Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika yang Wajib Diterapkan di Kantor, biar Tetap Profesional 

ilustrasi belajar (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi belajar (pexels.com/Christina Morillo)

Etika kerja adalah hal yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pekerja. Baik kamu seorang fresh graduate yang baru diterima bekerja ataupun seorang dengan pengalaman bertahun-tahun, bagaimana kamu menampilkan diri di hadapan orang lain sangat penting. 

Etika kerja menunjukkan bahwa kamu punya sikap profesional. Berikut ini lima etika dasar yang harus kamu terapkan di kantor. Jangan sampai kamu gak terlihat sungguh-sungguh saat bekerja, ya!

1. Ciptakan kesan pertama yang baik

ilustrasi belajar (pexels.com/Daria Shevtsova)
ilustrasi belajar (pexels.com/Daria Shevtsova)

Orang-orang sering membentuk kesan tentang orang lain dalam beberapa detik setelah bertemu pertama kali. Jadi, sangat penting untuk memastikan kamu berpenampilan baik di hari pertama bekerja. 

Tunjukkan dirimu profesional dari pakaian, cara berbicara, hingga bahasa tubuhmu. Berdiri tegak, jaga kontak mata, dan tersenyum. Pastikan juga kamu mengetahui aturan berpakaian dan jam masuk di tempat kerja. 

2. Hindari bergosip

ilustrasi belajar (pexels.com/mentatdgt)
ilustrasi belajar (pexels.com/mentatdgt)

Ada banyak godaan untuk bergosip di tempat kerja. Membicarakan cara berpakaian rekan kerja, atasan yang pemarah, hingga hubungan perselingkuhan di kantor mungkin sangat menarik untuk dibahas. 

Kamu sebaiknya menghindari obrolan seperti ini di kantor. Bahkan, jika rekan kerja yang memulai untuk bergosip, segera cari cara untuk meninggalkannya. Bersikaplah bijaksana sebagai seorang profesional. 

3. Komunikasi adalah kunci

ilustrasi belajar (pexels.com/fauxels)
ilustrasi belajar (pexels.com/fauxels)

Komunikasi adalah bagian penting dari etika kerja profesional. Bukan hanya apa yang disampaikan, tetapi bagaimana cara menyampaikannya adalah hal yang harus diperhatikan. 

Mungkin saja suatu maksud baik diterima sebaliknya karena penyampaian yang salah. Maka dari itu, kamu sebaiknya dapat membedakan bagaimana berkomunikasi dengan atasan, rekan kerja dan bawahan. Ini bukan hanya berlaku untuk percakapan langsung, tetapi juga komunikasi via email dan pesan teks. 

4. Pahami lingkungan kerja

ilustrasi belajar (pexels.com/Anamul Rezwan)
ilustrasi belajar (pexels.com/Anamul Rezwan)

Setiap perusahaan memiliki nilai, kebijakan, dan prosedur berbeda-beda. Mungkin di tahap awal kamu membutuhkan masa beradaptasi di kantor baru yang berbeda dengan kantor lama. 

Sebagai seorang profesional, kamu sudah seharusnya mempelajari nilai-nilai perusahaan sejak hari pertama bergabung. Contoh sederhananya seperti jam masuk, jam istirahat, pakaian kerja, hingga aturan menggunakan ponsel selama bekerja. 

Jangan pernah bertindak semaumu. Apalagi berharap perusahaan yang akan menyesuaikan aturan dengan keinginanmu, ya! 

5. Jadi diri sendiri, tapi tetap profesional

ilustrasi belajar (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi belajar (pexels.com/Christina Morillo)

Berbagai informasi tentang kehidupan pribadi adalah pilihanmu. Namun, kamu harus berhati-hai dalam memilih informasi apa yang kamu bagikan dan kepada siapa kamu membaginya. 

Ada baiknya untuk membatasi hubungan pribadi dengan hubungan profesional di tempat kerja. Setiap hari menghabiskan waktu di kantor bukan berarti semua rekan kerja adalah orang terdekatmu. 

Tetapkan batasan diri atas apa yang boleh kamu bagikan dengan rekan kerja. Begitu pula kamu sebaiknya menjaga agar gak melewati batasan pribadi rekan kerja yang lain. 

Menerapkan etika kerja memperkuat sikap profesionalisme kamu. Gak rumit, etika kerja pada dasarnya sangat simpel. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratumas Ovvy
EditorRatumas Ovvy
Follow Us