Apa Itu Research Gap? Arti dan Tips Mencarinya untuk Skripsi

- Skripsi memerlukan kebaruan untuk membedakan penelitian dengan yang sebelumnya.
- Mencari research gap melalui literature review, artikel jurnal terbaru, dan saran penelitian.
- Jenis-jenis research gap seperti theoretical, empirical, dan methodological gap membantu dalam mencari celah penelitian.
Ketika menulis skripsi, novelty atau kebaruan merupakan aspek yang harus kamu pertimbangkan. Pasalnya, dalam menulis skripsi, kamu perlu menawarkan temuan baru yang membedakanmu dengan penelitian sebelumnya.
Adanya jarak atau kebaruan dari penelitianmu dengan penelitian terdahulu juga bisa disebut sebagai research gap. Menurut Mudhjia Rahardjo dalam “Apa Itu Research Gap, State of the Arts dan Novelty dalam Penelitian”, research gap adalah celah atau ruang kosong yang belum diteliti orang lain. Secara spesifik, research gap merupakan bagian dari objek penelitian yang belum diteliti orang lain pada objek penelitian sejenis, sehingga menjadi medan baru penelitian selanjutnya.
Dari research gap, penelitian kemudian akan memiliki manfaat baik dalam sisi pengetahuan baru dan kontribusi lebih. Lalu, bagaimana cara mencari research gap untuk penelitian skripsi? Yuk, simak tipsnya di bawah ini!
1. Kumpulkan dan cari literature review yang sejalan dengan penelitianmu

Dilansir Grad Coach, langkah pertama adalah mencari sebanyak mungkin literature review yang relevan dengan penelitianmu. Selain itu, menggali artikel jurnal terbaru juga sangat penting untuk memahami kondisi pengetahuan dan topik terbaru terkait dengan penelitian yang sedang kamu tulis.
"Ada baiknya juga untuk melihat disertasi dan tesis terbaru (terutama yang tingkat doktoral). Yang terpenting, pastikan kamu melihat sumber-sumber terbaru, idealnya yang diterbitkan dalam satu atau dua tahun terakhir, atau celah yang kamu temukan mungkin sudah diisi oleh peneliti lain," ungkap Ethar Al-Saraf PhD, tutor privat di Grad Coach.
Dari jurnal penelitian yang sudah kamu baca, ajukanlah penelitian secara kritis mengenai fenomena yang sedang digali dan potensi penelitian yang bisa dikaji. Selanjutnya, kamu pun perlu mencari lagi lebih dalam mengenai topik, tema, dan permasalahan yang menarik perhatianmu dari literatur yang sudah kamu gali satu persatu.
2. Lihat saran terbaru dari saran penelitian di setiap literatur

Langkah selanjutnya dapat kamu lakukan dengan mudah, melalui bagian akhir dari saran penelitian. Setelah kamu mengumpulkan koleksi sumber daya yang lengkap, carilah bagian yang menunjukkan diperlukannya peluang penelitian lebih lanjut.
Biasanya, pada bagian ini penulis akan secara eksplisit menyatakan di mana penelitian lebih lanjut diperlukan. Dalam bagian ini juga terdapat kata kunci berupa "saran untuk penelitian selanjutnya", "keterbatasan penelitian", dan lain sebagainya.
Selain di bagian saran, kamu juga dapat mencari gap atau celah penelitian di bagian batasan penelitian. Bagian ini pun bisa menjadi referensi untuk mencari urgensi penelitian, sehingga kamu bisa memunculkan ide atau topik yang memicu penelitian terbaru, baik itu melalui sumber atau pun metode yang digunakan.
3. Mengetahui jenis-jenis research gap

Bukan hanya secara garis besar penelitian, kamu juga perlu mengetahui jenis-jenis research gap untuk memudahkanmu mencari celah penelitian. Jenis-jenis ini juga bisa mengidentifikasi kekurangan penelitian yang dibutuhkan.
- Theoritical gap: Kesenjangan ini berkaitan dengan teori atau kerangka kerja konseptual yang memerlukan pengembangan atau klarifikasi lebih lanjut. Gap ini sering muncul ketika teori yang ada gagal menjelaskan fenomena yang diamati secara penuh atau ketika bukti baru menantang kerangka kerja teoretis yang sudah ada.
- Empirical gap: Kesenjangan empiris ditandai dengan kurangnya bukti empiris yang memadai atau studi di bidang tertentu. Jenis kesenjangan ini menunjukkan area di mana pengumpulan data lebih lanjut, eksperimen, atau studi observasi diperlukan untuk memvalidasi atau memperluas pengetahuan yang ada.
- Methodoligical gap: Kesenjangan metodologis mengacu pada kekurangan dalam kesesuaian atau efektivitas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Jenis kesenjangan ini dapat muncul ketika metode yang ada tidak memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian atau ketika pendekatan inovatif diperlukan untuk mengatasi keterbatasan metodologis.
Dari ketiga jenis celah tersebut, kamu pun bisa lebih mudah mengetahui apa yang masih menjadi kekurangan penelitian terdahulu sebagai acuan. Dengan mengetahui tipe-tipe research gap, kamu bisa lebih terstruktur dalam mencari celah penelitian.
4. Memperhatikan bagian abstrak

Dilansir laman Universitas Airlangga, Sulistya Rusgianto SE MIF PhD, dosen dan peneliti dari Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa penelitian merupakan sebuah proses besar dan dimulai dari bidang yang diminati, sehingga hal pertama yang perlu ditentukan adalah bidang penelitian.
“Studi awal bisa dilakukan dengan melihat jurnal-jurnal terbaru, mencari data serta informasi terkini, dan sebagainya,” kata Sulistya.
Untuk mencari research gap dari bidang penelitian yang sudah kamu tentukan, kamu bisa mencermati abstrak dan memperhatikan tujuan, metode, temuan, dan implikasi. Dari sini, peneliti dapat menentukan apakah jurnal tersebut sesuai dengan topik penelitian.
5. Cari kata kunci dan ajukan pertanyaan kritis

Biasanya, kata-kata kunci tertentu juga menunjukkan bahwa terdapat celah atau kekurangan dalam penelitian. Kamu bisa melihat ke bagian pendahuluan atau latar belakang penelitian, dan carilah kata kunci seperti 'kesenjangan', 'tidak dibahas', atau 'kurangnya' untuk membangun kesenjangan penelitian.
"Biasanya, kata-kata 'namun, belum terjawab' dan seterusnya menunjukkan adanya masalah yang belum terjawab. Jadi, gunakan temuan ini untuk membangun research gap atau mencari celah masalah atau metode yang belum tersentuh oleh peneliti lain,” tambah peneliti dan dosen FEB ini.
Setelah menemukan kata kunci ini, kamu juga perlu mengajukan pertanyaan kritis yang dapat memicu pertanyaan lanjutan terkait dengan topik atau bahasan yang perlu dikaji. Pertanyaan seperti "Apakah ada area studi yang bermanfaat terkait dengan topik yang belum tercakup oleh peneliti lain?" atau "Apakah studi yang relevan mengabaikan jenis bukti tertentu? Apakah semuanya kualitatif atau kuantitatif?" juga dapat menjadi cara untuk mencari research gap dengan lebih kritis.
Itu dia tips dan cara mencari research gap yang dapat membantumu dalam penulisan skripsi. Semoga tips di atas bisa membantu, ya!