Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Klasik dalam Belajar, Cocok untuk Millenial dan Gen Z 

ilustrasi meja belajar dengan laptop dan buku (unsplash.com/Iewek Gnos)

Kecanggihan teknologi dan kemudahan akses internet membawa perubahan besar terhadap banyak hal, termasuk gaya belajar. Kaum Millenial dan Gen Z yang menjadi saksi perkembangan teknologi tersebut, pada akhirnya mengalami perubahan terhadap cara belajar

Sekarang ini, ada banyak metode belajar baru yang ramai dibahas di dunia maya. Hal tersebut bisa jadi pilihan. Namun, masih ada prinsip-prinsip klasik yang bisa dijadikan inspirasi oleh kaum Millenial dan Gen Z untuk meraih sukses dalam belajar.

1. Jauhkan diri dari smartphone

ilustrasi smartphone mati (unsplash.com/Lacie Slezak)

Sekarang ini, smartphone sudah jadi barang wajib kaum Millenial dan Gen Z. Ada berbagai macam kegiatan yang bisa dilakukan antara lain bermain, mengambil gambar, mendengarkan musik, menonton video, dan masih banyak lagi. Tak heran, smartphone memiliki daya tarik yang kuat.

Meski demikian, apabila sudah waktunya untuk belajar, sebaiknya letakkan jauh-jauh smartphone dari jangkauan dan aktifkan mode silent. Kalau perlu, matikan dulu untuk sementara waktu. Dengan demikian, tangan menjadi lebih sulit untuk menggapai dan pikiran menjadi lebih fokus.

2. Tentukan kapan dan berapa lama waktu untuk belajar

ilustrasi jadwal (unsplash.com/Eric Rothermel)

Belajar bukan soal seberapa lama, melainkan seberapa berkualitas. Seringkali, kaum Millenial dan Gen Z mengasumsikan bahwa semakin lama belajar, semakin banyak pula ilmu yang diserap. Nyatanya, rasa jenuh dan bosan akan segera menghampiri ketika terlalu lama belajar.

Alih-alih belajar tanpa henti, memilih hari tertentu akan membuat tenaga dan pikiran jadi lebih fokus. Selain itu, menetapkan jam belajar akan memberikan ruang untuk melakukan hal lain yang ingin dilakukan, seperti hobi dan pekerjaan rumah sehari-hari.

3. Pahami materinya, bukan dihafal

ilustrasi orang menghafal (unsplash.com/Siora Photography)

Hampir semua pelajaran memiliki teori, rumus, atau catatan yang wajib dimengerti. Cara belajar yang kemudian dianggap paling realistis untuk dilakukan adalah dengan menghafal. Nyatanya, menghafal hanya membuat memori tersebut tersimpan dalam jangka pendek saja.

Memahami materi jauh lebih efektif daripada menghafal. Alih-alih menghafal, memahami proses teori tersebut akan membentuk ingatan jangka panjang. Dengan demikian, apabila suatu ketika ada pertanyaan terkait hal tersebut, proses mengingat akan jauh lebih mudah dilakukan.

4. Kerjakan latihan soal lagi dan lagi

ilustrasi orang mengerjakan latihan soal (unsplash.com/surface)

Memahami materi akan jauh lebih efektif apabila diimbangi dengan berlatih mengerjakan soal. Tidak hanya di kelas, kaum Millenial dan Gen Z bisa kerjakan latihan soal lainnya ketika sedang belajar mandiri. Ada banyak soal yang bisa didapatkan di dunia maya.

Mengerjakan latihan soal akan mengasah daya ingat dan pemahaman dari proses belajar sebelumnya. Apabila melakukan kesalahan, ini adalah kesempatan terbaik untuk evaluasi agar nantinya bisa menghindari kejadian serupa.

5. Mulai belajar jauh-jauh hari, jangan kebut semalam

ilustrasi belajar di malam hari (unsplash.com/Gery Wibowo)

Sesibuk apapun kaum Millenial dan Gen Z, ada baiknya proses belajar dimulai jauh-jauh hari. Hal ini akan memberi kesempatan bagi otak dalam menerima materi secara perlahan tapi tetap konsisten. Selain itu, ada pula kesempatan untuk review materi yang telah dipelajari.

Belajar kebut semalam akan menghambat proses pemahaman materi. Akhirnya, proses belajar diisi dengan menghafal semalaman. Tidak ada kesempatan untuk mengerjakan latihan soal, sehingga terbatas pada apa yang dipelajari saja.

6. Doa dan istirahat adalah dua hal terbaik untuk mengakhiri proses belajar

ilustrasi orang bersantai (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Apabila sudah selesai belajar, kaum Millenial dan Gen Z cenderung untuk segera cek notifikasi dari smartphone yang ditinggal selama belajar. Hal tersebut tidak masalah dan wajar-wajar saja. Meski demikian, ada dua hal lain yang jauh lebih efektif untuk mengakhiri proses belajar.

Berdoa menjadi sebuah wujud syukur karena diberikan kesempatan untuk bisa belajar dengan fokus. Selain itu, ini menjadi bukti bahwa kita sudah melakukan yang terbaik dan kini berserah pada Sang Pencipta. Istirahat, kemudian menjadi penutup untuk meredakan stress dan memulihkan kembali energi yang terkuras selama belajar.

Kaum Millenial dan Gen Z memiliki kemudahan akses untuk mencari metode baru dalam belajar. Meski demikian, prinsip-prinsip klasik masih menarik dicoba karena sudah teruji dari waktu ke waktu.

Pada akhirnya, semua metode memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk kebaikan diri sendiri. Sebaik-baiknya metode belajar, hal tersebut akan memberikan manfaat apabila dijalani dengan sungguh-sungguh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us