Makna Tersembunyi Bread and Lottery di Squid Game 2, Sindiran Sosial?

Squid Game 2 menawarkan cerita yang lebih menarik dan kaya daripada musim pertamanya. Tak hanya karakter yang bertambah, tapi game yang ada di drama ini pun lebih beragam. Salah satunya adalah Bread and Lottery atau roti dan tiket lotre yang dimainkan oleh The Salesman (Gong Yoo).
Berbeda dari game lainnya, permainan ini ternyata tidak memiliki tujuan untuk merekrut peserta pemain Squid Game 2. Adegan ini diyakini sebagai foreshadowing yang memiliki makna luas untuk diinterpretasikan.
Lantas, apa makna dari Bread and Lottery yang muncul di Squid Game 2? Apa hubungan permainan ini dengan The Salesman? Info lengkapnya diulas dalam penjelasan berikut ini.
1. The Salesman menawarkan pilihan roti atau lotre kepada para gelandangan

Woo Seok (Jun Suk Ho) dan bosnya yang mengikuti The Salesman atas suruhan Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) menemukan sesuatu yang menarik. The Salesman membeli 100 bungkus roti dan 100 tiket lotre, kemudian pergi ke taman publik dan menawarkan dua pilihan itu pada para gelandangan.
The Salesman meminta para gelandangan tersebut untuk memilih salah satu yang ia bawa, roti atau tiket lotre. Hasilnya, hampir separuh gelandangan yang ditawarkan justru memilih tiket lotre. Ketika mereka menggosokkan tiket lotre dan tidak mendapatkan hasil, para gelandangan itu akan meminta roti.
Aktivitas yang dilakukan The Salesman itu membuat Woo Seok dan bosnya tidak mengerti. Bukan bermain ddakji, lantas apa maksud The Salesman melakukan ini?
2. Sindiran sosial The Salesman tentang keserakahan manusia

The Salesman menghamburkan roti yang masih tersisa banyak di depan para gelandangan. Ia bahkan menginjak-injak roti tersebut sambil mengungkapkan bahwa roti itu dibuang dan diinjak oleh mereka, bukan dirinya.
Walau terlihat sangat aneh, ini sebenarnya adalah adegan foreshadowing tentang keserakahan manusia. Tindakannya ini mencerminkan bagaimana manusia sering mengabaikan sesuatu yang nyata, demi mengejar sesuatu yang tidak pasti.
Hal ini menyoroti kecenderungan manusia untuk mengambil risiko besar yang tidak rasional demi janji keuntungan besar, meskipun itu mengorbankan kebutuhan nyata mereka. Makna ini sebenarnya berhubungan dengan para peserta pemain Squid Game yang rela mengorbankan nyawa mereka demi uang yang belum pasti akan mereka menangkan.
3. Bread and Lottery menjadi cerminan diri The Salesman

Sutradara Squid Game 2, Hwang Dong Hyuk mengungkapkan bahwa permainan roti dan tiket lotre ini adalah cerminan diri The Salesman. "Dia adalah seseorang yang dipenuhi kebencian terhadap dirinya sendiri, yang kemudian diekspresikan sebagai kebencian terhadap manusia lain," ungkap Hwang Dong Hyuk kepada Radio Times.
"Ketika dia menunjukkan kebenciannya kepada mereka yang memilih tiket lotre daripada roti, itu seperti upayanya untuk melarikan diri dari sifat benci dirinya sendiri," lanjutnya.
Seperti yang diketahui, latar belakang hidup The Salesman pun tak jauh lebih beruntung dari para gelandangan. Ia hidup miskin dan berhasil jadi prajurit Squid Game, sebelum akhirnya diangkat menjadi perekrut peserta pemain.
Adegan ini menggambarkan bagaimana The Salesman, yang berhasil memperbaiki hidupnya, merasa sombong dan meremehkan orang-orang miskin. Berbeda dengan para gelandangan yang berharap pada sesuatu yang tidak pasti, ia melampiaskan kemarahannya pada siapa saja yang menurutnya tidak berusaha memperbaiki hidup mereka.
Nyatanya, permainan Bread and Lottery menggambarkan konflik antara kebutuhan nyata dan harapan semu, yang tercermin dalam karakter The Salesman. Dengan simbol ini, Squid Game 2 menyampaikan pesan tentang keserakahan dan pilihan hidup yang penuh ironi.