4 Film Korea tentang Pengorbanan Perempuan, Women Empowerment!

Tanggal 21 April menjadi hari yang berkesan bagi masyarakat Indonesia karena diperingati sebagai Hari Kartini. Sosok yang memperjuangkan emansipasi ini telah menginspirasi para perempuan Indonesia hingga menjadi pribadi yang berani, tangguh, dan percaya diri.
Beberapa film Korea berikut ini juga menceritakan kisah penuh inspiratif tentang para perempuan yang berani memperjuangkan haknya. Turut memaknai perjuangan Kartini lewat karya film, berikut empat film Korea yang mengangkat tema tentang pengorbanan dan perjuangan perempuan.
1. Cart (2014)

Cart mengangkat kisah Sun Hee (Yum Jung Ah), seorang ibu dua anak yang bekerja sebagai tenaga kontrak di sebuah toko besar selama 5 tahun terakhir. Karena prestasi dan juga kegigihannya dalam bekerja, Sun Hee berkali-kali dijanjikan promosi menjadi karwayan tetap. Namun sayangnya, janji tersebut hanya sebatas janji, karena Sun Hee masih saja berstatus sebagai tenaga kontrak di swalayan tersebut.
Selain Sun Hee, di swalayan yang sama juga bekerja Hye Mi (Moon Jeong Hee), seorang ibu tunggal, dan Soon Rye (Kim Young Ae) yang bekerja sebagai petugas kebersihan. Mereka juga merupakan pegawai dengan status tenaga kontrak meski telah bekerja bertahun-tahun. Permasalahan mulai muncul ketika para pekerja kontrak mengetahui bahwa mereka akan diberhentikan secara sepihak dari pekerjaannya.
Tentu saja hal tersebut membuat para pekerja panik, karena pekerjaan tersebut adalah satu-satunya mata pencaharian mereka. Hingga akhirnya, Hye Mi dan Soon Rye memberikan saran kepada para pekerja kontrak agar mereka membentuk serikat pekerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Sebagai wakil para pekerja kontrak, Hye Mi dan Soon Rye menominasikan Sun Hee untuk berdialog dengan manajemen swalayan.
Namun, hal tersebut ditolak oleh manajemen, sehingga para pekerja kontrak memutuskan untuk melakukan aksi protes. Berbagai intimidasi, kekerasan fisik, hingga ancaman terhadap keluarga harus diterima oleh para pekerja ketika menjalankan aksi protes. Para pekerja kontrak yang memperjuangkan hak mereka, ditindas oleh para pemilik usaha, hingga berdarah-darah.
2. Kim Ji Young: Born 1982 (2019)

Kim Ji Young: Born 1982 bercerita tentang seorang ibu muda berusia 30-an yang menjalani kehidupan bersama keluarga kecilnya. Kim Ji Young (Jung Yu Mi) memiliki suami penyayang bernama Jung Dae Hyun (Gong Yoo) dan putri kecil mereka. Awalnya, Ji Young adalah pegawai kantoran. Namun, setelah menikah, ia berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.
Ji Young menjalani hari-hari dengan mengurus rumah dan putrinya tanpa bantuan asisten rumah tangga. Rutinitas harian yang dijalani Ji Young ini sering membuatnya kelelahan. Ia juga merasa rindu pada pekerjaan lamanya. Untuk mengobati rasa rindunya, Ji Young ingin melamar pekerjaan paruh waktu, tapi urung mengingat tugasnya di rumah sudah sangat banyak.
Tanpa sadar, rutinitas menjemukan dan rasa lelah perlahan mengubah diri Ji Young. Jika ada hal yang sedang menganggu pikiran atau suasana hatinya, Ji Young kerap berbicara sendiri. Dae Hyun pun sedih melihat kondisi istrinya, dan tidak mau hal tersebut semakin membahayakan Ji Young. Pada akhirnya Dae Hyun menemui psikolog untuk meminta bantuan.
3. Samjin Company English Class (2020)

