Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam, Mudah dan Tahan Banting

ilustrasi ikan patin di akuarium (wikimedia.org/Vassil)
ilustrasi ikan patin di akuarium (wikimedia.org/Vassil)

Ikan patin atau Pangasius hypophthalmus adalah salah satu jenis ikan air tawar yang cukup banyak dibudidayakan di Asia Tenggara. Ikan ini juga termasuk ke dalam golongan ikan berkumis (ordo Siluriformes), seperti lele dan sapu sapu. Nah, layaknya ikan berkumis lainnya, patin dikenal sebagai spesies yang tahan banting di alam liar.

Kemampuan adaptasi ikan patin cukup tinggi dan membuat pembudidayaannya dapat dilakukan lebih mudah dibanding jenis ikan lainnya. So, langsung saja simak langkah awal dan cara budidaya ikan patin di bawah ini.

Budidaya ikan patin di kolam

ilustrasi panen ikan patin (publicdomainpictures.net/Jean Beaufort)
ilustrasi panen ikan patin (publicdomainpictures.net/Jean Beaufort)

Dalam lamannya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng menjelaskan bahwa pembudidayaan ikan patin dapat dilakukan di kolam tembok. Namun, modal yang dikeluarkan masih cukup tinggi dan pembudidayaan di kolam tembok bisa dilakukan jika kamu sudah berpengalaman dengan kolam terpal.

Memilih kolam tembok juga bisa menjadi salah satu investasi jangka panjang karena dinilai lebih awet dan tahan lama. Nah, secara umum, kamu bisa lakukan beberapa langkah sederhana untuk memulai budidaya ikan patin di bawah ini.

  1. Siapkan kolam untuk dijadikan lahan pembudidayaan ikan patin. Kamu bisa pilih kolam terpal karena perawatan dan modal awal yang cukup ringan.
  2. Perhatikan kondisi dan kualitas air. Meskipun ikan patin dapat beradaptasi dengan baik, pH dan temperatur air sebaiknya disesuaikan dengan habitat aslinya.
  3. Jika lahan dan kolam sudah siap, kamu bisa memilih bibit atau benih ikan patin yang berkualitas. Mendapatkan bibit bagus bisa dilakukan melalui petani atau petambak profesional yang sudah memiliki jam terbang tinggi.
  4. Sediakan dan berikan pakan secara rutin, baik alami maupun buatan. Patin suka memakan ikan kecil, cacing, dan serangga. Tak jarang mereka juga menyantap berbagai macam biji-bijian di alam liar. Kamu juga bisa memberikan pakan buatan atau pelet secara teratur untuk mendapatkan bobot tubuh ideal.
  5. Selalu pantau dan periksa kondisi kolam pada masa pembudidayaan. Hama, penyakit, dan serangan predator dapat menjadi musuh utama bagi keberlangsungan budidaya ikan patin.
  6. Jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan petambak yang sudah pengalaman membudidayakan ikan patin. Segala informasi dapat kamu gunakan untuk menambah pengetahuanmu di bidang pertambakan.
  7. Sesuaikan masa panen dengan permintaan pasar, misalnya panen 3 hingga 4 bulan untuk bobot tubuh sedang dan 6 bulan untuk ukuran besar.

Nah, bagaimana? Cukup mudah untuk dilakukan, bukan? Hal yang paling penting adalah pemberian pakan dan menjaga agar ikan patin tidak terserang penyakit atau hama. Semoga usaha budidaya ikan patin yang tengah kamu rintis dapat meraih kesuksesan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
Retno Rahayu
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us