5 Penyebab Atasan Sulit Memercayaimu, Harus Bagaimana?

02 Mei 2022, 08:38 WIB

ilustrasi boss dan pegawai (pexels.com/@Jonathan-Borba)

Setiap orang yang bekerja pada suatu instansi perusahaan pasti memiliki harapan yang sama untuk dapat memperoleh karier yang cermelang dan bertingkat. Hal ini membuat banyak pegawai berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukan potensinya sehingga dapat dipercayai dengan baik oleh perusahaan dalam memperoleh promosi jabatan.

Salah satu hal yang sering dilakukan adalah dengan berusaha memiliki hubungan yang baik dengan atasan. Hal ini dinilai sebagai jalan pintar untuk memuluskan karier dan memperoleh potensi jabatan yang baik. Meski demikian, nyatanya tak semua orang dapat melakukan hal tersebut sebab ada pula yang justru tak memperoleh kepercayaan dari atasan. Hal tersebut bisa terjadi sebab beberapa alasan yang berikut ini.

1. Kamu bekerja dengan kurang baik

ilustrasi lelah bekerja (unsplash.com/jeshoots)

Hal pertama yang dapat menyebabkan atasan kurang dapat memercayaimu adalah karena cara bekerjamu yang dinilai tak tepat. Banyak spekulasi mungkin saja cara bekerjamu selama ini tidak sesuai dengan keinginan dari pihak perusahaan sehingga dicap kurang baik.

Hal semacam ini jelas menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri, apalagi jika kamu jadi sulit memperoleh kepercayaan. Itulah mengapa sebaiknya kamu dapat mengikuti instruksi yang sesuai dengan pekerjaanmu sehingga tak menimbulkan masalah di kemudian hari.

2. Prestasimu terlihat tak berkembang

ilustrasi pegawai (unsplash.com/@miquelena)

Kantor bukan hanya sebuah tempat untuk berkumpulnya para pegawai yang ingin bekerja. Namun, kantor merupakan lokasi untuk banyak pegawai melakukan persaingan yang jelas ketat.

Tak heran banyak pegawai seakan berlomba-lomba dalam menunjukkan prestasinya dengan sebaik mungkin sehingga memperoleh penilaian yang baik atas dirinya sendiri. Jika kamu justru memiliki prestasi yang terlihat tak berkembang, hal ini bisa menjadi bumerang tersendiri untuk tak dapat memperoleh kepercayaan dari atasan.

3. Kamu pernah membuat kesalahan yang fatal

ilustrasi tidak profesional (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar dilakukan oleh banyak pegawai, namun hal tersebut tentu memiliki batasannya tersendiri. Jika kamu melakukan suatu kesalahan yang fatal, namun masih dimaafkan, kamu memperoleh keberuntungan tersendiri.

Sayangnya, dalam hal seperti itu biasanya seorang pegawai akan sulit untuk memperoleh kepercayaannya kembali. Jika demikian, potensi untuk melebarkan karier juga semakin terbentur masalah.

4. Attitude-mu yang dipertanyakan

ilustrasi bekerja dari kafe (unsplash.com/Muhammad Raufan Yusup)

Ketika kamu bekerja dalam sebuah perusahaan, tidak hanya urusan kemampuan dan semangat bekerja saja yang akan diperhatikan. Namun, attitude atau etikamu jelas akan menjadi satu hal yang sangat dilihat.

Jika kamu justru memiliki attitude yang buruk, jangan harap untuk dapat menerima kepercayaan dengan baik dari atasan. Justru kamu akan dikenal sebagai salah satu pegawai yang mungkin tak akan memperoleh kepercayaan untuk dipromosikan jabatannya.

5. Kamu terlihat kurang serius dengan pekerjaanmu

ilustrasi berkonflik (unsplash.com/@linkedinsalesnavigator)

Tidak mudah dalam melakukan suatu pekerjaan, bahkan untuk posisi apa pun jelas terdapat bebannya tersendiri. Sayangnya, justru hal tersebutlah yang sering kali disepelekan dan dianggap mudah oleh banyak pegawai.

Biasanya para atasan juga memiliki penilaiannya tersendiri atas segala tindakan yang dilakukan oleh pegawainya. Jika kamu terlihat kurang serius dengan pekerjaanmu, jangan harap dapat memperoleh kepercayaan dari atasan.

Memang tidak mudah untuk dapat memperoleh kepercayaan dari atasan, apalagi jika prestasi kerjamu tidak dapat dikatakan luar biasa. Itulah mengapa bersikap baik dan serius dalam bekerja menjadi poin-poin penting yang tidak boleh disepelekan. Tingkatkan etos kerja, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.