5 Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Atasan Membencimu, Praktikkan!

- Hubungan baik dengan atasan penting untuk kebahagiaan dan kesuksesan di tempat kerja.
- Jangan bereaksi berlebihan jika merasa dibenci oleh atasan, komunikasi langsung bisa membantu memperbaiki hubungan.
- Tetap bersikap profesional, tawarkan bantuan, dan hindari harapan berlebih terhadap hubungan dengan atasan.
Hubungan baik antara atasan dan karyawan mungkin menjadi salah satu hubungan profesional paling penting yang perlu kamu bangun. Akan tetapi, jika atasan kamu membenci atau tidak menyukaimu, hal ini tentu saja dapat berdampak buruk pada aspek pekerjaan dan kebahagiaanmu di tempat kerja.
Saat atasan menyimpan rasa benci terhadapmu, kamu mungkin merasa seolah semua yang kamu kerjakan selalu dianggap salah. Belum lagi, kamu mungkin akan sulit mendapatkan promosi atau tidak pernah mendapat umpan balik secara adil dari mereka.
Kalau sudah begini, pertimbangan untuk resign dari kantor mungkin sudah ada di depan mata. Tapi tunggu dulu, meskipun situasi tersebut terasa amat berat bagimu, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk memperbaiki keadaan. Sebelum memutuskan untuk resign, berikut lima hal yang bisa dilakukan jika kamu merasa atasan membenci kamu.
1.Hindari bereaksi secara berlebihan

Merasa dibenci atau tidak disukai oleh atasan bisa membuat suasana kerja menjadi kurang nyaman. Kamu mungkin juga akan bertanya-tanya, apa yang sebenarnya sudah terjadi? Namun, menurut Lynn Taylor, seorang pakar karier nasional dan penulis Tame Your Terrible Office Tyrant: How to Manage Childish Boss Behavior and Thrive in Your Job, dikutip Business Insider, ketika kamu merasa dibenci oleh atasan, maka hal yang perlu dilakukan adalah tidak bereaksi secara berlebihan.
Pelatih karier dan penulis Life After College bernama Jenny Blake, melalui laman Cosmopolitan, setuju, bahwa sikap dingin, acuh tak acuh, serta kemarahan dari atasan, mungkin bukan sepenuhnya disebabkan oleh kamu. Bisa jadi, perilaku tersebut dipengaruhi oleh masalah lain yang tidak berkaitan dengan dirimu.
“Kita tidak akan pernah benar-benar tahu apa yang dipikirkan oleh orang lain,” ungkap Blake.
“Jadi, tahan dirimu dan cobalah untuk melakukan teknik pernapasan dalam guna membantu menenangkan diri dan menjernihkan pikiran sebelum bertindak berdasarkan dorongan emosi,” tambah Taylor.
2.Lakukan komunikasi secara langsung

Selalu menerka-nerka apa yang terjadi hanya akan membuatmu stres dan malah berujung depresi. Jika kamu ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik, berkomunikasi secara langsung dengan atasan bisa menjadi solusi.
Namun, Taylor menyarankan untuk menentukan waktu yang tepat. Jangan membuat atasan merasa tergesa-gesa, apalagi memaksanya untuk bertemu. Sebab, hal itu justru bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk.
“Buatlah jadwal pertemuan di tempat yang netral di luar kantor, di mana kamu bisa membahas masalahmu dengan tenang dan profesional. Selain itu, fokuslah pada apa yang ingin kamu sampaikan terkait pekerjaan dan gunakan bahasa yang sopan agar tidak menimbulkan ketegangan,” ujarnya.
3.Jangan sungkan untuk menawarkan bantuan

Walaupun kamu merasa bahwa perilaku atasan kurang menyenangkan. Akan tetapi, bersikap baik tetap merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Ketika kamu merasa atasan membenci atau tidak menyukaimu, bukan berarti kamu harus berhenti bersikap baik kepada mereka. Tetaplah bersikap profesional dan jangan sungkan untuk menawarkan bantuan jika diperlukan.
“Selalu tanyakan kepada atasan, apakah ada hal lain yang bisa kamu kerjakan atau apa pun itu untuk membantu meringankan beban mereka,” ucap Michael Kerr, pembicara bisnis internasional dan penulis The Humor Advantage, dikutip Business Insider.
“Tunjukkan secara aktif bahwa kamu memprioritaskan kepentingan atasanmu. Namun, berhati-hatilah untuk melakukannya dengan cara bijak dan wajar agar kamu tidak terkesan berlebihan atau sedang mencari muka,” imbuhnya.
4. Turunkan ekspektasi

Gak sedikit pekerja yang berharap bisa memiliki hubungan profesional yang baik dengan atasan mereka. Itu sebabnya, sering kali muncul ekspektasi yang berlebihan dalam diri sendiri. Namun, jika kamu berpikir secara logis, tentu akan mulai menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang benar-benar disukai oleh semua orang.
“Salah satu hal yang paling mudah membuatmu kecewa adalah dengan memiliki harapan lebih bahwa kamu bisa dekat atau menjalin persahabatan dengan orang yang kamu inginkan. Hal ini juga berlaku ketika kamu berharap lebih kepada atasanmu,” kata Taylor.
“Selalu ingat, bahwa setiap individu memiliki sifat yang berbeda. Sebagian dari mereka mungkin lebih ekstrovert, sebagian lagi mungkin cenderung kaku dan tertutup. Semua sifat tersebut, tentu tidak dapat kamu kendalikan. Oleh karenanya, hindari menaruh ekspektasi yang tinggi dan tetap bersikap baik dengan cara yang wajar,” pungkasnya.
5.Tetaplah fokus pada pekerjaan

Wajar jika dalam situasi ini, kamu mungkin mulai takut bertemu dengan atasan di tempat kerja. Lebih dari itu, bisa jadi kamu merasa hari-hari di tempat kerja terasa begitu lama dan kurang menyenangkan. Akan tetapi, jika muncul keinginan untuk menyerah, ingat kembali bahwa tujuan utamamu berada di sana adalah untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan mendapat penghasilan.
Selama kamu merasa tidak melakukan pelanggaran berat di tempat kerja, maka tidak perlu risau. Apalagi, pekerjaan yang kamu jalani ini sudah sesuai passion dan kamu juga dikelilingi oleh rekan kerja yang suportif. Tentu akan lebih baik jika kamu tidak mudah menyerah hanya karena satu pengalaman kurang menyenangkan di tempat kerja.
Sebab itu, cobalah untuk mempertimbangkan hal-hal positif dan negatif yang kamu terima di tempat kerja saat ini. Jika kenyataannya kamu lebih banyak merasakan hal positif daripada negatif, maka keputusan untuk bertahan akan menjadi langkah yang bijak.
Menghadapi atasan atau bos yang tampak membencimu tentu tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak ada upaya untuk memperbaiki situasi tersebut. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, semoga kamu dapat memulihkan kepercayaan dan kembali menjalin hubungan yang baik dengan atasanmu, ya!