Menguak Keunikan Warga di Tiga Desa yang Tidur di Atas Pasir Sejak Ratusan Tahun Lalu

Kasur sudah menjadi satu kebutuhan pokok manusia. Karena bisa digunakan sebagai tempat santai, maupun sebagai menghilangkan lelah dan penatnya kehidupan. Bahkan di zaman saat ini sudah banyak tersedia kasur dengan pilihan yang beraneka ragam, demi memanjakan badan saat beristirahat.
Namun demikian, perkembangan ini tidak sepenuhnya dinikmati oleh warga di tiga desa ini, yakni Desa Legung Timur, Legung Barat, dan Desa Dapenda, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Warga di tiga desa tersebut sudah sejak ratusan tahun yang lalu, melestarikan tradisi tidur di atas pasir secara turun temurun.
Setiap rumah di tiga desa tersebut selalu tersedia ruang atau tempat yang berisi pasir sebagai tempat beristirahat, sekedar kumpul dan bincang-bincang bersama keluarga maupun tetangga saat sore atau malam tiba, lebih-lebih saat malam bulan purnama.
Mereka sangat akrab dengan pasir. Namun, bukan berarti warga di tiga desa ini tidak memiliki cukup uang untuk membeli kasur modern seperti saat ini. Hanya saja ini sudah menjadi tradisi dan kepercayaan sejak zaman nenek moyong mereka.
Selain itu, warga yakin dan percaya, saat badan merasa pegal-pegal atau meriang akibat melakukan perjalanan jauh dan melaut, mereka langsung rebahan di atas pasir. Selang beberapa menit, badan mereka akan kembali segar bugar seperti sedia kala. Bahkan, mayoritas warga di desa ini mengalami kelahiran di atas pasir. Mereka meyakini bayi yang lahir di atas pasir akan lebih sehat.
Pasir yang digunakan adalah pasir yang mereka ambil dari pantai sekitar tempat tinggalnya. Pasir di desa ini bersih, sangat halus dengan warna putih kekuningan. Saking halusnya, saat mengenai tubuh, pasir ini tidak lengket meski badan dalam keadaan basah.
Pengayakan dilakukan pada setiap pasir yang akan digunakan, untuk memastikan pasir tidak terdapat batu atau benda berbahaya lainnya. Selanjutnya, pasir dijemur hingga kering. Selang rentan waktu tertentu, pasir akan diganti dengan yang baru. Hal ini dilakukan paling tidak sekali dalam setahun.
Tertarik untuk mencobanya?