3 Kekurangan Rumah Dekat Pasar yang Perlu Dicermati

- Tinggal dekat pasar dapat mengakibatkan kebisingan yang konstan, terutama pada jam sibuk, yang bisa mengganggu istirahat dan kenyamanan penghuni rumah.
- Kebersihan menjadi masalah utama karena adanya sampah, genangan air kotor, dan polusi udara dari aktivitas pasar yang dapat mempengaruhi kesehatan dan estetika lingkungan sekitar.
- Kepadatan lalu lintas di sekitar pasar bisa menyebabkan kemacetan, menambah stres, sulitnya akses ke rumah, serta memperlambat respon dalam keadaan darurat.
Memiliki rumah yang dekat dengan pasar seringkali dianggap menguntungkan karena kemudahan akses ke berbagai kebutuhan sehari-hari. Namun, di balik kepraktisan tersebut, tinggal di dekat pasar juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli atau menyewa rumah di lokasi tersebut.
Ada beberapa aspek yang mungkin mengganggu kenyamanan dan kesejahteraan penghuni. Berikut ini adalah tiga kekurangan utama rumah dekat pasar yang perlu dicermati dengan saksama.
1. Bising

Salah satu kekurangan terbesar dari tinggal dekat dengan pasar adalah kebisingan. Pasar, terutama yang ramai dan aktif setiap hari, merupakan sumber suara bising yang hampir tidak pernah berhenti. Mulai dari pedagang yang berbicara keras, pembeli yang tawar-menawar, kendaraan yang lalu lalang mengangkut barang, hingga suara keramaian umum, semua ini dapat menjadi gangguan besar bagi penghuni rumah yang berada di sekitarnya.
Pasar biasanya mulai beroperasi sejak dini hari, bahkan sebelum matahari terbit. Para pedagang mempersiapkan barang dagangan mereka dengan berbagai kegiatan, seperti bongkar muat barang, yang sering kali melibatkan suara keras. Pada jam sibuk di pagi dan sore hari, tingkat kebisingan semakin meningkat, dengan banyaknya interaksi antara pedagang dan pembeli. Untuk orang-orang yang membutuhkan ketenangan atau memiliki jadwal kerja yang menuntut istirahat di waktu-waktu tertentu, kebisingan dari pasar bisa sangat mengganggu, terutama jika rumah tidak memiliki isolasi suara yang baik.
Selain itu, kebisingan tidak hanya datang dari aktivitas pasar di siang hari. Pada malam hari, proses penutupan pasar, pembersihan area, atau aktivitas bongkar muat barang bisa saja masih berlangsung. Jika kamu adalah tipe orang yang sensitif terhadap suara atau membutuhkan lingkungan yang tenang untuk beristirahat atau bekerja, kebisingan ini tentu akan menjadi masalah yang signifikan.
2. Masalah kebersihan dan polusi

Masalah kebersihan juga menjadi salah satu kekurangan utama tinggal di dekat pasar. Sebuah pasar yang ramai dan padat aktivitas tentu akan menghasilkan banyak sampah, baik dari barang-barang dagangan yang rusak, sisa-sisa makanan, hingga sampah plastik atau kertas. Meskipun ada petugas kebersihan yang ditugaskan untuk membersihkan pasar, tidak jarang kita menemukan pasar yang kumuh dan kotor terutama di akhir hari.
Sampah yang menumpuk, terutama jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan bau tak sedap yang menyebar ke area sekitar, termasuk rumah yang berdekatan. Selain itu, limbah dari pasar basah yang menjual ikan, daging, dan sayuran sering kali meninggalkan genangan air yang kotor dan bau di sekitarnya, yang bisa menjadi sumber ketidaknyamanan bagi penghuni rumah di sekitar pasar.
Polusi udara juga menjadi perhatian serius. Asap dari kendaraan pengangkut barang, penggunaan bahan bakar seperti gas atau minyak untuk memasak oleh pedagang makanan, hingga debu dan kotoran yang beterbangan dari aktivitas pasar bisa mengurangi kualitas udara di sekitar rumah. Paparan polusi udara yang berkepanjangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak, orang tua, atau mereka yang memiliki masalah pernapasan seperti asma.
Selain itu, polusi visual juga kerap menjadi masalah. Pemandangan sampah yang berserakan, genangan air kotor, dan area pasar yang mungkin tidak teratur bisa membuat lingkungan sekitar rumah terlihat kurang menarik dan mengurangi kenyamanan serta estetika hunian.
3. Macet

Tinggal di dekat pasar juga berarti harus berhadapan dengan lalu lintas yang padat, terutama pada jam-jam sibuk ketika pasar sedang ramai dikunjungi. Kendaraan pengangkut barang, mobil pribadi pembeli, serta becak atau motor yang hilir mudik di sekitar pasar dapat menyebabkan kemacetan di jalanan sekitar rumah. Ini bisa menjadi gangguan yang serius, terutama jika kamu sering bepergian atau memiliki mobilitas tinggi.
Kemacetan yang terjadi bukan hanya soal menunggu lebih lama di jalan, tetapi juga bisa menambah stres dan membuat perjalanan yang seharusnya singkat menjadi melelahkan. Di samping itu, kendaraan besar seperti truk pengangkut barang yang parkir sembarangan di pinggir jalan dapat mempersempit jalan, menambah tingkat kesulitan untuk melintasi daerah tersebut.
Selain itu, keberadaan pasar yang ramai juga menarik banyak pengunjung dari luar daerah, yang bisa membuat area sekitar rumah semakin padat. Ketika jumlah kendaraan dan orang yang datang bertambah, hal ini juga bisa berpotensi menambah ketidaknyamanan bagi penghuni rumah karena akses ke rumah bisa menjadi sulit, baik untuk parkir maupun sekadar keluar masuk area tempat tinggal.
Kepadatan lalu lintas ini juga bisa memperlambat respon jika terjadi keadaan darurat, seperti ketika ambulans atau kendaraan pemadam kebakaran perlu segera masuk ke area tersebut. Oleh karena itu, tinggal di dekat pasar dapat menjadi tidak ideal, terutama jika kamu menghargai akses mudah dan cepat dalam mobilitas sehari-hari.
Tinggal di dekat pasar memang memberikan berbagai keuntungan, seperti akses mudah untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan suasana yang hidup dan dinamis. Namun, di balik semua kemudahan tersebut, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Kebisingan yang terus-menerus, masalah kebersihan dan polusi, serta lalu lintas yang padat adalah beberapa di antaranya.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk tinggal di rumah yang berlokasi dekat dengan pasar, penting untuk memahami kekurangan-kekurangan ini dan menilai apakah kamu siap menghadapinya dalam jangka panjang. Langkah antisipasi, seperti memilih rumah dengan isolasi suara yang baik atau menyiapkan ventilasi yang memadai, bisa membantu mengurangi dampak negatif dari beberapa masalah tersebut. Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup, sambil tetap mempertimbangkan kenyamanan dan kualitas hidup.