Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Hindari Quiet Quitting dan Menemukan Kembali Semangat Kerja

ilustrasi tidak semangat bekerja (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Quiet quitting semakin sering menjadi pembicaraan di dunia kerja, terutama di kalangan pekerja yang merasa jenuh dengan rutinitas mereka. Kondisi ini muncul ketika seseorang melakukan pekerjaannya dengan minimal, tanpa semangat atau keterlibatan penuh. Meskipun gak sampai resign, quiet quitting bisa berdampak pada produktivitas dan kepuasan kerja jangka panjang, lho!

Jika kamu merasa mulai kehilangan motivasi, penting untuk segera mengambil langkah agar gak terjebak dalam siklus ini. Quiet quitting sering kali dipicu oleh burnout, beban kerja yang berlebihan, atau rasa gak dihargai. Untuk mengembalikan semangat, berikut tujuh cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari kondisi ini dan kembali bersemangat dalam bekerja.

1. Kenali penyebab stres atau burnout

ilustrasi orang mengalami burnout (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Langkah pertama untuk menghindari quiet quitting adalah mengenali penyebab stres atau burnout yang kamu alami. Stres bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti beban kerja yang terlalu berat, hubungan yang gak harmonis dengan rekan kerja, atau lingkungan yang gak kondusif. Mengetahui akar masalahnya bakal bantu kamu temukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Burnout sering kali terjadi ketika kamu merasa bekerja tanpa henti dan gak ada waktu buat istirahat. Jika hal ini terus dibiarkan, kamu akan kehilangan semangat dan motivasi untuk berkinerja dengan baik. Dengan mengenali tanda-tanda burnout sejak dini, kamu bisa mengambil langkah pencegahan sebelum dampaknya semakin besar.

2. Atur ulang prioritas dan fokus pada tugas

ilustrasi orang melepas kaca mata (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Mengatur ulang prioritas adalah langkah penting untuk menghindari rasa jenuh di tempat kerja. Terkadang kita terlalu fokus pada hal-hal kecil yang gak begitu penting, sehingga lupa mengerjakan tugas utama. Menentukan ulang prioritas utama bisa bikin kamu bekerja dengan lebih efektif dan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Selain itu, fokus pada tugas yang sesuai dengan minat atau kemampuan kamu juga bisa membangkitkan kembali semangat kamu dalam bekerja. Ketika kamu merasa terhubung dengan pekerjaan yang dilakukan, kontribusi kamu akan terasa lebih berarti. Ini gak hanya meningkatkan produktivitas, tapi juga membantu kamu jadi merasa lebih terinspirasi setiap harinya.

3. Buat tujuan jangka pendek dan jangka panjang

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang bisa jadi cara efektif untuk menjaga motivasi kamu tetap tinggi. Tujuan jangka pendek bisa berupa target harian atau mingguan yang memberikan kepuasan instan ketika tercapai. Sementara itu, tujuan jangka panjang bisa memberikan panduan dan arah karir yang akan kamu tuju.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu akan merasa lebih terarah dan gak mudah terjebak dalam rutinitas yang monoton. Setiap pencapaian, sekecil apa pun bisa memberikan dorongan semangat yang besar. Hal ini bisa membantu kamu bakal tetap termotivasi dan fokus pada perkembangan pribadi serta profesional.

4. Temukan mentor atau teman seperjuangan di tempat kerja

ilustrasi teman kerja (pexels.com/Jopwell)

Memiliki mentor atau teman seperjuangan di tempat kerja bisa sumber suport system yang baik. Seorang mentor bisa memberikan panduan, saran, dan perspektif baru yang membantu kamu dalam menghadapi tantangan. Dengan bimbingan yang tepat, kamu bakal lebih mudah menemukan solusi dan tetap semangat dalam menjalani pekerjaan.

Selain itu, teman seperjuangan bisa jadi tempat berbagi keluh kesah atau inspirasi saat kamu merasa jenuh. Terkadang hanya dengan berbicara atau mendengar pengalaman orang lain, kamu bisa mendapatkan energi positif dan merasa lebih termotivasi. Dukungan sosial ini penting untuk mengurangi rasa stres dan meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja.

5. Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Helena Lopes)

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk mencegah burnout dan quiet quitting. Terlalu fokus pada pekerjaan tanpa memberi waktu untuk diri sendiri bisa menyebabkan stres berkepanjangan dan kehilangan motivasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kamu memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan menikmati aktivitas di luar pekerjaan.

Luangkan waktu untuk hal-hal yang kamu sukai, seperti hobi, berolahraga, atau bersosialisasi dengan keluarga dan teman. Aktivitas-aktivitas ini dapat mengembalikan energi yang hilang dan membuatmu lebih siap menghadapi tantangan di tempat kerja. Dengan keseimbangan yang baik kamu bakal lebih sehat secara mental dan fisik, serta lebih produktif di tempat kerja.

6. Mencoba belajar skill baru

ilustrasi belajar online (pexels.com/RDNE Stock project)

Mencoba belajar skill baru bisa menjadi cara yang efektif untuk menyegarkan semangat kerja dan mencegah quiet quitting. Ketika kamu merasa stuck atau bosan dengan rutinitas pekerjaan, mengembangkan keterampilan baru bisa memberikan tantangan yang menarik. Hal ini bisa memperkaya pengetahuan kamu, sekaligus bikin kamu merasa lebih produktif dan berdaya.

Kamu bisa mulai dengan memilih skill yang relevan dengan pekerjaanmu atau bahkan sesuatu yang berbeda sebagai penyegaran. Mengikuti kursus online, workshop, atau mencoba proyek baru di kantor bisa membuka peluang baru dan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan keterampilan baru yang kamu pelajari, kamu juga bisa menemukan kembali motivasi dan energi dalam bekerja.

Menghindari quiet quitting gak hanya tentang bertahan di tempat kerja biar gak resign, tapi juga tentang menjaga semangat dan kesejahteraan diri. Dengan mengenali penyebab burnout, mengatur ulang prioritas, serta mencari dukungan dari mentor atau teman kerja kamu bisa menemukan kembali motivasi yang sempat hilang. Jangan lupa untuk menjaga keseimbangan hidup dan terus mengembangkan diri dengan belajar skill baru. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diyah Esti Cahyo Pertiwi
EditorDiyah Esti Cahyo Pertiwi
Follow Us