5 Gejala Tanaman Stres Karena Perubahan Cuaca, Yuk Cari Tahu!

- Daun menguning atau mengering adalah tanda umum tanaman stres karena perubahan suhu.
- Tanaman yang stres memperlihatkan pertumbuhan terhambat dan tunas baru sulit muncul.
- Ketika cuaca terlalu panas, tanaman sering menggulung daunnya untuk mengurangi penguapan air.
Tanaman, layaknya seperti manusia, juga dapat terserang stres saat cuaca berubah dengan drastis. Peralihan dari musim panas ke musim hujan atau sebaliknya bisa memberikan pengaruh pada kondisi fisik dan proses metabolisme tanaman.
Selain itu, suhu yang terlalu ekstrem, perubahan intensitas cahaya, sampai dengan kelembapan yang tak stabil bisa menyebabkan tanaman kesulitan dalam beradaptasi. Bila terus dibiarkan, stres ini dapat mengakibatkan pertumbuhan terganggu hingga tanaman mati dengan perlahan. Oleh sebab itu, penting untuk kita dalam mengetahui gejala tanaman stres karena perubahan cuaca sejak dini supaya bisa memberikan perawatan yang tepat.
1. Daun menguning atau mengering

Daun yang menguning atau mengering dengan tiba-tiba adalah tanda umum tanaman sedang mengalami stres karena perubahan suhu. Saat cuaca terlalu panas, tanaman kehilangan kelembapan lebih cepat dan tak dapat mencukupinya.
Sementara itu, suhu dingin mendadak dapat menyebabkan penghambatan pada penyerapan nutrisi. Perpaduan keadaan ini bisa menyebabkan daun tak bisa menjalankan fungsinya dengan maksimal. Alhasil, daun terlihat layu, kusam, dan perlahan mengalami kerontokan.
2. Pertumbuhan terhambat

Tanaman yang stres bisa memperlihatkan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan biasanya. Perubahan cuaca ekstrem dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme tanaman dan menghentikan proses fotosintesis.
Dalam keadaan seperti ini, tanaman bisa menghemat energi dan nutrisi untuk bertahan hidup. Hal tersebut mengakibatkan tunas baru susah untuk muncul dan ukuran daun pun tak bertambah besar. Bahkan pada beberapa kasus, pertumbuhan dapat berhenti total sementara waktu.
3. Daun menggulung atau mengkerut

Ketika cuaca terlalu panas dan kering, tanaman sering menggulung daunnya, yang bertujuan untuk mengurangi penguapan air. Hal tersebut merupakan mekanisme pertahanan alami supaya kelembapan tetap terjaga.
Akan tetapi, jika berlangsung lama, daun dapat menjadi mengkerut dan rapuh. Keadaan cuaca yang tiba-tiba dingin juga dapat mengakibatkan jaringan daun rusak. Apabila tak segera dirawat, tanaman bisa semakin sulit untuk pulih.
4. Warna daun memudar atau muncul bercak

Perubahan suhu atau kelembapan yang drastis bisa mengakibatkan klorofil pada daun mengalami kerusakan. Ini menyebabkan daun kehilangan warna hijau segarnya dan terlihat memudar.
Dalam beberapa kasus, kemunculan bercak cokelat atau hitam merupakan tanda kerusakan jaringan. Hal tersebut sering terjadi pada tanaman indoor yang sensitif pada fluktuasi cuaca. Apabila terus-menerus dibiarkan, daun bisa patah atau rontok.
5. Tanaman menjadi layu walau telah disiram

Tumbuhan yang tiba-tiba layu meski memperoleh cukup air bisa jadi tengah mengalami stres termal. Suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan tanah cepat mengering sebelum akar sempat menyerap air.
Di samping itu, stres dingin dapat menjadikan akar tak berfungsi dengan maksimal untuk menyerap nutrisi. Keadaan tersebut menyebabkan tanaman terlihat lemah dan kurang bertenaga. Layu seperti demikian perlu segera dicegah dengan menyesuaikan kondisi lingkungan tanaman.
Dengan mengetahui gejalanya, kamu dapat lebih cepat untuk mengambil tindakan dalam membantu tanaman beradaptasi dan tetap tumbuh dengan sehat. Rawatlah tanaman dengan tepat, sabar, dan sesuaikan kondisi lingkungannya supaya mereka tetap tumbuh dengan kuat dalam menghadapi perubahan cuaca.



















