Aneka Kreativitas Masa Kecil yang Pernah Kamu Lakukan Pada Alat Tulis Sekolah

Dulu ketika imajinasi kita masih liar-liarnya, sering sekali alat tulis sekolah menjadi sasaran. Kamu bisa dibilang kurang kreatif kalau tak pernah melakukan hal ini pada alat tulismu. Mulai dari pensil, bolpoin, penghapus dan bahkan buku tulis, semua menjadi sasarannya untuk semakin mengasah kreativitasmu!
Menggunakan pensil sampai dengan ukuran ibu jari.
Saking sayangnya dengan pensil, terkadang kita menggunakan alat tulis satu ini sampai titik terakhir. Sampai sepanjang ibu jari! Tapi kamu tahu mitos yang beredar pada anak kecil dulu tentang pensil yang panjangnya seibu jari? Katanya, kalau kamu menggunakan pensil yang panjangnya seukuran ibu jari, ibu kamu akan meninggal dalam waktu dekat lho. #ngeri
Pulpen macet, solusinya ditiup.

Sekarang pena habis tintanya tinggal beli lagi yang baru tanpa cek isi tintanya. Tapi dulu kamu pasti pernah mengalami hal ini. Ketika pena tidak dapat digunakan kamu akan cek isi tintanya apakah kering, sudah habis atau memang macet. Kalau tinta macet, insting kreatif-mu lah yang bakal jalan. Tinggal buka besi diujung isi tinta dan tiup tinta dari sisi lain sampai bergeser tintanya.
Tak ada penghapus, karet pun jadi.

Hal yang membuat kamu kesal ketika menulis yaitu ketika kamu salah menulis dan membutuhkan penghapus. Tapi benda kecil ini biasanya kamu lupa menyimpannya di mana. Bisa jadi, penghapus kamu sudah berkeliling satu kelas hingga pada akhirnya tidak kembali ke tempatmu. Nah untuk menggantikannya, kembali lagi ide kreatif-mu yang keluar. Kamu akan menggantikan penghapus ini dengan karet, yang fungsinya kurang lebih juga sama.
Gak ketinggalan, buku pun juga menjadi korban kreativitas.

Jarang anak-anak sekolah membawa kertas origami, kecuali ketika ada mata pelajaran keterampilan. Nah kalau kreativitas kamu muncul biasanya yang menjadi korban kreatifitas kamu membuat mainan atau origami yaitu buku tulis kamu. Contohnya kamu membuat perahu, layangan, pesawat, robot kertas dan sebagainya.
Masa-masa seperti ini bikin kangen gak sih? Andai anak sekarang paham betapa gembiranya memainkan hal ini dulu.