Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Baju Kemejamu Berwarna Kuning di Area Ketiak

ilustrasi ketiak bau (freepik.com/ freepik
ilustrasi ketiak bau (freepik.com/ freepik
Intinya sih...
  • Noda kuning di kemeja disebabkan oleh reaksi kimia antara keringat, deodoran, dan bahan pakaian, terutama yang mengandung aluminium.
  • Keringat manusia mengandung garam dan mineral yang dapat meninggalkan noda kuning jika tidak segera dibersihkan dari permukaan kain.
  • Jenis kain seperti poliester atau bahan sintetis lainnya dapat mempengaruhi kemungkinan munculnya noda kuning, sehingga pemilihan bahan yang bijak sangat penting untuk mencegahnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Baju kemeja merupakan salah satu pakaian yang paling sering digunakan, baik untuk ke kantor, acara formal, maupun aktivitas sehari-hari. Namun, ada satu masalah klasik yang cukup mengganggu penampilan: noda kuning di area ketiak. Noda ini tidak hanya merusak estetika pakaian, tapi juga menurunkan rasa percaya diri pemakainya. Banyak orang merasa heran, mengapa baju yang bersih dan rutin dicuci bisa menguning di bagian tertentu, terutama ketiak?

Sebenarnya, noda kuning di area ketiak bukanlah hal yang terjadi begitu saja. Ada beberapa penyebab spesifik yang berkaitan dengan reaksi kimia antara keringat, bahan pakaian, hingga produk perawatan tubuh yang kita gunakan. Yuk, simak lima penyebab utama kenapa noda ini bisa muncul di kemejamu.

1. Reaksi dari deodoran

ilustrasi menggunakan deodoran (pexels.com/antonio)
ilustrasi menggunakan deodoran (pexels.com/antonio)

Salah satu penyebab utama noda kuning di ketiak baju adalah reaksi kimia antara keringat dan kandungan dalam deodoran, terutama deodoran yang mengandung aluminium. Aluminium berfungsi untuk menghambat produksi keringat, tetapi ketika bercampur dengan garam pada keringat, zat ini bisa membentuk senyawa kuning yang sulit hilang dari kain. Semakin lama senyawa ini tertinggal di pakaian, semakin pekat pula warnanya.

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa pemakaian deodoran yang tidak sesuai bisa menjadi sumber masalah pada pakaian mereka. Beberapa deodoran menyisakan residu yang tak terlihat, namun akan berubah warna saat bereaksi dengan panas tubuh dan udara. Jika tidak segera dicuci, noda ini akan menetap dan merusak tampilan kemeja favoritmu.

2. Keringat yang berlebih

ilustrasi berkeringat (pexels.com/antonio)
ilustrasi berkeringat (pexels.com/antonio)

Keringat manusia secara alami mengandung air, garam, dan mineral. Meskipun terlihat seperti cairan bening biasa, kandungan tersebut dapat menimbulkan noda apabila menumpuk dan tidak segera dibersihkan dari permukaan kain. Garam yang tersisa akan menempel pada serat kain dan meninggalkan bekas warna kuning seiring waktu, apalagi jika terjadi secara berulang.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki produksi keringat berlebih atau sering beraktivitas di luar ruangan. Saat keringat menetes dan terserap oleh kain, bagian ketiak kemeja menjadi titik rawan penumpukan garam. Tanpa pencucian yang benar, noda ini akan semakin membandel dan susah dihilangkan bahkan dengan pemutih.

3. Bahan kain yang kurang menyerang keringat

ilustrasi kemeja (pexels.com/craigadderly)
ilustrasi kemeja (pexels.com/craigadderly)

Jenis kain juga sangat mempengaruhi kemungkinan munculnya noda kuning. Kain yang tidak menyerap keringat dengan baik, seperti poliester atau bahan sintetis lainnya, membuat keringat dan deodoran "terjebak" di permukaan kain. Akibatnya, noda lebih mudah terbentuk dan warnanya pun lebih mencolok. Hal ini berbeda dengan kain katun yang lebih mampu menyerap dan melepaskan kelembapan dengan baik.

Jika kamu sering menggunakan kemeja untuk aktivitas padat atau cuaca panas, memilih bahan yang menyerap keringat dengan baik sangatlah penting. Selain lebih nyaman dipakai, bahan seperti katun atau linen juga cenderung lebih minim risiko munculnya noda. Jadi, pemilihan bahan yang bijak dapat menjadi langkah pencegahan sederhana tapi efektif.

4. Proses pencucian yang kurang optimal

ilustrasi menjemur kemeja (pexels.com/craigadderly)
ilustrasi menjemur kemeja (pexels.com/craigadderly)

Kadang-kadang, penyebab munculnya noda kuning bukan karena faktor luar saja, tetapi juga dari cara kita mencuci baju. Mencuci kemeja tanpa merendam terlebih dahulu atau menggunakan air dingin yang tidak efektif dalam menghilangkan lemak dan minyak dari keringat bisa menyebabkan sisa kotoran menempel di serat kain. Jika kotoran tersebut mengering, lama-kelamaan warnanya berubah menjadi kuning.

Selain itu, banyak orang mencampurkan berbagai jenis pakaian dalam satu kali cuci, termasuk baju yang sangat kotor dengan yang tampak bersih. Hal ini menyebabkan noda dari satu pakaian bisa berpindah ke pakaian lainnya. Maka dari itu, penting untuk memisahkan baju kerja atau kemeja putih dari pakaian lain, serta memperhatikan cara mencuci yang sesuai dengan jenis kain.

5. Penggunaan setrika yang kurang tepat

ilustrasi setrika baju (freepik.com/ freepik
ilustrasi setrika baju (freepik.com/ freepik

Menyetrika baju saat noda kuning belum benar-benar bersih justru akan memperburuk kondisi kain. Panas dari setrika akan "mengunci" noda pada serat kain, membuatnya lebih sulit dihilangkan bahkan setelah dicuci berulang kali. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kebiasaan menyetrika baju tanpa memeriksa kebersihannya bisa berujung pada noda yang menetap.

Idealnya, baju disetrika hanya setelah benar-benar bersih dan kering. Jika kamu melihat ada noda, sebaiknya cuci kembali bagian tersebut secara manual dengan sabun atau baking soda sebelum menyetrika. Mencegah lebih baik daripada mengobati, karena noda yang sudah dipanaskan sangat sulit dihilangkan meski menggunakan pemutih sekalipun.

Noda kuning di area ketiak kemeja bukanlah hal sepele, terutama bagi kamu yang ingin selalu tampil rapi dan profesional. Dengan mengetahui lima penyebab utama di atas—mulai dari reaksi keringat dan deodoran, pemilihan kain, hingga cara mencuci yang benar—kita bisa lebih bijak dalam merawat pakaian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us