7 Hal Penting dalam Membuat CV yang Standout di Tahun 2025, Penting!

- CV yang ringkas memudahkan perekrut dalam seleksi kandidat dan menyoroti kualifikasi penting.
- Kejujuran dalam CV mencerminkan integritas dan reputasi positif, membuka peluang karier jangka panjang.
- Pendekatan deskripsi pekerjaan yang autentik dan keterampilan spesifik meningkatkan daya tarik CV.
Memasuki tahun 2025, job hunter mulai mengirimkan banyak lamaran. Sebelum kamu sampai ke tahap wawancara kerja, curriculum vitae atau yang dikenal dengan sebutan CV menjadi kesan pertama yang dilihat oleh pemberi kerja atau para rekruter. Jadi, pastikan CV memenuhi semua kriteria dan membuat kamu standout.
Menentukan apa yang perlu dimasukkan dalam CV bisa membingungkan, belum lagi proses menunggu hingga tindak lanjut melalui email dan proses wawancara. Maka, perhatikan hal-hal penting yang seharusnya kamu cantumkan di CV agar standout di mata rekruter. Yuk, diperhatikan!
1. Buat CV secara ringkas

CV yang ringkas akan memudahkan perekrut dalam menyeleksi kandidat pelamar dan dengan cepat memahami kualifikasi. Terlebih, CV yang terlalu panjang dan berlebihan dapat mengalihkan perekrut dari poin-poin penting yang sebenarnya dibutuhkan.
“Pastikan CV merupakan ringkasan yang baik, tetapi tidak terlalu panjang. Satu halaman sudah cukup. Mulailah dengan paragraf pendek dan sederhana yang menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat untuk peluang ini," kata James Reed, CEO perusahaan rekrutmen Reed dan penulis buku pengembangan karier, dikutip The Guardian.
Cukup dengan mencantumkan beberapa poin penting seperti informasi kontak, resume profile (summary atau objective), pengalaman kerja, edukasi, soft skill, dan hard skill. Informasi yang relevan ini menunjukkan bahwa kamu memahami kebutuhan perusahaan.
2. Utamakan kejujuran

CV menjadi kesan pertama bagi perekrut. Kejujuran dalam CV mencerminkan integritasmu dan membantu membangun reputasi yang positif. Integritas dan reputasi sebagai individu yang jujur dapat membuka banyak peluang serta membawa kesuksesan karier jangka panjang.
Informasi yang jujur dan akurat juga memastikan kamu dipertimbangkan untuk pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan pengalaman. Kepercayaan merupakan dasar dari setiap hubungan profesional. Kebohongan yang terkuak dapat merusak kepercayaan yang pada akhirnya dapat merusak hubungan profesional dan prospek masa depan.
Selain itu, banyak perusahaan melakukan pemeriksaan latar belakang dan referensi. Jika ditemukan perbedaan, mungkin kamu dapat didiskualifikasi dari pertimbangan atau lebih buruk lagi diberhentikan setelah diterima bekerja.
3. Jangan hanya copy-paste deskripsi pekerjaan

Saat menulis CV atau lamaran kerja, beberapa orang cenderung mengambil deskripsi pekerjaan dari banyak sumber dan langsung menyalinnya ke CV mereka. Deskripsi pekerjaan yang hanya meng-copy-paste tidak jarang bukan mencerminkan pekerjaan sebenarnya.
Selain itu, pendekatan seperti ini tidak memberikan gambaran tentang diri kamu sebagai individu. Kamu perlu menjelaskan siapa dirimu, apa yang kamu tawarkan, dan mengapa kamu cocok untuk pekerjaan tersebut.
Pastikan untuk membaca deskripsi pekerjaan yang kamu minati, lalu sesuaikan keterampilan sedekat mungkin dengan apa yang disebutkan dalam lowongan pekerjaan.
“Menceritakan kisah dan menunjukkan dampak dari keterampilan tersebut akan menunjukkan kepada perekrut bahwa kamu memiliki apa yang mereka cari dan dapat memberikan nilai langsung bagi organisasi mereka," kata LinkedIn Career Expert, Andrew McCaskill, dikutip Life Hacker.
4. Jelaskan secara spesifik keterampilan dan pengalaman

