Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Muhammad Irfan Spill Teknik Laga di Balik Film The Shadow Strays

Muhammad Irfan (dok. Pribadi/Muhammad Irfan)

Surabaya, IDN Times - The Shadow Strays adalah film comeback Timo Tjahjanto yang rilis di Netflix pada 17 Oktober 2024 lalu. Film ini mencuri perhatian karena menyajikan adegan laga dari para karakter yang memacu adrenalin.

Di balik adegan laga yang memukau dari Aurora Ribero dan Hana Malasan, ternyata ada sosok Fight Director asal Indonesia, yaitu Muhammad Irfan. Melalui wawancara khusus dengan IDN Times, Irfan spill proses di belakang layar dari pembuatan film The Shadow Strays (2024).

Pemilik akun @irvanelvano10 ini memuji sosok pantang menyerah Aurora Ribero dan Hana Malasan. Selain itu, ia juga spill teknik syuting adegan mobil terbakar di warehouse, lho. Simak selengkapnya #COD (Cerita Orang Dalam) bersama Muhammad Irfan.

1. Aurora Ribero dan Hana Malasan adalah aktor yang gigih saat berlatih

Muhammad Irfan (dok. Pribadi/Muhammad Irfan)

Saat di wawancara media lain, Aurora Ribero dan Hana Malasan berkata jika mereka melakukan 90 persen adegan laga tanpa stunt. Menanggapi hal tersebut, Muhammad Irfan memuji kegigihan mereka saat berlatih.

"Aurora Ribero dan Hana Malasan itu bisa dibilang dua aktor wanita yang gak gampang nyerah. Maksudnya mereka berdua sangat gigih latihan, mereka datang ke lokasi latihan juga rajin," mulai Irfan.

Aurora Ribero melakukan latihan bersama departemen stunt selama empat bulan. Terlebih karena Aurora tidak ada basic beladiri.

"Aurora sendiri itu empat bulan latihan sama saya, sama tim," ungkapnya.

Irfan melanjutkan, "Kita (departemen stunt) ngedesain dulu. Nah, Aurora sudah mulai masuk hari pertama kita kerja. Aurora sudah masuk sama kita karena memang dia tidak ada basic beladiri. Jadi kita latih."

2. Menghafal koreografi dan chemistry antar aktor adalah hal penting saat melakoni adegan laga

Muhammad Irfan (dok. Pribadi/Muhammad Irfan)

Menghafal koreografi sebelum syuting dimulai adalah hal penting yang harus dilakukan. Hal ini bisa membantu para aktor dan kru di saat proses syuting.

"Sebelum mereka melakukan adegan tersebut, mereka harus sudah menghafal semua koreografi tanpa harus shot by shot," ungkap fight choreographer dan stunt coordinator di film The Shadow Strays (2024) ini.

Selain itu, chemistry antar aktor yang akan melakukan adegan laga juga sangat penting. Irfan menilai chemistry yang dimiliki Aurora Ribero dan Hana Malasan sangat baik.

"Chemistry mereka berdua juga bagus gitu. Jadi auranya itu di kamera dapat, semangat dan energinya dapat," tuturnya.

Chemistry juga membantu para pemain untuk menghindari cedera karena konsentrasi mereka menurun. Terlebih lagi karena saat syuting film, para aktor membutuhkan kerjasama.

"Makanya penting banget chemistry antara pemain yang melakukan adegan action. Artinya harus saling mendukung, karena ini film bukan pertandingan," tambah Irfan.

3. Tim stunt butuh riset untuk menciptakan adegan laga menggunakan senjata di The Shadow Strays

Muhammad Irfan (dok. Pribadi/Muhammad Irfan)

Di film The Shadow Strays (2024), karakter Nomor 13 yang diperankan oleh Aurora Ribero melakoni berbagai jenis adegan laga. Meski terbiasa terlibat di departemen stunt, namun Muhammad Irfan dan tim masih perlu melakukan riset.

"Pasti (treatment setiap jenis adegan laga) berbeda," sahutnya.

Departemen stunt yang dipimpin Irfan memiliki tim khusus yang memahami senjata api dan gerakan beladiri. Sementara untuk penggunaan katana, mereka harus melakukan riset lebih ketat.

"Saat menggunakan pedang samurai, saya dan tim harus ngulik dulu senjata katana ini seperti apa, karena memang bukan budaya kita kan," ungkap Irfan.

4. Untuk menciptakan adegan mobil terbakar, butuh bantuan tim SFX dan CGI

Muhammad Irfan (dok. Pribadi/Muhammad Irfan)

Salah satu adegan yang menjadi sorotan adalah momen saat mobil terbakar di warehouse. Ternyata departemen stunt bekerja sama dengan tim SFX dan CGI, lho.

"Ledakan itu seberapa besar nih ledakan yang diminta, nanti tim SFX akan membuat (ledakan) itu. Dibantu juga dengan tim CGI, apinya nanti dibuat lebih besar lagi sama mereka," jelas filmmaker yang mengawali karier sebagai stunt performer di film The Raid (2011) ini.

Demi alasan keselamatan, ternyata mesin-mesin yang ada di dalam mobil itu sudah dilepas semua. Bensin di dalam mobil tersebut juga sudah dikeluarkan.

"Tapi untuk adegan ledak itu, treatment-nya pasti mesin-mesin mobil sudah dicopot semua, tidak ada bensin dan lain-lain," tambahnya.

5. Aurora ternyata gak bisa bawa mobil, jadi harus custom setir di atas kap mobil

Muhammad Irfan (dok. Pribadi/Muhammad Irfan)

Muhammad Irfan berbagi soal adegan yang paling tak terlupakan baginya. Salah satunya adalah adegan yang mereka ambil di Jepang. Adegan tersebut muncul di babak pertama.

Sementara adegan saat di warehouse dipilih sebagai adegan tersulit. Terlebih lagi karena Aurora Ribero sebenarnya tidak bisa menyetir mobil.

"Aurora kan tidak bisa bawa mobil. Gimana nih biar dia kelihatan bisa bawa mobil? Custom lah setir mobil di atas kap," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Irfan, adegan pertarungan dengan orang banyak yang dilakukan Aurora di babak ketiga juga cukup sulit. Terlebih karena koreografi laga disorot per shot, bukan per adegan.

"Adegan-adegan yang di mana dia mesti lawan banyak orang, itu pasti ada kesulitan-kesulitannya," tutup Irfan. 

Ternyata sebelum syuting dimulai, para cast sudah harus menghafal koreografi dan membangun chemistry, lho. Selain itu, yang awalnya gak bisa beladiri, para aktris dilatih dari nol oleh departemen stunt.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aulia Supintou
Indra Zakaria
Aulia Supintou
EditorAulia Supintou
Follow Us