4 Alasan Hwari Menulis Novel Kontroversial di The Scandal of Chunhwa

Sebuah plot twist mengejutkan datang dari karakter Putri Hwari (Go Ara) di drakor The Scandal of Chunhwa. Rupanya, Putri Hwari merupakan sosok di balik penulis novel kontroversial yang selama ini dicari pihak kerajaan. Novel kontroversial yang menggemparkan seluruh penjuru negeri ini telah menerbitkan empat edisi dan semuanya terkait dengan keluarga kerajaan.
Hal itu yang membuat sosok penulis novel ini dicari oleh pemerintah, lantaran telah menyebabkan kegaduhan. Kendati demikian, Putri Hwari tidak menulis novel tersebut dengan sembarangan, melainkan penuh pertimbangan. Berikut beberapa alasan mengapa Putri Hwari menulis novel kontroversial di drakor The Scandal of Chunhwa.
1. Ingin menyampaikan pesan pada kekasihnya

Novel edisi pertama yang ditulis Putri Hwari bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada kekasihnya. Sebagaimana diketahui bahwa pada awal episode drama ini, Putri Hwari mengalami kegagalan cinta. Hal itu lantaran Hwari mencintai kakak sepupunya sendiri yang bernama Park Chae Joon (Sung Joon).
Hubungan Putri Hwari dan Chae Joon dianggap terlarang berdasarkan etika kerajaan. Lantaran hal tersebut, Chae Joon pergi jauh dan meninggalkan Putri Hwari begitu saja. Kejadian tersebut yang lantas membuat Putri Hwari menulis novel kontroversial pertamanya dengan tujuan menyampaikan pesan pada kekasihnya sekaligus sebagai harapan agar cerita itu terwujud.
2. Mengingat mendiang Putri Hyojin

Setelah memantik banyak perhatian publik, Putri Hwari kembali menulis novel edisi kedua. Novel kedua ini ditulis bukan untuk Putri Hwari sendiri. Hwari sengaja menerbitkan novel edisi kedua lantaran ingin mengingat kehidupan yang dijalani oleh bibinya, yaitu Putri Hyojin (Park Ha Sun).
Putri Hyojin merupakan sosok yang sangat disayangi oleh Hwari layaknya ibu sendiri. Namun, Putri Hyojin harus menjalani kehidupan yang sangat menyakitkan karena perlakuan buruk suami dan keluarganya. Ia dikhianati, disiksa, dan nyawanya diabaikan saat hendak melahirkan anaknya sendiri sehingga menyebabkan Putri Hyojin meninggal dunia.
3. Memperingatkan Pangeran Hwaing yang telah berbuat jahat

Edisi yang paling menggemparkan masyarakat adalah kisah yang menyinggung Pangeran Hwaing (Ko Gun Han). Cerita dari Pangeran Hwaing ditulis oleh Putri Hwari pada novel edisi ketiga. Karya tersebut memuat serangkaian kejahatan Pangeran Hwaing yang dilakukan di dalam maupun luar istana.
Putri Hwari menyaksikan secara langsung seorang perempuan yang hendak bunuh diri karena telah dilecehkan oleh Pangeran Hwaing. Melihat hal tersebut, Putri Hwari begitu geram pada kakaknya. Demi memperingatkan kejahatan yang telah dilakukan Pangeran Hwaing, Putri Hwari lantas mempublikasikan cerita itu melalui novel yang ditulisnya dan berhasil memantik amarah publik.
4. Membuktikan Kim Min Hong bukan penulis novel kontroversial

Terbitnya novel kontroversial edisi ketiga semakin membuat istana memberi perhatian pada kasus ini. Istana gencar mencari siapa penulis di balik serangkaian novel yang beredar luas di masyarakat. Tepat ketika pencarian itu, Pangeran Hwaing menangkap Kim Min Hong (Bae Youn Kyu) yang merupakan guru lukis Putri Hwari.
Kim Min Hong dituduh sebagai penulis novel kontroversial karena hasil gambarnya sangat mirip dengan gaya gambar dalam novel. Melihat hal tersebut, Putri Hwari tentu sangat geram dan tidak rela gurunya disalahkan atas sesuatu yang tak pernah diperbuatnya. Demi membuktikan bahwa Kim Min Hong bukan penulis novel kontroversial, Putri Hwari lantas menerbitkan edisi keempat tentang putra mahkota agar gurunya dibebaskan.
Setelah menulis keempat jilid novel kontroversial, Putri Hwari berniat untuk berhenti menulisnya lagi. Kendati Hwari sudah berniat berhenti, tapi kerajaan rupanya masih gencar mencarinya. Akankah fakta bahwa Hwari merupakan sosok di balik penulis novel kontroversial di The Scandal of Chunhwa diketahui pihak istana?