Berlatar tahun 1995, Samjin Company English Class berkisah tentang tiga sahabat yang bekerja di perusahaan Samjin. Mereka adalah Lee Ja Young (Ko Ah Sung), Jung Yoo Na (Esom), dan Sim Bo Ram (Park Hye Soo). Meski telah bekerja selama 8 tahun, ketiganya tetap menjadi pekerja kelas bawah karena hanya memiliki latar belakang Pendidikan setingkan SMA.
Namun, harapan bagi hidup yang lebih baik bagi mereka mulai terlihat. Suatu hari, perusahaan mengumumkan bahwa para karyawan yang memiliki skor 600 atau lebih pada tes TOEIC (Test of English for International Communication) akan dipromosikan menjadi asisten manajer. Sama halnya dengan para karyawan lain, mereka bertiga pun berkeinginan untuk mengikuti tes tesebut.
Untuk memperlancar usaha yang mereka lakukan, ketiganya menghadiri kelas bahasa Inggris yang memang diselenggarakan oleh Samjin. Karena belajar dengan sungguh-sungguh, mereka bertiga berhasil menapaki karir yang lebih baik. Hingga suatu ketika, saat berada di sebuah sungai, Lee Ja Young terkejut dengan adanya ikan-ikan yang mati di sana.
Usut punya usut, sungai tersebut ternyata telah terkontaminasi dengan limbah pabrik Samjin. Tentu saja Ja Young lantas membuat laporan untuk disampaikan ke para petinggi perusahaan. Namun perusahaan justru mengabaikan laporan tersebut. Tak patah semangat, Ja Young pun melakukan penyelidikan yang lebih mendalam. Ternyata, tak hanya sungai yang terkontaminasi, namun juga lingkungan yang ada di sekitar pabrik dan aliran sungai tersebut.
Penyelidikan pun berlanjut, hingga mereka menyadari bahwa ada sebuah hal yang tak beres. Selama ini, ada penyelewengan yang dilakukan oleh petinggi perusahaan tempatnya bekerja. Meski berusaha untuk dibungkam, mereka bertiga tetap kukuh untuk bergerak maju dan membongkar semua kebusukan yang ada di perusahaan Samjin.
4. Citizen of a Kind (2024)

Citizen of a Kind mengisahkan Deok Hee (Ra Mi Ran), seorang ibu tunggal yang kehilangan toko usaha laundry miliknya karena kebakaran. Setelah kejadian itu, ia mendapatkan sebuah panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pemberi utang dengan syarat yang mudah dan keuntungan yang besar. Tanpa pikir panjang, Deok Hee kemudian menyetujui tawaran tersebut.
Namun, sesaat setelah ia mengirimkan uang sebagai syarat pengajuan pinjaman, ia baru menyadari bahwa tawaran tersebut adalah penipuan. Usut punya usut, penipu itu merupakan sebuah sindikat yang terdiri dari banyak orang dan telah menipu banyak korban. Atas kejadian yang menimpanya, Deok Hee membuat laporan ke kantor polisi, namun karena kerugiannya dianggap tidak terlalu besar, petugas yang melayaninya mengarahkan Deok Hee untuk menutup kasusnya.
Deok Hee pun tak patah semangat, setelah menerima telpon dari Tuan Son yang mengaku sebagai penipu yang membawa uangnya, ia membulatkan tekat untuk mengejar bos besar tersebut. Bersama dengan kedua sahabatnya, Bong Rim (Yeom Hye Ran) dan Sook Ja (Jang Yoon Ju), Deok Hee terbang ke Tiongkok untuk membongkar kedok sindikat voice phishing dengan bantuan informan sekaligus pemuda yang menipunya.
Mulai dari pekerja kontrak, ibu rumah tangga, karyawan perusahaan, hingga menangkap penipuan, kisah dari para perempuan di atas menghadirkan perjuangan yang penuh inspiratif. Mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkan hak mereka dan keadilan.