Kenapa Yi Je Gak Layak Jadi Raja di Drakor The Queen Who Crowns?

Yi Je atau Pangeran Yangnyeong (Moon Seong Hyun) adalah anak pertama dari pasangan Raja Taejong (Lee Hyun Wook) dan Ratu Wongyeong (Cha Joo Young) dalam drakor The Queen Who Crowns. Dari kecil, Yi Je dipersiapkan untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja. Ia pun mendapatkan perlakuan yang lebih spesial ketimbang saudara-saudaranya.
Selang beberapa tahun kemudian, Yi Je tumbuh menjadi seorang remaja. Pada episode 10, ia sedang belajar memanah dengan didampingi ayahnya. Sang ayah menaruh harapan agar ia nantinya bisa menjadi seorang raja yang tangguh.
Sayangnya, pada cuplikan episode 11, sang ratu menilai bahwa Yi Je gak pantas menjadi raja. Padahal, Yi Je dulu berada di bawah pengasuhan dan perlindungan keluarga Min. Lantas, apa alasan ratu mempunyai pendapat tersebut? Berikut adalah ulasannya.
1. Yi Je kurang bisa berpikir secara kritis

Saat itu Yi Je dikunjungi oleh dua pamannya, adik dari Ratu Wongyeong. Kedua pamannya tersebut mengingatkan bahwa posisi Yi Je yang segera diangkat menjadi raja itu adalah berkat dari usaha dua pamannya terdahulu, yakni Min Mu Gu (Han Seung Won) dan Min Mu Jil (Kim Woo Dam). Mereka juga berbicara jika dua pamannya itu difitnah.
Yi Je langsung marah dan tetap ngotot kalau mereka meninggal karena terbukti sebagai pengkhianat. Ia yakin jika keputusan ayahnya itu gak pernah salah. Mulai dari tindakan ini, bisa dilihat bahwa ia cuma percaya dari omongan orang sekitar tanpa mengulik lebih dalam kenapa dua pamannya tersebut dihukum bunuh diri.
2. Meski sudah mempunyai istri, Yi Je main dengan perempuan lain

Yi Je ternyata mewarisi sikap ayahnya yang gak bisa setia hanya dengan satu perempuan saja. Diketahui, Yi Je telah memiliki seorang istri bernama Kim Han Ro. Ia telah dinikahkan ketika masih kecil.
Cuplikan episode 11, Ratu Wongyeong kesal dan marah karena mengetahui kelakuan buruk Yi Je. Sang ratu mendapati seorang gisaeng berada di dalam istana dengan menggunakan pakaian pelayan. Hal ini tentu saja tak diperbolehkan dan bisa mencemarkan nama baik istana.
3. Yi Je menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah

Yi Je menjadi berang dan tersinggung atas perlakuan dan ucapan dua pamannya. Ia langsung menyuruh kasim untuk mendapatkan busur tanduk hitam. Senjata itu akan ia gunakan untuk membunuh orang-orang yang menjadi penghalang dirinya.
Yi Je juga pernah berujar kepada Ratu Wongyeong bahwa kekuatan digunakan ketika nantinya menjadi raja. Menurutnya, kekuatan adalah tekad untuk bergerak maju tanpa goyah setelah menetapkan tujuan. Ia juga menambahkan kalau kekerasan juga sering digunakan dalam mempertahankan kekuasaan.
Tiga sikap ini yang membuat Yi Je gak layak untuk menjadi raja. Di samping tiga alasan yang disebutkan di atas, ia juga mulai kurang dalam membaca laporan apa saja yang terjadi di luar dan dalam istana. Episode mendatang tampaknya Yi Je marah ketika ada yang membandingkan dirinya dengan saudaranya, Yi Do (Park Sang Hoon). Kira-kira, apa reaksi Yi Je? Tonton terus The Queen Who Crown, ya! Senin depan sudah tamat, lho!