Cara Atur Ventilasi untuk Rumah Tertutup yang Terasa Sumpek

- Tambahkan ventilasi silang untuk aliran udara alami
- Gunakan exhaust fan untuk sirkulasi udara di area lembap
- Memanfaatkan ventilasi atap atau jalusi untuk pelepasan panas secara efektif
Rumah yang tertutup rapat memang akan terasa lebih aman dan nyaman dari paparan debu atau suara bising dari luar, namun jika tidak diimbangi dengan ventilasi yang baik, maka udara di dalam bisa saja terasa lebih pengap. Kurangnya sirkulasi udara dapat menimbulkan ruangan menjadi terasa lebih lembap, berbau tidak sedap, atau bahkan memicu adanya jamur hingga gangguan pernapasan.
Untuk memastikan bahwa rumah tetap dalam kondisi sejuk, segar, dan sehat, meski desainnya tertutup, maka perlu menerapkan strategi ventilasi yang tepat dan memadai. Berikut ini merupakan cara penting dalam mengatur ventilasi rumah agar nantinya tetap sejuk dan sehat, meski kondisi rumah tertutup.
1. Tambahkan ventilasi silang

Ventilasi silang memiliki cara kerja dengan menciptakan aliran udara masuk dan keluar secara alami dari dua sisi yang berbeda di satu ruangan. Pada saat ada bukaan di dua sisi yang berlawanan, maka udara bisa bergerak secara bebas dan menyapu hawa panas atau lembap yang mungkin terjebak di dalam rumah.
Kamu bisa menciptakan adanya ventilasi silang melalui jendela yang saling berhadapan atau kombinasi jendela dan juga pintu yang kondisinya terbuka. Teknik ini dianggap cukup efektif untuk rumah yang memang tidak terlalu banyak memiliki ruang terbuka, sebab bisa membantu menurunkan suhu ruangan secara alami tanpa memerlukan bantuan alat elektronik.
2. Gunakan exhaust fan atau ventilasi mekanis

Jika rumahmu tidak memungkinkan untuk membuat banyak bukaan alami, maka exhaust fan bisa menjadi solusi praktis untuk membantu sirkulasi udara yang ada di dalam rumah. Alat ini dapat menyedot udara kotor atau lembap dari dalam dan kemudian membuangnya Kembali keluar secara lebih efektif.
Coba tempatkan exhaust fan di area yang memang rawan lembap, seperti kamar mandi, dapur, atau gudang agar udara pengap jadi cepat tergantikan. Penggunaan alat ini memang tidak memerlukan perubahan besar terhadap struktur rumah, namun dampaknya cukup signifikan terhadap kualitas udara yang ada dalam satu ruangan.
3. Memanfaatkan ventilasi atap atau jalusi

Ventilasi atap atau jalusi ternyata cukup efektif untuk bisa mengalirkan udara panas yang mengumpul di langit-langit rumah, terutama ketika siang hari. Udara panas yang naik ke atas akan rentan terperangkap jika memang tidak ada jalan keluarnya, sehingga membuat suhu yang ada di dalam ruangan pun jadi terasa semakin panas.
Setidaknya dengan menambahkan ventilasi pada bagian atas rumah, seperti roster berlubang, kisi-kisi, atau jalusi, maka dapat membantu mempercepat pelepasan panas secara lebih efektif. Ventilasi ini juga bekerja secara pasif, namun tetap berguna untuk menjaga keseimbangan suhu dan juga meminimalkan kelembapan udara.
4. Pilih furnitur dan penataan ruangan yang mendukung aliran udara

Tanpa disadari, tata letak furnitur dapat memengaruhi lancarnya sirkulasi udara dalam ruangan. Hal ini karena lemari, meja, atau sofa yang diletakkan menempel di setiap sudut dinding bisa saja menghambat pergerakan udara yang masuk dari ventilasi tersebut.
Cobalah untuk menata ulang perabotan agar nantinya tidak sampai menghalangi jalur udara dan berilah jarak antar furnitur. Gunakan furnitur berbahan ringan atau berlubang, seperti anyaman agar nantinya udara tetap bisa mengalir secara bebas di dalam ruangan tersebut.
Ventilasi yang baik merupakan kunci utama agar bisa menciptakan rumah yang nyaman dan sehat, khususnya jika desain bangunanmu tertutup dan minim dari bukaan alami. Dengan menerapkan cara di atas, maka rumahmu akan tetap memiliki sirkulasi udara yang baik, meski kondisinya tertutup. Yuk, mulai mengatur ulang ventilasi rumahmu agar tidak lagi terasa sumpek!