5 Cara Atasi Imposter Syndrome saat Dapat Promosi Jabatan, Wajib Tahu!

Mendapat promosi jabatan seharusnya jadi momen membahagiakan, tapi kenyataannya gak semua orang bisa langsung percaya diri menerimanya. Banyak yang justru merasa tidak pantas dan takut dianggap hanya beruntung semata. Fenomena ini dikenal sebagai imposter syndrome dan sering dialami oleh para profesional yang sukses.
Rasa tidak pantas ini bisa membuat seseorang terus meragukan kemampuan diri sendiri meski sudah terbukti kompeten. Kalau dibiarkan, hal ini bisa menghambat performa kerja dan menurunkan kebahagiaan dalam karier. Yuk, simak lima cara efektif untuk atasi imposter syndrome saat kamu baru saja mendapat promosi jabatan!
1. Sadari bahwa perasaan itu umum terjadi

Langkah pertama untuk atasi imposter syndrome adalah menyadari bahwa kamu tidak sendirian. Banyak orang sukses di luar sana yang juga pernah merasa tidak pantas di posisi barunya. Menyadari hal ini bisa membantumu memahami bahwa rasa itu adalah reaksi wajar, bukan tanda kelemahan.
Daripada terus memendam perasaan ragu, coba akui saja bahwa kamu sedang beradaptasi dengan tanggung jawab baru. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada proses belajar tanpa menekan diri secara berlebihan. Ingat, rasa tidak yakin bukan berarti kamu tidak mampu, tapi hanya bagian dari perjalanan tumbuh di dunia karier.
2. Fokus pada fakta, bukan perasaan

Saat imposter syndrome menyerang, pikiran sering dipenuhi kalimat negatif seperti “aku gak pantas” atau “mereka lebih hebat.” Untuk mengatasinya, fokuslah pada fakta objektif tentang pencapaianmu. Lihat hasil kerja nyata, umpan balik positif, dan kepercayaan atasan yang membuatmu dipromosikan.
Membiasakan diri menulis daftar pencapaian bisa membantu menyeimbangkan pikiran. Saat perasaan ragu muncul, baca kembali catatan itu sebagai pengingat bahwa kamu memang layak. Fakta konkret akan selalu lebih kuat daripada bisikan rasa takut di kepala.
3. Ubah pola pikir jadi pertumbuhan, bukan pembuktian

Banyak orang merasa harus terus membuktikan diri agar tidak dianggap gagal setelah promosi. Padahal, yang lebih penting adalah tetap belajar dan berkembang dalam peran baru. Dengan growth mindset, kamu akan melihat tantangan sebagai kesempatan, bukan ancaman.
Fokuslah pada proses, bukan kesempurnaan. Jika ada kesalahan, anggap itu bagian dari pembelajaran, bukan bukti bahwa kamu tidak pantas. Sikap ini akan membuatmu lebih tenang dan percaya diri menjalani tanggung jawab yang lebih besar.
4. Bangun sistem dukungan yang sehat

Lingkungan kerja yang suportif bisa membantu menenangkan rasa cemas akibat imposter syndrome. Cobalah terbuka dengan rekan kerja atau mentor yang bisa memberikan perspektif objektif. Mereka sering kali melihat kemampuanmu lebih jernih daripada pandanganmu sendiri.
Selain itu, punya teman diskusi yang positif membuatmu merasa tidak sendirian menghadapi tekanan. Mereka bisa jadi tempat curhat sekaligus sumber motivasi saat rasa ragu muncul. Dukungan sosial yang kuat akan memperkuat mental dan membuatmu lebih percaya diri menjalani karier.
5. Rayakan setiap kemajuan kecil

Salah satu cara paling efektif untuk melawan imposter syndrome karier adalah belajar mengapresiasi diri. Rayakan pencapaian kecil, sekecil apa pun, karena itu tanda kamu terus berkembang. Kebiasaan ini akan memperkuat rasa percaya diri dan mengingatkan bahwa kamu pantas berada di posisi sekarang.
Jangan menunggu hasil besar untuk merasa bangga. Setiap langkah maju, bahkan sekadar menyelesaikan tugas sulit, layak dihargai. Dengan begitu, kamu bisa menikmati perjalanan karier tanpa terus dibayangi perasaan tidak pantas.
Merasa tidak cukup baik setelah promosi jabatan memang bisa bikin stres, tapi itu bukan alasan untuk meragukan dirimu sendiri. Kamu dipilih karena kemampuan, bukan keberuntungan semata. Yuk, mulai ubah cara pandangmu dan rayakan setiap pencapaian, karena kamu memang pantas berada di posisi itu!


















