10 Tips Semangat Skripsian di Semester Dua Digit, Jangan Menyerah

Skripsi merupakan tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa dari perguruan tinggi. Dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa memiliki beberapa masalah yang berbeda-beda. Banyak juga dari mereka yang tidak bisa lulus tepat waktu sehingga masih mengerjakan skripsi di semester dua digit, alias semester 10 ke atas.
Mengerjakan skripsi di semester 10 ke atas memang tidak mudah. Selain ditinggal teman yang sudah wisuda duluan, mahasiswa yang notabene termasuk mahasiswa semester tua ini juga terancam DO apabila belum menyelesaikan skripsi sampai batas waktu tertentu. Selain itu, ada juga masalah-masalah lain yang membuat mahasiswa tidak semangat mengerjakan skripsi. Supaya tetap semangat mengerjakan skripsi, yuk, simak beberapa tips skripsian di semester dua digit berikut ini!
1. Buang perasaan insecure

Masih mengerjakan skripsi di saat teman-teman kuliahmu yang lain sudah wisuda, S2, bekerja atau bahkan menikah. Bahkan, mungkin adik tingkatmu juga sudah ada yang lulus kuliah. Rasanya, dirimu sangat tertinggal dari yang lain. Akhirnya, kamu pun merasa insecure dan iri atas pencapaian orang lain.
Agar kamu tetap semangat mengerjakan skripsi, lebih baik kamu tidak perlu insecure. Buanglah perasaan insecure itu jauh-jauh karena hal itu menghambatmu dalam mengerjakan skripsi dan membuatmu semakin tak bersemangat. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda, jadi kamu tidak perlu membandingkan prosesmu dengan proses orang lain.
2. Abaikan cibiran orang

Mungkin, beberapa dari kamu mendapatkan cibiran dari keluarga, tetangga, teman, atau orang sekitar. Beberapa dari mereka mungkin mengatakan pernyataan yang membuat sakit hati seperti ini.
Si A udah lulus, lho, kamu kapan? Si B udah kerja, kamu, kok, belum lulus-lulus? Udah lebih dari 4 tahun kuliah, kok, masih belum lulus? Lama banget! Pemalas!
Dan pernyataan yang menyakitkan lainnya. Memang, sakit hati rasanya mendengar cibiran yang terlontar itu. Namun, sebaiknya kamu tidak perlu menghiraukan perkataan mereka karena justru membuatmu semakin tidak bersemangat dalam mengerjakan skripsi. Abaikan saja ucapan buruk mereka tentangmu. Toh, yang menjalani perkuliahan ini kamu. Mereka tidak tahu yang kamu rasakan dan alami.
3. Tidak perlu overthinking, kerjakan saja

Hal ini hampir sama seperti poin yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain tidak perlu insecure atas pencapaian orang lain dan galau dengan cibiran orang, kamu juga tidak perlu overthinking. Memang sih, saat memasuki semester tua, khususnya di semester dua digit, seringkali rasa galau melanda. Selain itu, mungkin banyak pertanyaan atau hal negatif yang ada di pikiranmu, seperti:
Aku kapan lulusnya ya? Teman-teman udah lulus, nih. Nanti kalau aku DO gimana? Apa aku bisa lulus tahun ini? Kayaknya aku gagal, deh.
Sudah, tidak perlu overthinking. Pikiran seperti itu malah menghambat kamu dalam mengerjakan skripsi. Daripada overthinking, galau, dan insecure, lebih baik kamu fokus saja mengerjakan skripsi. Ingat, skripsi itu dikerjakan bukan hanya dipikirkan. Eits, tapi bukan berarti dalam mengerjakan skripsi asal-asalan tanpa berpikir, ya. Kamu tetap harus menggunakan pikiranmu untuk bisa mengerjakan skripsi dengan baik.
4. Fokus pada proses, bukan hanya hasil

Meski berada di semester tua dan terancam DO, kamu tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakan skripsi. Apalagi, jika skripsi dikerjakan secara asal-asalan. Hindari juga menaruh ekspektasi berlebih terhadap hasil akhirnya. Niat untuk cepat selesai itu bagus, tetapi jangan lupa fokus juga pada setiap prosesnya. Ingat, proses yang terencana dengan baik justru akan mempercepat penyelesaianmu.
Dengan fokus pada proses pengerjaan skripsi dibandingkan hasil akhirnya, kamu dapat lebih memahami materi skripsimu dengan baik. Selain itu, ini juga dapat menjagamu untuk tetap semangat dan tercegah dari rasa frustrasi karena kamu dapat menikmati setiap langkahnya tanpa terus-menerus berpikir kapan selesai. Hasil akhirnya pun akan lebih maksimal karena kamu mengerjakannya dengan teliti dan sungguh-sungguh. Fokus pada proses gak hanya membuat perjalanan skripsimu lebih santai, tapi juga lebih berkualitas.
5. Cari tempat yang nyaman untuk bekerja

