Tim Produksi The First Night with the Duke Dilaporkan ke Polisi

Masih berada di tahap produksi, drama The First Night with the Duke mengalami masalah serius. Tim produksi ketahuan memasang paku pada situs warisan budaya UNESCO dan menuai kecaman dari publik.
Pihak KBS pun telah merilis permohonan maaf dan memberikan penjelasan lebih detail mengenai bekas paku yang ada di lokasi syuting. Meski begitu, tim produksi tetap dilaporkan ke polisi atas kasus ini.
1. Tim produksi dilaporkan ke polisi terkait perusakan situs warisan budaya UNESCO
Tim produksi dilaporkan ke polisi terkait perusakan situs warisan budaya UNESCO Byeongsan Seowon. Walau KBS sempat merilis permintaan maaf, nyatanya seorang warga sipil telah mengajukan laporan ke Kantor Polisi Andong terkait kasus ini. Aksi tim produksi dinilai melanggar Undang-Undang Warisan Nasional.
Ada 10 bekas paku yang ditemukan di berbagai tempat Byeongsan Seowon. Setiap bekas paku meninggalkan lubang setebal 2-3 mm dan kedalaman 1-1,5 cm.
2. Tim produksi drama KBS kembali meminta maaf dan memberikan penjelasan
Tim produksi KBS kembali merilis pernyataan kedua mereka terkait kasus dugaan perusakan situs budaya ini. Menurut pihaknya, mereka hanya menggunakan area yang sebelumnya sudah ada lubang bekas paku.
"Aset budaya memang rusak selama syuting drama First Night with the Duke di Byeongsan Seowon, Andong. Di Byeongsan Seowon, mereka menggantung alat peraga di sekitar 10 tempat yang sudah terdapat bekas paku. Kami memastikan bahwa tekanan diberikan dengan memasukkan paku baru untuk mengamankannya,” ungkap tim produksi KBS mengutip Yeonhap News pada Jumat (3/1/2025).
Tim produksi KBS melanjutkan, "Beberapa lubang paku awalnya sudah dangkal, jadi kami menggunakannya. Tim syuting hanya memasukkan paku lebih dalam ke satu atau dua lubang."
3. KBS membantah foto bekas paku di pilar Mandaeru yang tersebar di media merupakan perbuatan tim produksi
Di sisi lain, KBS mengklaim lokasi penggunaan paku tidak ada kaitannya dengan foto pilar Mandaeru yang tersebar di media. Menurut pihaknya, tim produksi sudah meninjau terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan orang yang mengurus Byeongsan Seowon.
Dia juga menambahkan, “Selama proses syuting, tim produksi meninjau terlebih dahulu dengan orang yang mengelola Byeongsan Seowon. Kami memastikan apakah itu adalah lokasi yang memungkinkan untuk menggantung alat peraga dan mulai syuting di hadapannya.”
Meski begitu, Departemen Warisan Budaya Kota Andong menilai tindakan tersebut tetap menyalahi aturan. Tim KBS dikabarkan siap menerima hasil penyelidikan polisi dan bekerja sama dalam usaha restorasi.