5 Kebiasaan Buruk Sepulang Kerja yang Merusak Suasana di Rumah

Setelah beraktivitas seharian di luar rumah, kamu mungkin berpikir pulang kerja merupakan kegiatan pembebasan diri dari kepenatan serta segala aturan di kantor.
Sikapmu sepulang kerja menjadi semaunya sendiri serta kurang memedulikan kenyamanan maupun perasaan orang yang tinggal bersamamu. Demi keharmonisan kalian, sikap semua orang mestinya tetap perlu dikontrol.
Apabila kebiasaan buruk seperti di bawah ini terus dilakukan, pasangan atau anggota keluargamu yang lain akan kesal. Nanti jadi bahan pertengkaran di rumah yang membuat kalian tambah lelah dan kehilangan ketenteraman. Segera ubah kebiasaan buruk sepulang kerja berikut yang terlihat remeh, tapi gak baik untuk kehidupan berumah tangga dalam jangka panjang.
1. Main lempar barang-barang yang dipakai

Rumah bisa rapi sekali kalau kamu sudah berangkat bekerja. Namun, sekembalinya dirimu pada sore hari semua kerapian itu seketika berantakan. Dirimu terbiasa melemparkan barang-barang yang dipakai seperti sepatu, kaus kaki, tas, jaket, dan kunci kendaraan.
Siapa yang akhirnya harus membereskan seluruh kekacauan itu? Jangan membuat orang lain bekerja dua kali gara-gara ulahmu. Hargai orang yang telah membereskan rumah setiap hari dengan perilaku disiplin dalam menempatkan barang-barang pribadi.
Apa susahnya menaruh sepatu di rak yang sudah disediakan? Taruh tas di meja kamar supaya aman dan laptop di dalamnya gak mudah rusak oleh guncangan, ketika kamu melempar atau meletakkannya dengan kasar di sembarang tempat. Cegah besok dirimu kebingungan mencari kunci kendaraan, saat hendak berangkat kerja dengan menyimpannya baik-baik.
2. Gak segera membersihkan diri

Siapa yang sepulang kerja rasanya mager banget? Kamu cuma ingin duduk-duduk santai atau rebahan di sofa. Dirimu tidak hanya gak bergegas mandi melainkan juga tak mencuci tangan, kaki, dan wajah.
Padahal, kegiatan seharian di luar rumah tentu membuat tubuhmu kotor. Kebiasaan tidak segera membersihkan diri sepulang kerja memudahkan keluarga di rumah terserang penyakit, akibat kuman yang kamu bawa. Apalagi bila dirimu langsung membuka-buka kulkas atau tudung saji dan mengambil makanan dengan tangan kotor.
Kebersihan diri sepulang kerja juga perlu lebih diperhatikan jika ada anak-anak atau bayi dan lansia yang rentan tertular penyakit. Pun menunda-nunda waktu mandi, hanya akan membuatmu bertambah malas tanpa menghilangkan rasa capek. Jika kamu cepat-cepat mandi, tubuh yang lelah terasa segar kembali.
3. Merasa paling capek sehingga bebas uring-uringan

Semua orang juga capek, tak terkecuali pasanganmu yang barangkali tidak ikut mencari nafkah. Sepanjang hari tentu banyak hal yang dilakukannya, seperti bersih-bersih rumah, memasak, dan mengurus anak. Jangan sampai bukan anak yang sering tantrum, melainkan kamu setiap pulang kerja.
Hargai dan pahami rasa capek setiap orang di rumah supaya kamu tidak marah melulu. Lagi pula, uring-uringan tak membuatmu lebih rileks. Dirimu justru terus merasa tegang dan mengeluarkan energi besar buat mengomel tentang segala hal.
Bukan begini cara menemui orang-orang yang kamu sayangi beberapa jam sebelum berakhirnya hari. Apabila kamu galak lantaran merasa capek bekerja, tidak ada orang di rumah yang senang menyambut kepulanganmu. Pasangan tertekan dengan sikapmu dan anak-anak menjauhimu.
4. Mengurung diri di kamar

Kamar mungkin terasa sebagai tempat yang paling nyaman untukmu selepas seharian bekerja. Kamu butuh waktu buat memulihkan energi. Kegiatanmu di kamar gak cuma tidur, tetapi juga berselancar di dunia maya atau menonton film.
Meski rasanya mengasyikkan, pikirkan lagi baik-baik. Apakah ini cara yang tepat untuk menjalin kebersamaan dengan anggota keluarga? Kamu telah setengah hari tidak bertemu dengan mereka.
Masa sepulang kerja kamu masih juga mengurung diri di kamar dengan alasan beristirahat? Kapan kamu akan duduk, mengobrol, serta bercanda dengan anggota keluarga? Bagi waktu di rumah untuk istirahat sendiri yang berkualitas dengan berinteraksi bersama seluruh anggota keluarga.
Baik kamu maupun mereka saling membutuhkan komunikasi yang hangat dan tatap muka. Kebersamaan kalian meningkatkan kebahagiaan semua orang. Kalian dapat bertukar cerita tentang kegiatan masing-masing dan saling menyemangati.
5. Menuntut dilayani dan gak mau bantu pekerjaan domestik

Andai pasangan tidak bekerja, jangan memperlakukannya seperti pelayan di rumah. Sebagai pasangan, kewajiban melayani tidak hanya ada padanya. Kamu juga harus bisa membuatnya senang dengan bergantian melayani.
Setop bersikap terlalu manja seakan-akan mengambil minum atau mencuci peralatan makan sendiri pun tidak mampu. Pekerjaan rumah tangga banyak sekali sehingga seperti tak ada habisnya. Lebih-lebih dengan keberadaan anak atau lansia yang harus dirawat.
Kerja sama suami istri dalam membereskan pekerjaan rumah tangga sangat penting. Lakukan apa yang bisa dirimu kerjakan tanpa perlu pasangan minta tolong. Memang sudah seharusnya kalian bahu-membahu sekalipun kamu capek sepulang kerja.
Perilaku sepulang kerja dapat mencerminkan kepribadianmu yang asli. Cintamu pada orang-orang di rumah diuji oleh rasa lelah dan stres selepas bekerja. Apakah kamu masih dapat bersikap menyenangkan pada mereka atau menampakkan sifat sejatimu yang egois dan pemarah?