Dalam mengerjakan skripsi, pilihlah lingkungan yang membuatmu nyaman dan mendukung konsentrasi seperti perpustakaan, kafe, rumah, kamar kos, dan lain-lain. Sesuaikan saja dengan gaya belajarmu. Jika kamu suka mengerjakan skripsi sambil menikmati snack, boleh banget untuk menyiapkan camilan sebagai teman mengerjakan skripsi.
Mengerjakan skripsi di tempat yang nyaman akan membantumu untuk lebih semangat mengerjakan skripsi. Kamu pun jadi lebih produktif dan skripsimu bisa segera kamu selesaikan.
6. Tetap komunikasi dengan pembimbing

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Sering-seringlah bimbingan dengannya. Bahkan jika kamu sedang stuck dengan skripsimu atau mengalami kesulitan lain yang menghambat skripsi, kamu bisa menceritakannya pada dosen pembimbing.
Sering berdiskusi dengan dosen pembimbing akan membantu kamu tetap on track dan mencegah kebingungan dalam penulisan. Tak perlu sungkan dan takut untuk bimbingan karena justru dosen pembimbing akan membantumu supaya skripsimu dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bagi waktu antara skripsi dan istirahat

Mengerjakan skripsi memang harus dikerjakan sungguh-sungguh. Akan tetapi, jangan terlalu memaksakan diri bahkan tidak ada waktu istirahat. Ambil jeda singkat setelah beberapa jam bekerja. Hal ini karena otakmu juga butuh istirahat agar tetap fokus dan produktif.
Usahakan cukupi juga waktu tidurmu. Sebisa mungkin usahakan jangan sampai kamu kurang tidur. Kurang tidur dapat membuatmu semakin stres. Alhasil, tubuhmu akan merasa lelah dan kamu pun menjadi tidak semangat dalam mengerjakan skripsi.
8. Kalau perlu, beri reward untuk dirimu

Kalau kamu ingin memberikan hadiah pada dirimu sendiri atau melakukan self reward, itu ide yang bagus dan boleh banget dilakukan. Memberikan reward setelah menyelesaikan target tertentu dalam skripsimu bisa membantu kamu lebih semangat dalam mengerjakan skripsi.
Hadiah ini dapat berupa barang yang kamu inginkan atau butuhkan, makanan yang kamu sukai, menonton film, atau aktivitas lain yang kamu nikmati. Gak harus mahal, self-reward juga bisa berupa hal-hal simpel dan gratis seperti istirahat yang cukup setelah menyelesaikan tugas, berjalan santai di pagi atau sore hari sambil menikmati udara segar, meluangkan waktu untuk menjalankan hobi yang kamu sukai, dan lain-lain. Yang penting, reward ini dapat membuatmu kembali termotivasi untuk melanjutkan skripsi.
9. Berdoa kepada Tuhan

Usaha saja tidak cukup. Kamu perlu menyertai usahamu itu dengan doa juga. Perbanyak doa dan lebih rajinlah lagi dalam beribadah. Dengan berdoa dan beribadah dengan khusyuk, kita akan merasa lebih tenang dalam menjalani hidup. Sehingga, kita pun akan lebih bersemangat dalam mengerjakan skripsi. Selain itu, keyakinan kita kepada Tuhan akan semakin bertambah. Percayalah bahwa Tuhan akan memudahkan jalan kita, termasuk dalam mengerjakan skripsi. Jika Tuhan berkehendak, skripsi kita pun akan segera selesai atas izin-Nya.
10. Yakinlah bahwa skripsi akan selesai!

Jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh disertai dengan doa, skripsi akan selesai. Meski tidak bisa lulus tepat waktu, setidaknya kamu berusaha untuk segera lulus. Kamu harus optimis bahwa kamu pasti bisa menyelesaikannya. Sikap optimis akan melahirkan kepercayaan diri. Percayalah pada kemampuan dirimu. Kamu pasti bisa!
Skripsian di semester dua digit memang memiliki tantangan tersendiri. Daripada galau, insecure, atau overthinking, lebih baik fokus pada pengerjaan skripsimu dan jangan lupa berdoa. Yakinlah, cepat atau lambat skripsimu akan selesai. Semangat!