Kebanyakan orang menilai freelancer sebagai profesi yang paling menyenangkan. Jam kerja yang fleksibel, bebas berekspresi dan berbusana, tapi dibayar dengan gaji yang tinggi. Yep, sekilas memang begitu padahal nyatanya tidak melulu seenak itu lho!
Di balik suka tersebut, terdapat pula duka yang kerap kali hanya bisa dimengerti oleh para freelancer. Bagi kamu yang sudah lama berstatus jadi freelancer pasti sudah paham, ya. Buat yang masih baru, yuk langsung disimak!
Freelancer memang gak terikat sama yang namanya aturan. Tapi khusus untuk deadline, tetap pakai aturan ya! Semua tugas dari klien harus selesai sesuai dengan waktu yang sudah dibicarakan di awal. Kalau belum selesai juga, siap-siap gak tidur.
Banyak hal dan aspek yang bisa dijadikan konten. Tapi gimana kalau konten tersebut sudah dipakai untuk klien sebelumnya? Yep, terpaksa harus mikirin konten baru lagi, kan?
Ini bukan perkara mudah, lho! Banyak freelancer yang bahkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan konten yang menarik. Alhasil, karyanya pun dipuji oleh klien.
Masih sibuk mengerjakan tugas A, eh tiba-tiba ada kerjaan baru dari klien B. Hal semacam ini bukan hal baru lagi di kalangan freelancer. Ini bakal sering terjadi. So, kamu kudu persiapkan mental, waktu, dan energi lebih agar bisa mengerjakan tugas dari para klien.
Dari segi gaji, freelancer masuk ke dalam golongan menengah. Wah, enak dong? Belum tentu karena pengeluaran yang dikeluarkan para freelancer juga sebanding dengan gaji yang didapatkan.
Selain membiayai orang untuk mengedit konten, freelancer juga butuh yang namanya perkakas untuk menyelesaikan tugas. Dan pastinya biaya untuk ngopi di kafe sembari mengerjakan tugas. Sebab, ide-ide brilian sering kali muncul di sana.
Kenyataan pahit yang harus diterima oleh freelancer, yaitu untuk urusan upah. Terkadang, upah yang diberikan oleh klien gak sebanding dengan hasil jerih payah freelancer saat menyelesaikan tugas.
Inilah alasan kenapa urusan upah perlu diomongkan sejak awal. Sehingga gak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan di kemudian hari.
Apa kamu termasuk freelancer? Well, hal-hal di atas pasti sudah gak asing lagi bagimu. Yang terpenting sekarang adalah tetap semangat dan nikmati apa yang sudah kamu mulai sejak awal. Toh hasil gak akan pernah mengkhianati usaha, bukan?