Kenapa Park Mi Jeong Terkesan Pasrah akan Nasibnya di The Witch?

Park Mi Jeong (Roh Jeong Eui) adalah seorang anak perempuan yang ceria dan punya teman cukup banyak saat kecil di drakor The Witch (2025). Saat SMA, Mi Jeong juga dikenal sebagai anak yang pintar di kelas sosial humaniora. Selain itu, banyak siswa yang tertarik padanya karena punya wajah yang cukup cantik.
Saat kelas 11, salah satu seniornya yang berhasil masuk Seoul National University, Im Ik Jong (Joo Jong Hyuk), memberikan catatannya pada Park Mi Jeong agar bisa dipelajari. Namun, kejadian naas menimpa Im Ik Jong. Dia disengat lebah di depan gereja saat memberikan catatan tersebut.
Akhirnya, rumor pun beredar sangat luas jika Park Mi Jeong adalah penyebab kejadian tersebut menimpa senior mereka. Awalnya, dia gak ambil pusing. Namun, lama kelaman rumor tersebut semakin membesar dan Mi Jeong memilih mengundurkan diri dari sekolah. Lalu, kenapa Park Mi Jeong terkesan pasrah akan nasibnya di drakor The Witch?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Beberapa orang terdekatnya mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia

Saat kecil, Park Mi Jeong punya teman cukup banyak di lingkungan rumahnya. Salah satu teman laki-laki yang mengganggunya jatuh ke lubang pembuangan air di depan matanya. Saat itu, Mi Jeong hanya mengira suatu kebetulan saja.
Saat SMP, teman sekelasnya ada yang menyatakan perasaan pada Mi Jeong. Namun, dia meninggal dunia karena kecelakaan setelah mendatangi rumah Mi Jeong. Ketika SMA, ayah Mi Jeong, Park Jong Soo (Ahn Nae Sang), memberi Mi Jeong uang saku lebih untuk mentraktir teman sekelasnya dan para laki-laki berakhir keracunan.
Hal ini juga terjadi pada Kim Jun Hwan (Bae Youn Kyu) dan Park Sang Ho (Park Sang Hoon). Keduanya berakhir meninggal dunia setelah bertemu Mi Jeong dan membelanya.
2. Gak ada orang yang mau mendengarkannya

Setelah kejadian Im Ik Jong dan keracunan terjadi, seluruh teman sekelas Mi Jeong mulai membicarakannya. Mereka menganggap Mi Jeong sebagai alasan konkret kejadian naas terjadi pada teman-temannya. Apalagi, kabar meninggalnya sang ibu setelah melahirkan Mi Jeong juga turut jadi pembicaraan seakan jadi bukti jika dia adalah seorang penyihir.
Hal ini membuat banyak siswa yang mulai menjauhi Mi Jeong. Mereka takut akan diterpa musibah ketika mendekati Mi Jeong meskipun tanpa alasan buruk. Makanya Mi Jeong kerap menghabiskan waktu sendirian ketika istirahat sekolah.
3. Ayah Mi Jeong meninggal dunia saat menolongnya

Setelah kejadian buruk menimpa banyak orang, Mi Jeong akhirnya merasa takut pada diri sendiri. Dia jelas gak ingin membahayakan banyak orang. Selain itu, rumor yang menimpanya juga terus membesar hingga seluruh desa mengetahui.
Mi Jeong akhirnya memilih mengundurkan diri dari sekolah. Awalnya, ayahnya menentang hal itu. Namun, perlahan dia menerima kondisi putrinya dan terus mencoba meneruskan hidup. Ayah Mi Jeong juga berusaha mendukung segala keputusan baik yang dipilih sang anak.
Suatu hari, Mi Jeong ingin membantu ayahnya menanam kentang. Sang ayah merasa bahagia karena anaknya mulai berani keluar dari rumah. Namun, seekor ular berusaha mematuk Mi Jeong di kebun ayahnya. Mi Jeong pun berakhir pingsan dan menemukan ayahnya telah meninggal dunia setelah menolongnya.
4. Gak punya tempat aman untuk berlindung

Setelah ayahnya meninggal, Mi Jeong semakin banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Dia merasa hidupnya gak aman lagi karena sebatang kara. Saat itu, masyarakat desa merasa jika rumor tersebut terbukti.
Mi Jeong akhirnya diusir keluar desa dengan persetujuan seluruh warga. Tanpa modal dan keluarga, Mi Jeong nekat keluar kota dan menetap. Dia terus hidup tanpa ingin diketahui banyak orang. Karena kejadian buruk tersebut, Mi Jeong gak ingin korban bertambah ketika berteman dengannya.
Meskipun mustahil, Mi Jeong percaya jika dirinya pembawa kutukan pada orang lain. Makanya, dia memilih terus bersembunyi dari banyak orang dan gak ingin membangun interaksi berlebihan. Menurutmu, apakah Mi Jeong akan terus hidup seperti ini di drakor The Witch?