5 Cara Bijak Menghadapi Salary Expectation yang Tidak Sesuai Realita

Menghadapi kenyataan bahwa salary expectation kita tidak sesuai dengan tawaran yang ada memang bisa bikin stres. Terkadang, kita sudah merencanakan anggaran hidup berdasarkan angka yang kita harapkan, tapi kenyataannya, angkanya jauh lebih kecil. Rasanya seperti harapan kita dihantam keras oleh realita yang sulit diterima. Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar gak terjebak dalam stres berlarut-larut? Apakah itu berarti kita harus menerima begitu saja, atau masih ada cara bijak untuk menanganinya?
Sebelum kita terjebak dalam perasaan kecewa, penting untuk menyadari bahwa salary expectation yang tidak sesuai dengan kenyataan adalah bagian dari perjalanan profesional yang umum terjadi. Namun, bukan berarti kita harus pasrah begitu saja. Ada beberapa cara bijak yang bisa kita lakukan untuk menyikapi situasi ini dengan kepala dingin dan tetap menjaga keseimbangan hidup.
1. Evaluasi diri dan kemampuanmu

Saat salary expectation tidak sesuai dengan realita, langkah pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri. Cobalah untuk objektif menilai sejauh mana skill dan pengalaman kamu relevan dengan pasar saat ini. Tidak jarang, seseorang merasa bahwa ia layak mendapatkan gaji lebih tinggi, padahal skill yang dimiliki belum sepenuhnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau industri tertentu.
Proses evaluasi ini tidak hanya membantu kita memahami posisi kita dalam dunia kerja, tetapi juga memberi kesempatan untuk melihat area yang perlu ditingkatkan. Misalnya, apakah kamu bisa mengasah skill tertentu atau mengikuti kursus untuk menambah kompetensi? Fokus pada perkembangan diri akan membuatmu lebih siap dalam menghadapi realita, dan akhirnya bisa mendekatkanmu pada gaji yang lebih sesuai dengan ekspektasi.
2. Jangan ragu untuk negosiasi

Banyak orang merasa canggung atau bahkan takut untuk bernegosiasi soal gaji, padahal ini adalah hal yang wajar dalam dunia kerja. Jika salary yang ditawarkan jauh di bawah ekspektasi, jangan ragu untuk menyampaikan alasan kenapa kamu merasa gaji yang lebih tinggi pantas didapat. Persiapkan data yang kuat, seperti studi pasar atau pencapaian yang relevan, agar pembicaraan bisa berjalan dengan lebih konstruktif.
Selain itu, pastikan untuk mendengarkan sisi perusahaan. Bisa jadi, mereka menawarkan gaji yang lebih rendah karena faktor-faktor tertentu yang mungkin belum kamu pertimbangkan, seperti anggaran yang terbatas atau struktur internal perusahaan. Dengan memahami posisi kedua belah pihak, kamu bisa mencari titik tengah yang menguntungkan bagi kedua pihak.
3. Pertimbangkan benefit lainnya

Jangan hanya fokus pada angka gaji saja. Banyak perusahaan yang menawarkan paket benefit lain yang mungkin lebih bernilai dibandingkan dengan kenaikan gaji yang besar. Misalnya, fleksibilitas waktu kerja, kesempatan untuk bekerja dari rumah, atau tunjangan kesehatan yang lebih baik. Semua itu memiliki nilai yang bisa memperbaiki kualitas hidup kamu, meskipun gaji yang diberikan tidak sesuai dengan harapan semula.
Ketika kamu memutuskan untuk mempertimbangkan benefit lainnya, pastikan untuk melakukan perhitungan yang realistis. Misalnya, apakah manfaat kesehatan yang ditawarkan cukup untuk menutupi biaya asuransi yang biasanya kamu bayar sendiri? Dengan cara ini, kamu bisa melihat seluruh paket kompensasi, bukan hanya angka di slip gaji, dan memutuskan apakah ini tetap bernilai.
4. Tetap fokus pada tujuan karier jangka panjang

Gaji bukanlah segalanya dalam membangun karier. Terkadang, kesempatan yang datang dengan gaji yang lebih rendah bisa membuka peluang yang jauh lebih besar di masa depan. Cobalah untuk melihat tawaran tersebut dalam konteks yang lebih luas. Apakah posisi ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan skill yang sangat dibutuhkan di pasar kerja? Apakah ada peluang untuk mendapatkan kenaikan gaji setelah beberapa bulan?
Memiliki tujuan jangka panjang bisa membantu mengubah perspektif terhadap tawaran gaji yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Jangan hanya melihat angka saat ini, tapi pertimbangkan apa yang bisa kamu capai dengan pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari pekerjaan ini. Kesempatan untuk berkembang bisa lebih berharga daripada nominal gaji yang tampak.
5. Jaga keseimbangan emosional dan mental

Ketika salary expectation tidak sesuai dengan realita, perasaan kecewa dan frustrasi pasti muncul. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental. Stres berlebihan tidak akan membawa kamu pada solusi yang lebih baik. Cobalah untuk menerima kenyataan dan berfokus pada apa yang bisa kamu kendalikan, seperti bagaimana cara menambah skill atau mencari peluang yang lebih baik.
Jika kamu merasa kesulitan mengelola perasaan, jangan ragu untuk berbicara dengan mentor atau teman yang lebih berpengalaman. Perspektif mereka bisa membantu kamu melihat masalah ini dengan lebih jernih. Ingat, situasi ini bukan akhir dari segalanya—hanya tantangan kecil yang bisa kamu hadapi dengan bijak.
Ketika salary expectation kita tidak sesuai dengan realita, penting untuk tetap tenang dan mengambil langkah-langkah yang bijak. Jangan biarkan satu tawaran gaji yang tidak sesuai menghalangi potensi besarmu. Fokuslah pada perkembangan diri, peluang jangka panjang, dan keseimbangan hidup yang lebih sehat. Kita punya kontrol atas bagaimana kita merespons tantangan ini—dan dengan sikap yang tepat, kesuksesan bukan hanya soal angka gaji, tapi juga tentang bagaimana kita tumbuh dan berkembang.