Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Cara Menanam Temulawak? Rempah Berkhasiat!

ilustrasi rimpang kering (pixabay.com/tamanna_rumee)
ilustrasi rimpang kering (pixabay.com/tamanna_rumee)

Sejak zaman dahulu, temulawak terkenal khasiatnya untuk meningkatkan nafsu makan. Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan ASI, mencegah radikal bebas, menjaga kesehatan jantung dan ginjal.

Rimpang dengan nama Latin Curcuma xanthorrhiza memiliki warna kuning jingga, punya rasa cenderung pahit, serta beraroma khas. Warna kuning yang cantik membuat temulawak digunakan sebagai zat pewarna makanan alami. Selain itu, rimpang ini juga dipakai untuk bahan kosmetik dan obat-obatan. 

Banyak manfaat temulawak mungkin membuat kamu tertarik menanamnya. Bagaimana cara menanam temulawak? Tidak sulit, ikuti langkah-langkahnya, ya!

1.Memilih bibit yang baik

ilustrasi temulawak (pixabay.com/SoFuego)
ilustrasi temulawak (pixabay.com/SoFuego)

Jenis bibit rimpang memengaruhi ukurannya ketika panen. Rimpang induk memiliki ukuran besar berpotensi menghasilkan rimpang yang besar saat panen. Sedangkan rimpang cabang yang kecil, jika dipakai sebagai bibit akan menghasilkan hasil panen yang kecil-kecil. Pilihlah bibit dari rimpang yang berusia 10-12 bulan.

Apabila memakai rimpang induk, potong temulawak setiap bagian memiliki 2-3 mata tunas. Lalu, jemur selama 4-6 hari dengan durasi 3-4 jam. Cara menyiapkan bibit dari rimpang cabang dengan menimbun dahulu di tempat lembap hingga tunasnya tumbuh.

2.Proses menanam

ilustrasi mencangkul (pexels.com/Rodolfo Clix)
ilustrasi mencangkul (pexels.com/Rodolfo Clix)

Tanah yang diolah akan menghasilkan temulawak berkualitas. Bersihkan tanah dari rumput yang menghalangi proses penanaman. Jangan lupa cangkul terlebih dahulu untuk menghasilkan tanah yang gembur.

Bibit ditanam di bedengan dengan jarak 50 cm x 50 cm, 50 cm x 60 cm, atau 60 cm x 60 cm. Letakkan bibit di lubang kedalaman 5-10 cm dengan tunas menghadap ke atas. Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan setiap hari ketika pagi dan sore.

3.Perawatan tanaman temulawak

ilustrasi menyiram tanaman (pixabay.com/annawaldl)
ilustrasi menyiram tanaman (pixabay.com/annawaldl)

Cek kondisi bibit ketika minggu pertama setelah penanaman. Ganti bibit temulawak yang rusak atau mati. Pembumbunan dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah. Caranya dengan mencangkul tipis permukaan tanah, lalu menimbun ke akar tanaman temulawak.

Setelah tumbuh besar, penyiraman dilakukan sekali sehari. Pupuk kompos, cair organik, atau kendang diberikan seminggu sekali.

4.Kapan temulawak dipanen?

ilustrasi tanaman temulawak (pixabay.com/stanbalik)
ilustrasi tanaman temulawak (pixabay.com/stanbalik)

Setelah menunggu 9-10 bulan, tanaman temulawak siap dipanen. Ciri-ciri temulawak yang akan dipanen yaitu ukuran rimpang sudah besar serta daun dan batang menguning, serta mulai mengering.

Kita bisa memakai cangkul atau garpu tanah untuk menggali tanah di sekitar temulawak. Selanjutnya, cabut batang beserta rimpang temulawak. Bersihkan dan keringkan untuk penyimpanan jangka lama.

Cara menanam temulawak tidak sesulit yang dibayangkan. Cocok untuk orang yang belajar berkebun. Di sisi lain, kamu tidak akan menyesal menanamnya karena segudang manfaat yang bisa didapat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us