Lampu jamur adalah salah satu tren furnitur yang banyak ditemukan di media sosial beberapa tahun belakangan. Ia bukan penemuan baru, melainkan item yang sudah ada sekitar tahun 1960-1970-an. Terinspirasi dari UFO, lampu jamur pun punya karakter yang khas, yaitu kap lampu yang lebar dengan kaki ramping.
Tentunya ada banyak variasinya di pasaran. Tiap desainer punya kreasi sendiri dan akhirnya menelurkan beberapa tipe. Berikut delapan yang paling populer dan ikonik.
Obello adalah lampu jamur karya desainer Amerika Serikat, Bill Curry yang dirilis tahun 1971. Lampu ini terbuat dari gelas dengan kap bulat yang menyatu dengan tiang penyangganya.
Saat dinyalakan, lampu ini memberikan kesan hangat dan elegan di ruangan. Kini, lampu ini sudah didesain dengan mode portable. Tanpa kabel, bisa dipindah serta dibawa-bawa sesuka hati. Selain diletakkan di ruangan, lampu ini bisa dipakai untuk menerangi momen makan malam outdoor-mu.
Murano adalah salah satu tipe lampu jamur yang laris manis selama pandemik. Ia terbuat pula dari gelas, baik kap dan penyangganya. Ciri khas lainnya adalah keberadaan swirl atau corak garis-garis yang mengikuti lekuk gelas.
Murano sendiri adalah sebuah nama pulau di Venezia, Italia yang memang terkenal dengan kerajinan gelasnya. Desainer dari lampu estetik ini adalah sebuah perusahaan pengrajin gelas bernama Gambaro e Poggi Vetreria Artistica.
Jaime Hayon adalah desainer di balik lampu jamur yang simplistik ini. Ia menamainya Setago yang diambil dari kata "seta" yang berarti jamur dalam bahasa Spanyol. Setago memiliki ukuran mungil dan desain yang lebih industrial.
Material kapnya terbuat dari polikarbonat dengan penyangga dari kuningan yang dilapisi beberapa varian warna. Kesan yang Setago tampilkan di ruangan adalah quirky dan fun, tanpa mengurangi kesan minimalis.
Kamu juga pasti sudah sering menemukan jenis lampu jamur ini. Namanya Artemide Nesso. Artemide sendiri adalah nama pabrik yang memproduksinya, sementara desainer yang berhasil menciptakannya adalah Giancarlo Mattioli dan anggota persatuan arsitek muda, Gruppo Architetti Urbanisti Città Nuova.
Mereka menemukan lampu ini di tahun 1960an terinspirasi dari semangat demokrasi dan optimisme akan masa depan. Inilah yang membuat lampu Nesso tampak futuristik dan youthful. Versi asli lampu berbahan resin plastik tersebut hanya tersedia dalam warna putih dan jingga.
Como adalah lampu buatan rumah desain Space Copenhagen. Bisa dilihat lampu ini mengadopsi banyak fitur UFO. Terbuat dari aluminium yang sudah melalui proses anodisasi sehingga peluang berkaratnya lebih rendah, lampu Como pun tersedia dalam beberapa varian warna earthy.
Ia juga sudah didesain sebagai lampu portable dan cordless sehingga bisa diletakkan di manapun tanpa harus tersambung arus listrik terus menerus. Lampu ini tergolong baru, dirilis tahun 2020 lalu.
Milk adalah lampu dari rumah produksi Norm Architects yang bekerjasama dengan desainer Kasper Rønn dan Jonas Bjerre-Poulsen. Kap lampu Milk terbuat dari gelas opal yang dibentuk dengan teknik tiup.
Sementara, kaki tripodnya dibuat dari kayu dari pohon ash yang solid dan kuat. Ia didesain dengan kabel dan lebih cocok diletakkan di atas meja nakas, baik di ruang tengah atau kamar tidur.
Tokabo adalah lampu jamur rilisan IKEA yang bisa jadi pilihan perabot eksentrik yang ekonomis. Lampu mungil ini dibuat dari kombinasi plastik polipropilena untuk badannya dan kaca untuk bagian kap lampunya.
Meski terlihat portable, lampu ini ternyata harus tersambung dengan listrik lewat kabel untuk bisa menyala. Ideal jadi lampu baca di sebelah tempat tidur.
Didesain oleh Achille dan Pier Giacomo Castiglioni di tahun 1967, lampu yang dikenal dengan nama Flos Snoopy ini memang mengingatkan kita pada karakter kartun Snoopy. Dengan kap dan tiang miringnya, ia tampak menyerupai kepala anjing.
Menariknya, bahan yang dipakai cukup premium. Kapnya dibuat dari logam enamel dan tiangnya dari marmer putih. Jangan heran kalau harga yang dipatok pun cukup tinggi, mencapai sekitar 800-1000 USD.
Buat yang sedang mencari lampu tidur atau lampu dekorasi untuk meriahkan ruang tamu, deretan lampu jamur di atas bisa dilirik. Gak bisa dibilang murah mengingat hampir semua adalah karya desainer yang sudah mematenkan hak intelektual mereka.