5 Sikap Bijak Im Sol saat Time Travel di Lovely Runner

Im Sol (Kim Hye Yoon) di Lovely Runner berkesempatan melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Saat itu, ia yang sudah berusia 34 tahun kembali menjalani masa-masa mudanya.
Melalui kesempatan tersebut, sikap Im Sol dalam menghadapi persoalan tentunya jauh lebih baik daripada saat dirinya masih remaja dulu. Berikut beberapa sikap bijak Im Sol yang ia tunjukkan saat time travel di Lovely Runner.
1. Melindungi dan menghormati dirinya di masa lalu

Im Sol mendapat tiga kali kesempatan time travel. Di kesempatan pertamanya, ia jadian dengan Kim Tae Sung (Song Geon Hee). Namun saat itu, orang yang memutuskan untuk berkencan dengan Tae Sung bukanlah Im Sol dari masa depan, melainkan Im Sol yang berusia 19 tahun.
Saat jiwa Im Sol yang sudah dewasa kembali lagi ke tahun 2008, Im Sol pun gak langsung serta merta memutuskan Kim Tae Sung, lho. Ia menghormati dirinya di masa lalu, yang memang menyukai Kim Tae Sung.
Selain itu, Im Sol lebih memillih untuk berpesan pada Tae Sung agar memperlakukan sisi dirinya yang polos dengan baik selama berkencan bersamanya. Ia juga memperingatkan Kim Tae Sung agar gak menyakiti sisi dirinya yang lain itu.
2. Mengakui fakta bahwa dia pernah jatuh cinta dengan Kim Tae Sung

Saat time travel, fokus Im Sol adalah menyelamatkan Ryu Sun Jae (Byeon Woo Seok). Sebab, cowok itu adalah idola yang disayanginya. Namun bukan berarti Im Sol bersikap denial dengan masa lalunya.
Gadis itu tetap mengakui bahwa Kim Tae Sung adalah cinta pertamanya, karena memang begitulah adanya. Saat berusia 19 tahun, Im Sol masih ada di fase menyukai idola karena dibutakan paras tampan dan tampilannya yang keren.
3. Im Sol dengan tulus peduli pada Tae Sung sebagai teman

Sebagai orang dewasa, tentu Im Sol yang melakukan time travel ini memiliki pandangan yang berbeda terhadap Kim Tae Sung dibanding saat ia remaja dulu. Im Sol memahami bahwa kelakuan bandel Tae Sung seperti merokok dan bolos sekolah hanya untuk mencari perhatian.
Maka dari itu, Im Sol dengan tulus menunjukkan kepeduliannya. Misalnya saat cowok itu ulang tahun, Im Sol membelikannya sup ramput laut. Dan benar saja, Kim Tae Sung jarang mendapatkan perlakuan hangat seperti itu. Bahkan di saat hari ulang tahun, orangtuanya masih sibuk bekerja dan gak peduli pada Tae Sung.
Im Sol juga kerap kali memberikan nasihat pada Tae Sung. Sebab, ia tahu bahwa nasib Tae Sung di masa depan tidak begitu baik. Cowok itu dikeluarkan dari sekolah, bahkan sebelum dirinya lulus. Im Sol pun meminta Kim Tae Sung untuk menghabiskan waktu yang dimilikinya sekarang dengan cara terbaik agar cowok itu tidak menyesal di kemudian hari. Gadis itu juga dengan segenap hati mendoakan Kim Tae Sung agar punya takdir yang lebih baik di masa depan.
4. Menghargai dan lebih memahami posisi sang ibu

Saat masih remaja, Im Sol kerap berprasangka buruk pada ibunya. Pernah suatu kali, ibunya meminta izin pergi liburan. Namun, Im Sol malah mengatakan kalimat yang menyakiti sang ibu. Ia merasa ibunya telah melupakan mendiang ayahnya dan bersenang-senang dengan pria lain.
Mengingat hal itu, Im Sol yang sudah dewasa merasa sangat menyesal. Di kesempatan time traveling-nya ini, ia pun menghargai dan lebih memahami posisi sang ibu yang merupakan single parent.
Im Sol membebaskan ibunya liburan dan bahkan menyuruh sang ibu mencari pasangan lagi supaya gak kesepian. Nyatanya di balik alasan liburan itu, Im Sol pun baru mengetahui bahwa selama ini sang ibu sedang sakit dan melakukan pengobatan secara diam-diam.
5. Gak pernah melewati batas dan menganggap Sun Jae sebagai idolanya

Jauh sebelum Im Sol mengetahui Ryu Sun Jae menyukainya, gadis itu selalu memandang Ryu Sun Jae sebagai idolanya. Ia hanya berfokus melindungi Ryu Sun Jae, tanpa berniat memacarinya. Sikapnya ini dinilai green flag, sebab sebagai fans, Im Sol bukanlah penganut sang bias adalah miliknya.
Mendapat kesempatan untuk bisa time travel, Im Sol di Lovely Runner pun berusaha kembali menjalani kehidupan di masa lalunya dengan lebih bijak. Tak hanya berfokus menyelamatkan sang idola, nyatanya Im Sol juga berkesempatan untuk memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan lebih baik.