Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Supaya Gak Gampang Terdistraksi Pas Lagi Fokus Kerja

ilustrasi fokus kerja (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi fokus kerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Fokus kerja itu mahal harganya, apalagi di tengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi digital. Notifikasi HP yang terus berbunyi, pikiran yang loncat ke mana-mana, sampai gangguan kecil seperti suara kendaraan lewat bisa dengan mudah menggeser konsentrasi. Sayangnya, kehilangan fokus walau cuma beberapa menit bisa merusak alur kerja yang sudah dibangun sejak pagi. Belum lagi kalau harus mulai ulang dan susah balik ke mode produktif.

Gak heran kalau banyak orang merasa kerjaannya gak kunjung selesai padahal waktu sudah habis. Rasa frustasi itu makin besar saat menyadari kalau yang hilang bukan cuma waktu, tapi juga kualitas hasil kerja. Supaya kejadian kayak gini gak terus berulang, penting buat mulai menerapkan kebiasaan yang menjaga fokus tetap terarah. Berikut ini lima tips yang bisa membantu supaya tetap fokus kerja tanpa gampang terdistraksi.

1. Jauhkan gadget saat sedang deep work

ilustrasi mode Do Not Disturb (unsplash.com/Elijah Fox)
ilustrasi mode Do Not Disturb (unsplash.com/Elijah Fox)

Salah satu sumber distraksi paling besar datang dari gadget. Notifikasi yang terus masuk, baik dari media sosial, email, atau grup chatting kerja, bisa dengan cepat mengalihkan perhatian. Padahal, begitu fokus teralihkan, otak butuh waktu lagi buat kembali ke alur kerja yang sebelumnya. Makanya, saat sedang mengerjakan tugas penting, letakkan gadget agak jauh dari jangkauan.

Bisa juga aktifkan mode "Do Not Disturb" atau matikan notifikasi sementara agar tidak ada godaan untuk mengecek HP terus-menerus. Langkah kecil ini kelihatannya sepele, tapi dampaknya besar untuk kualitas fokus yang terjaga. Kalau perlu, simpan gadget di ruangan lain supaya gak terdorong secara refleks buat memeriksa layarnya. Makin sedikit distraksi, makin dalam juga konsentrasi kerja bisa tercapai.

2.Terapkan teknik Pomodoro

ilustrasi fokus kerja (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi fokus kerja (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Teknik Pomodoro mengandalkan pembagian waktu kerja menjadi beberapa sesi pendek, biasanya 25 menit fokus dan 5 menit istirahat. Pola ini membantu otak tetap segar karena gak dipaksa fokus dalam durasi yang terlalu lama. Dengan begini, fokus bisa lebih tajam karena tahu ada jeda istirahat yang menunggu. Ini juga meminimalkan rasa jenuh atau kelelahan mental.

Dalam waktu 25 menit itu, komitmen buat gak terganggu jadi jauh lebih mudah karena tahu waktunya terbatas. Setelah beberapa sesi, istirahat panjang bisa dilakukan agar energi kembali terisi. Teknik ini bukan cuma efektif buat menjaga fokus, tapi juga membuat alur kerja terasa lebih ringan. Fokus kerja terasa lebih produktif karena terstruktur secara jelas.

3. Rapikan meja kerja sebelum memulai

ilustrasi meja kerja rapi (unsplash.com/Nubelson Fernandes)
ilustrasi meja kerja rapi (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Meja kerja yang berantakan secara gak langsung bisa mengganggu pikiran. Banyaknya benda yang tersebar di sekitar mata membuat otak menerima terlalu banyak stimulus visual. Akibatnya, perhatian jadi terbagi meski tanpa sadar. Meja yang rapi memberi kesan ruang terbuka yang lebih tenang secara mental.

Luangkan beberapa menit di pagi hari buat menyusun ulang meja, membuang kertas yang gak terpakai, dan menyimpan benda-benda yang gak relevan. Fokus akan lebih mudah dicapai saat yang terlihat cuma hal-hal yang mendukung pekerjaan. Dengan meja yang bersih dan terorganisir, otak lebih siap masuk ke mode kerja yang produktif. Lingkungan kerja yang kondusif adalah langkah awal menjaga pikiran tetap fokus.

4. Buat daftar prioritas harian

ilustrasi fokus kerja (unsplash.com/Sweet Life)
ilustrasi fokus kerja (unsplash.com/Sweet Life)

Saat otak dipenuhi banyak tugas yang harus diselesaikan, kebingungan bisa muncul dan membuat gampang terdistraksi. Menyusun daftar prioritas harian bisa jadi cara jitu supaya tahu harus mulai dari mana. Fokus bisa diarahkan ke satu tugas paling penting dulu sebelum berpindah ke yang lain. Ini juga mengurangi tekanan karena gak harus mengingat semua tugas sekaligus.

Daftar ini sebaiknya ditulis secara fisik, baik di kertas maupun aplikasi catatan sederhana. Dengan begitu, setiap selesai satu tugas bisa langsung dicoret dan memberikan rasa puas. Urutan tugas membantu menjaga ritme kerja tetap jelas dan terarah. Gak ada lagi momen bingung atau terbawa gangguan karena sudah tahu langkah berikutnya apa.

5. Atur waktu khusus untuk mengecek sosial media

ilustrasi scrolling medsos (freepik.com/freepik)
ilustrasi scrolling medsos (freepik.com/freepik)

Media sosial bisa jadi penyebab utama buyarnya fokus kalau dibiarkan terbuka sepanjang waktu kerja. Mengatur waktu khusus buat mengecek sosial media membuat otak gak merasa kehilangan, tapi tetap bisa fokus di jam kerja. Misalnya, tentukan waktu 10 menit di pagi hari dan sore hari untuk scrolling sekadar menyegarkan pikiran. Dengan aturan ini, frekuensi membuka sosial media bisa dikendalikan.

Saat sedang fokus kerja, semua tab media sosial sebaiknya ditutup. Gunakan aplikasi pemblokir jika perlu untuk membatasi akses selama jam kerja. Hal ini membantu menghindari kebiasaan membuka sosial media secara refleks tanpa sadar. Mendisiplinkan waktu scrolling bisa membuat hari kerja jadi lebih produktif tanpa terasa tertekan.

Menjaga fokus memang bukan hal yang mudah di tengah dunia yang penuh gangguan ini. Tapi dengan kebiasaan kecil yang konsisten, kualitas kerja bisa meningkat jauh lebih baik. Kuncinya bukan sekadar menolak distraksi, tapi menciptakan ruang dan ritme yang mendukung fokus sepenuhnya. Yuk mulai ubah kebiasaan kerja jadi lebih terarah dan produktif!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us