Rekruter biasanya mencantumkan dalam kriteria seleksi bahwa mereka menginginkan seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Hanya mengatakan kamu memiliki keterampilan komunikasi yang baik tidak cukup.
Maka, kamu perlu memberikan contoh spesifik, seperti: 'Saya pernah mempresentasikan di konferensi ini, rapat tim, atau di hadapan dewan direksi.' Dr. Rob Yeung, seorang psikolog dan direktur di perusahaan konsultan kepemimpinan Talentspace, menyampaikan pendapatnya yang dikutip The Guardian.
"Jika job posting menyebutkan bahwa mereka mencari keterampilan komunikasi, inisiatif, dan kerja tim, pastikan kamu mencantumkan ketiga hal tersebut sebagai subjudul di CV. Kemudian gunakan satu atau dua paragraf untuk menjelaskan apa yang telah kamu lakukan dan capai terkait keterampilan tersebut," jelasnya.
5. Tampil lebih humanis di era ChatGPT

Tidak ada salahnya membuat CV dengan ChatGPT. Namun, kamu juga harus berhati-hati agar tidak terlihat seperti chatbot yang tidak berjiwa.
"Kamu mengatakan hebat dalam mengelola tim, termasuk evaluasi dan manajemen kinerja, tetapi tidak menyebutkan ukuran kehebatannya. Kamu juga tidak menjelaskan tantangan spesifik yang dihadapi. Jika kamu berhasil mengubah tim yang gagal menjadi sukses, itu luar biasa. Namun, bagaimana caramu melakukannya? Maka, kamu perlu memberikan informasi lebih rinci agar rekruter percaya," jelas Corinne Mills, direktur Personal Career Management, dilansir The Guardian.
Sarah Juillet, direktur karier pascasarjana dan pengembangan profesional di Bayes Business School, mengatakan AI memang memiliki peran, seperti untuk memeriksa tata bahasa, mengoptimalkan kata kunci, dan memberikan saran format. Namun, yang sangat penting adalah kamu tidak hanya mengandalkan AI.
"Beberapa orang cenderung mengunggah deskripsi pekerjaan dan CV mereka, lalu meminta AI menghasilkan sesuatu yang terlihat baik di permukaan, tetapi mudah terlihat bahwa tidak ada keaslian di baliknya," ungkapnya, dikutip The Guardian.
6. Pertimbangkan pilihan bahasa dengan cermat

Kata kerja aktif seperti delivered, led, built, accomplished menjadi pilihan kata yang sangat baik. Hindari ungkapan klise seperti ‘mencari tantangan baru’, karena itu tidak terdengar meyakinkan. Jangan klaim bahwa kamu melakukan segalanya sendiri, karena kita semua tahu di dunia kerja, kita bekerja dalam tim.
Gunakan kata-kata seperti "spearheaded, optimised, innovated" lalu berikan kuantifikasi. Tidak harus berupa angka, tetapi tunjukkan dampaknya.
“Cara terbaik untuk membuat calon pemberi kerja terkesan dan menonjol di antara kandidat lainnya adalah memastikan resume kamu mudah dibaca sekilas dan memungkinkan pembaca dengan cepat memahami mengapa kamu memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut,” kata Amanda Augustine, pakar karier di TopResume, dilansir laman CNBC.
Hindari juga kata-kata sifat. Siapa pun bisa menyebut dirinya sebagai orang yang penuh semangat dan tekad. Pastikan kamu bisa membuktikannya. Gunakan kata kerja untuk menggambarkan langkah-langkah yang kamu ambil dalam mencapai hasil nyata.
7. Manfaatkan LinkedIn dan pastikan isinya sesuai dengan CV

Apabila kamu mengirimkan CV, rekruter tetap akan melihat profil LinkedIn untuk memverifikasi dan memastikan konsistensi, atau melihat apakah ada informasi tambahan di sana. LinkedIn merupakan profil profesional, jadi kamu harus benar-benar memanfaatkan platform tersebut sebaik mungkin.
Buat profil yang benar-benar menunjukkan kepada dunia siapa dirimu, apa yang kamu tawarkan, dan mengapa kamu adalah orang yang tepat mengisi suatu posisi di perusahaan. Lalu, penting memasang foto profil yang sesuai, hangat dan ramah, tetapi tetap profesional.
Penting juga untuk terlibat dengan komunitas profesional di LinkedIn. Jika kamu menghadiri konferensi atau seminar, unggah ringkasan tentang konferensi tersebut dan apa yang kamu pelajari darisana.
Persaingan kerja semakin ketat di tahun 2025, maka kamu sudah seharusnya memperhatikan komponen penting dalam melamar kerja, yaitu CV. CV yang standout akan lebih mudah dilirik oleh rekruter, sehingga peluangmu mendapatkan pekerjaan lebih besar. Selamat mencoba!