanya karena penampilan atau nyanyian dari sosok yang dikaguminya. Meski baru bertemu di hari itu, mereka merasa seperti sudah menemukan seseorang yang akan menjadi teman hidupnya kelak.
Melalui film-film terbaru Disney, salah satunya Frozen, fenomena "love at first sight" juga turut disinggung di dalam ceritanya. Anna yang awalnya jatuh cinta dengan Hans berniat meminta restu dari Elsa untuk menjalin pernikahan. Namun, Elsa tidak menyetujuinya karena menganggap bahwa Anna tidak bisa menikahi orang yang baru ditemuinya di hari itu. Setelah berjalannya film, barulah diketahui bahwa Pangeran Hans ternyata hanya berniat memanfaatkan kepolosan Anna untuk mengambil alih kerajaan Arendelle.
Memang bukan hal yang mustahil untuk bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, untuk bisa menjalin hubungan ke arah yang lebih jauh atau bahasa mudahnya, menikah, rasanya agak sulit dilakukan jika kita belum lama mengenal orang tersebut.
3. Karakternya banyak, tapi semua memiliki peran krusial dalam menghidupkan cerita
Editor’s picks
Frozen adalah salah satu film Disney dengan banyak karakter di dalam ceritanya. Tokoh utamanya memang Elsa dan Anna, tapi karakter lainnya juga punya peran masing-masing di film ini.
Mereka gak cuma jadi tokoh sampingan yang sekejap ada, sekejap tidak ada. Mereka juga punya peran krusial dalam membuat alur ceritanya semakin menarik.
Setidaknya ada enam tokoh yang menjadi kunci utama film ini. Pertama, tentu Elsa dan Anna, dua saudari yang sempat berselisih paham. Olaf, si boneka salju yang cinta musim panas. Kristoff dan Sven (seekor rusa), yang punya andil dalam mengantar Anna bertemu saudarinya. Hingga Hans yang awalnya dikira pangeran baik-baik, tapi ternyata punya niat licik di hatinya.
Baca Juga: 10 Film Animasi Disney Paling Laris, Frozen Untung Banyak!
4. Film animasi berlatarkan area bersalju
Di film putri Disney lainnya, sedikit sekali kesempatan kita untuk bisa melihat adegan di mana para karakternya berada di tempat atau area bersalju. Khusus di Frozen, mata kita akan sangat dimanjakan dengan salju putih di sepanjang filmnya.
Tentu ini cukup jadi satu penyegaran yang baik. Terlebih lagi, filmnya hadir dalam format animasi 3D, sehingga menambah kepuasan tersendiri dalam menontonnya. Bahkan, terdapat adegan malam bersalju di mana aurora, fenomena cahaya menari-nari, terlihat indah menghiasi langit.
5. Ceritanya cukup kompleks, tapi tetap nyaman ditonton
Rasa-rasanya, bukan hal yang lebay untuk mengatakan bahwa Frozen cocok ditonton semua kalangan. Sebab, film ini bukan tipikal film animasi yang ceritanya mudah ditebak atau terkesan terlalu imajinatif.
Film ini cukup bisa menjadi tontonan bagi orang dewasa yang barangkali menginginkan kisah fairy tale yang tidak terlalu kekanak-kanakan tepi masih tetap ringan dicerna dan membawa kesan atau sisi nostalgia tersendiri. Pun bagi anak-anak, mereka tetap bisa menikmati filmnya dengan bai berkat bumbu fantasi, lagu, serta karakter lucu di dalamnya.
Film dengan soundtrack utama "Let It Go" ini berhasil menjadi salah satu film terlaris keluaran Disney hingga merchandise-nya laku di mana-mana. Setelah membaca ulasan di atas, apakah kamu jadi tertarik untuk menontonnya?
Baca Juga: 10 Film Animasi Disney dan Pixar dengan Ending Terbaik, Setuju?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.