Sejarah Hari Juang Kartika TNI-AD 15 Desember

Setiap tahunnya, Hari Juang Kartika TNI-AD diperingati setiap tanggal 15 Desember. Nah, dulunya peringatan ini dikenal sebagai Hari Infanteri. Kamu sudah tahu belum, nih?
Di mana Hari Juang Kartika diperingati untuk mengenang tragedi pertempuran empat hari Ambarawa ataupun yang disebut dengan Palagan Ambarawa yang dipimpin oleh Jenderal Besar Soedirman pada pertengahan Desember 1945. Yuk, kita simak sejarahnya di bawah ini!
1. Tekad para pejuang RI saat Palagan Ambarawa

Meski dihadang dengan persenjataan modern serta kemampuan strategi sekutu, pejuang RI tidak pernah takut sedikit pun. Mereka melakukan serangan pengepungan yang ketat di semua penjuru kota Ambarawa.
Bahkan dengan pengepungan ini, pada akhirnya sekutu benar-benar terkurung, sehingga Jenderal Soedirman menegaskan untuk mengusir mereka dengan cepat. Karena sekutu akan menjadikan Ambarawa ini sebagai dasar kekuatan untuk merebut Jawa Tengah.
Dalam peperangan empat hari Ambarawa, ada semboyan yang populer yakni, "Rawe-rawe rantas malang-malang putung patah tumbuh hilang berganti". Semboyan ini tentu menjadi pemecut agar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) memiliki tekad bulat untuk membebaskan Ambarawa atau gugur di pangkuan ibu pertiwi.
2. Kemenangan dari TKR yang diperingati sebagai Hari Infanteri atau Hari Juang Kartika

Serangan umum pembebas Ambarawa ini dimulai dengan isyarat letusan tembakan pada 12 Desember 1945 pukul 4.30 WIB dan berakhir pada 15 Desember 1945 pukul 17.30 WIB. Pertempuran diakhiri dengan kemenangan serta benteng pertahanan sekutu yang berhasil direbut oleh pasukan TKR.
Dari kemenangan ini, pertempuran Ambarawa serta keberhasilan Jenderal Soedirman, lalu diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa dan diperingati sebagai Hari Infanteri oleh TNI AD. Dan berdasarkan Keputusan Presiden RI No.163/1999, Hari Infanteri resmi diganti menjadi Hari Juang Kartika.
Setiap tahun, Hari Juang Kartika diperingati untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa dan sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang RI yang sudah rela berkorban demi Indonesia. Selain itu, terdapat pesan penting di balik Palagan Ambarawa, yakni tekad yang kuat dan perlengkapan minim, TNI bersama rakyat berhasil memenangkan pertempuran.
Itulah sejarah perjuangan rakyat Indonesia untuk memenangkan pertempuran Ambarawa meski dihadang persenjataan modern oleh tentara sekutu. Peringatan Hari Juang Kartika merupakan bentuk penghormatan kepada para pejuang RI yang telah rela berkorban bagi bangsa.