5 Kekurangan Jadi Freelancer, Kamu Harus Bijak Menyikapinya

Nah, ini yang harus kamu pahami. Stres bisa sangat sering terjadi dalam diri freelancer, oleh karena pastinya masalah pekerjaan, honor yang susah ditagih, kurang bersosialisasi dengan teman-teman atau keluarga, pun karena kejar target pekerjaan yang tak usai-usai. Sikapi dengan bijak soal hal ini ya, guys! Jangan sampai kamu berada dalam posisi yang tidak sehat dalam menjalani hidup kamu sebagai freelancer, lho.

Kerja freelancer yang bebas menentukan klien dan tidak terikat waktu memang menjadi kemudahan. Namun, siap pasang badan jika kamu berada dalam situasi paceklik dalam menemukan klien. Ibaratnya hidup itu berputar kadang berada di atas dan kemudian berada di bawah. Bersikap sabar menghadapinya ya!

Sering kali freelancer mengeluh karena honornya dibayarkan mundur melulu. Ini yang menjadi momok sih sebenarnya, setelah pekerjaan selesai, klien pun menerima pekerjaan kita, namun saldo rekening tak kunjung menggendut. Selalu siapkan mental ini jika kamu berada dalam posisi sulit ini. Tentunya siapkan keuangan cadangan jika berada dalam keadaan ini ya!

Disipin diri kadang dilalaikan oleh seorang freelancer. Betapa tidak, karena pekerjaan yang dilakukan tanpa mengenal waktu menjadikan ia tidur terlalu malam bahkan bergadang, lantas bangun tidur juga tak tentu, dan hal ini akan membentuk jiwa semaunya. Tentu saja ini gak sehat, lho tetap lakukan hidupmu secara teratur agar badan dan pikiranmu tetap sehat.

Freelancer bebas memilih jam kerja, tapi hal ini yang membuat kerjanya semakin tak berujung. Bahkan rasanya bekerja dalam 24 jam itu terasa tidak cukup. Oleh sebab itu, tetap perlakukan dirimu bekerja sesuai jamnya, alhasil jika disiplin waktu pekerjaanmu akan tetap lancar dan dirimu juga akan selalu menghargai waktu.

Jadi, begitulah kelemahan menjadi freelancer. Memang, pekerjaan ini tak mengikat dirimu dengan sebuah perusahaan tertentu. Kamu juga bebas bekerja di mana saja, bahkan dari rumah sekalipun. Bukan pekerja kantoran yang pergi pagi lalu pulang malam yang membuatmu jenuh dengan segala rutinitas dan kemacetan lalu-lintas. Tapi ingatlah, jika kamu memutuskan bekerja paruh waktu, tentu saja harus menghadapi segala risikonya, bukan?

Selamat bekerja dan lakukan pekerjaanmu dengan sepenuh hati.