Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Bahwa Kamu Belum Siap Memasuki Dunia Kerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak jarang kamu selalu berangan-angan ingin menjadi kaya, namun tidak memiliki penghasilan karena takut untuk bekerja. Padahal untuk memenuhi kebutuhan hidup, kamu perlu bekerja agar menghasilkan uang. Selain itu, tuntutan dari keluarga agar kamu cepat memiliki pekerjaan juga turut serta menambah beban pikiran kamu.

Biasanya kamu sering merasa cemas dan sensitif setiap memikirkan semua hal yang berhubungan dengan dunia kerja. Pada akhirnya kamu selalu takut untuk keluar dari zona nyaman dan kembali menjadi pribadi yang tidak produktif. Adakah di antara kamu yang memiliki keresahan semacam ini?

Berikut ini terdapat beberapa hal yang menjadi tanda bahwa kamu belum siap memasuki dunia kerja. Yuk disimak, ya.

 

1. Kamu masih takut bahwa kebebasanmu selama ini akan direnggut

ilustrasi kebebasan (pexels.com/Alexandr Podvalny)

Sesungguhnya, kamu tidak akan pernah merasakan kebebasan selama kamu tidak pernah dikekang. Kamu harus  mampu mengorbankan sesuatu ketika menginginkan suatu hal. Saat menjadi tidak produktif, mungkin kamu akan merasa bebas seperti terbang di cakrawala.

Meskipun begitu, terkadang kamu akan merasa bosan dan jenuh karena tidak ada hal yang bisa dilakukan. Dalam menjalankan kehidupan, kamu harus bisa menahan hasrat untuk selalu bersantai ria dan mulai memupuk hari-harimu untuk mengerjakan sesuatu yang produktif. Cobalah untuk mencari informasi terkait dunia kerja yang ingin kamu tuju.

2. Kamu sering merasa tidak percaya diri karena belum memiliki cukup ilmu untuk memasuki dunia kerja

ilustrasi orang tidak percaya diri (pexels.com/Mart Production)

Kamu biasanya masih sering minder dan merasa tidak punya cukup wawasan tentang pekerjaan yang ingin kamu tuju. Saat bekerja, tentunya dibutuhkan keterampilan dan ilmu yang mumpuni agar bisa menyelesaikan suatu proyek yang dibebankan olehmu. Sebenarnya kamu masih punya cukup waktu untuk kembali belajar dan berlatih agar bisa memaksimalkan keterampilan yang telah kamu asah tersebut.

Sekarang sudah banyak media online yang menawarkan kursus-kursus gratis hingga berbayar yang dapat membantumu untuk belajar. Melalui wawasan tersebut, kamu bisa memulai untuk membuka bisnis sendiri ataupun melamar kerja di perusahaan yang kamu inginkan. Kamu bisa berlatih membuat CV dan resume yang kreatif agar bisa menarik perhatian HRD perusahaan yang kamu tuju.

3. Kamu masih enggan mencari relasi pertemanan yang lebih luas untuk mendukung karirmu

ilustrasi kurangnya relasi pertemanan (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Namun, beberapa orang lebih memilih untuk menarik diri dan mengurangi intensitas dalam berhubungan dengan orang lain, karena berbagai alasan. Mungkin beberapa dari kamu selalu melakukan hal ini. Kamu sering kali merasa enggan untuk berkenalan dengan orang baru, sehingga hanya memiliki teman yang itu-itu saja

Dalam dunia kerja, relasi bisa dinilai sangat penting. Dengan memperluas relasi pertemanan kamu, sesungguhnya juga bisa memperkuat motivasi kamu agar siap kembali untuk bekerja. Kamu bisa menemukan banyak informasi seputar dunia kerja yang sebetulnya tidak seperti yang kamu bayangkan sebelumnya. 

4. Kamu selalu takut untuk keluar dari zona nyamanmu

ilustrasi orang yang takut keluar dari zona nyaman (pexels.com/Mart Production)

Kalau kamu adalah seseorang yang selalu takut untuk memulai dan enggan keluar dari zona nyamanmu, berarti kamu masih belum siap secara mental untuk bekerja. Padahal sebagai manusia, pada dasarnya harus selalu mampu melewati rintangan yang ada dalam hidup mereka.

Kamu bisa memikirkan lagi mengenai prinsip dan tujuan kamu, tentang mengapa kamu harus bekerja, untuk mengembalikan motivasimu yang telah memudar. Bila kamu selalu menunda dan tidak pernah memulai, kamu bisa saja kehilangan waktu emasmu untuk hidup produktif. Selalu ingatlah bahwa tujuan utama kamu bekerja adalah untuk diri sendiri.

5. Kamu terlalu sering membandingkan dirimu dengan kehidupan di sekitarmu

ilustrasi membandingkan diri (pexels.com/Elijah O'Donnell)

Dalam beberapa kasus, adakalanya membandingkan diri sendiri dengan orang lain dapat membangkitkan motivasi kamu untuk lebih bekerja keras. Namun akan menjadi hal yang berbeda jika kamu terlalu fokus pada kelemahan kamu, sehingga tidak lagi memiliki motivasi untuk bangkit.

Terutama dalam hal karier. Daripada terus-terusan berfokus untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang sudah bekerja, akan lebih baik bagi kamu untuk mengisi waktu yang terbuang tersebut, untuk belajar sesuatu dan meningkatkan keahlian yang kamu miliki. 

Pada dasarnya tidak apa bila kamu masih belum siap untuk bekerja. Setiap orang memang memiliki start dan waktu yang berbeda untuk memulai karier. Namun, jangan jadikan alasan tersebut supaya kamu dapat terus berleha-leha tanpa mengasah kemampuan diri. Tetap percaya diri dan berpikir positif bahwa kamu akan menemukan pekerjaan yang cocok bagimu, demi masa depan yang lebih cerah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us