Dunia game di era 90-an memang nggak seramai seperti di zaman sekarang ini. Bagi anak 90-an yang masa kecilnya suka banget main game, pasti sering banget nih nostalgia dengan kehidupan gaming di era 90-an yang masih polos-polos dan jadul banget. Maka dari itu, cuma gamer 90-an yang tahu dan paham dengan hal-hal lucu berikut ini.
Yuk, kita nostalgia bareng-bareng!
Untuk kamu anak 90-an yang dulu hobi main PS, pasti sudah nggak asing lagi dengan benda ini. Gameshark adalah sebuah merk produk cheat yang populer banget di era 90-an sampai 2000-an. Produk ini bisa dibilang merupakan senjata pamungkas yang wajib banget dimiliki oleh para gamer tahun 90-an. Beda banget dengan gamer zaman sekarang yang berkata bahwa cheat adalah tanda kalau kamu itu noob alias cupu, gamer zaman dulu nggak peduli dengan hal itu. Yang penting main, yang penting happy.
Siapa sih yang nggak kenal dengan benda kecil berbentuk persegi panjang ini? Bagi gamer 90-an, benda ini adalah jimat yang harus dijaga sampai titik darah penghabisan. Benda ini kerap kali selalu dibawa-bawa buat main PS, baik itu main di tempat rental PS ataupun di rumah teman. Kenapa? Karena memory card ini berfungsi untuk menyimpan data-data game yang sudah mereka mainkan supaya mereka nggak perlu mengulang game-nya kembali dari awal.
Hayo, siapa yang dulu suka ngumpetin memory card di dalam tas sekolahnya?
Pernah nggak sih waktu lagi semangat-semangatnya pengin main PS, eh tiba-tiba memory card-nya nggak bisa terdeteksi? Kalau sudah kayak begini, hal pertama yang akan mereka lakukan adalah mencabut memory card dari mesin lalu setelah itu meniup memory card-nya. Entah dari mana cara ini berasal, ajaibnya, setelah ditiup, memory card-nya sudah nggak error lagi!
Wah, apakah diam-diam mereka meniupkan mantra?
Guys, jangan selalu mencap gamer dengan opini negatif! Fun fact, gamer tahun 90-an cenderung sangat mandiri. Kalau kepengin beli kaset PS, mereka jarang minta uang langsung ke orang tua karena pasti nggak bakalan langsung dikasih begitu aja. Maka dari itu, mereka akan menyisihkan uang jajan sekolahnya untuk ditabung, kemudian setelah uangnya terkumpul, mereka akan memakai uang tersebut untuk membeli kaset PS yang mereka idam-idamkan. Ya, walaupun ujung-ujungnya uangnya buat beli kaset PS, paling nggak mereka menerapkan hal terpuji yang diajarkan guru PPKN-nya di sekolah, yaitu rajin menabung.
Gamer tahun 90-an nggak bakal asing dengan jadwal main ini. Kenapa? Karena orang tua tetap nggak mau kalau anak-anaknya melalaikan kewajiban sekolahnya gara-gara PS. Kalau nggak nurut, ya siap-siap aja PS kamu bakalan disita.
Jadi, gimana? Pilih main PS cuma Sabtu Minggu, atau nggak main PS selamanya?
Bagi mereka yang punya adik masih kecil, kejadian ini bukan hal tabu lagi. Saat mereka sedang seru-serunya main, tiba-tiba sang adik datang dan mengacaukan comfort zone-nya mereka. Kalau nggak dikasih, nanti ngadu. Kalau dikasih, nanti gamenya jadi kacau. Nah, gamer 90-an pasti tahu jalan keluarnya!
Yup! Meminjamkan si adik sebuah joystick yang kabelnya sengaja nggak dicolokkin ke konsol!
Jadi, ini merupakan sebuah peristiwa epic di mana layar TV kamu bakalan berubah warna secara tiba-tiba menjadi hitam kalau main PS-nya lebih dari jadwal yang telah disepakati. Kok bisa? Ya bisa, dong. Orang colokkannya dicabut sama mama kamu! Lebih nyeseknya lagi kalau game-nya belum sempat kamu save ke dalam memory card. Duh, makanya kalau main PS jangan sampai lupa waktu, ya!
Nah, dari 7 hal lucu yang telah diuraikan di atas, kira-kira bagian mana aja nih yang bikin kamu berteriak, "Wih, ini gue banget!"?