27 Mei Memperingati Hari Apa? Ada Hari Jamu Nasional

Beberapa dari kamu mungkin belum tahu bahwa pada tanggal 27 Mei memperingati hari tertentu. Tapi ini wajar karena memang banyak yang tidak familer dan penetapannya baru beberapa tahun yang lalu. Secara umum masyarakat pun tidak merayakannya.
Lalu, pada 27 Mei memperingati hari apa? Untuk lebih jelasnya kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah ini sampai selesai.
1. Pada 27 Mei memperingati hari apa?

Mengutip laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, pada tanggal 27 Mei adalah memperingati Hari Jamu Nasional. Penetapan ini diresmikan oleh Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada tanggal 27 Mei 2008 silam.
Peringatan ini untuk merayakan dan mengapresiasi warisan tradisional Indonesia dalam bidang pengobatan herbal. Hal ini juga menekankan bahwa jamu sebagai kearifan lokal yang terus dilestarikan. Tak hanya itu, Hari Jamu Nasional juga menjadi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman tumbuhan obat tradisional Indonesia.
2. Tujuan memperingati Hari Jamu Nasional

Dengan adanya peringatan Hari Jamu Nasional ini diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan memanfaatkan jamu sebagai kearifan lokal sekaligus pengobatan herbal. Jamu juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian dan pengembangan potensi jamu di Indonesia. Berikut ini beberapa tujuan memperingati Hari Jamu Nasional.
- Melestarikan warisan budaya tradisional Indonesia, karena jamu bagian penting kekayaan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat kesehatan dari jamu sebagai alternatif pengobatan alami, karena terbuat dari bahan herbal dan rempah yang memiliki khasiat dalam menjaga kesehatan.
- Mendukung pengembangan industri jamu lokal, diharapkan industri jamu tradisional dan modern dapat berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan perekonomian lokal.
- Mendorong pendidikan dan penelitian mengenai jamu dengan menggalakkan studi ilmiah tentang manfaat dan keamanan jamu, serta mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern.
- Mengembangkan pariwisata kesehatan di Indonesia. Destinasi wisata yang menawarkan pengalaman kesehatan berbasis jamu, seperti spa herbal dan tur kebun rempah, dapat menarik wisatawan domestik hingga internasional.
3. Tradisi minum jamu di Indonesia

Mengutip laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), jamu sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Hal ini dibuktikan melalui ilustrasi yang mirip dengan proses pembuatan jamu di berbagai situs, seperti situs arkeologi Liyangan, relief di candi-candi, serta prasasti Madhawapura yang menyebutkan istilah peracik jamu dengan sebutan Acaraki.
Perkembangan jamu sebagai minuman dan ramuan herbal terus berlangsung hingga era kolonial. Seiring perkembangan zaman, saat ini mulai banyak varian jamu. Namun jamu yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah jamu gendong.
Disebut jamu gendong karena dijual dengan cara menggendong bakul yang berisikan botol-botol jamu. Konon, pelopor istilah jamu gendong berasal dari daerah Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Selain sejarahnya, tradisi minum jamu di Indonesia juga dikarenakan banyaknya bahan baku yang tersedia. Pemanfaatan jamu sebagai salah satu ramuan herbal Indonesia juga telah diakui UNESCO karena beragamnya sumber daya alam, termasuk rempah-rempah khas Indonesia sebagai bahan baku utamanya.
Menurut data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, terdapat 32.013 ramuan obat tradisional dan 2.848 spesies tumbuhan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu). Terbuat dari rempah-rempah alami, tak mengherankan jika jamu menyimpan banyak khasiat.
Berdasarkan catat dalam Serat Centhini (1814-1823), berbagai jenis tumbuhan obat yang dipakai sebagai bahan baku jamu dapat mengobati beberapa jenis penyakit, seperti panas dingin, meriang, cacingan, cacar, berkaitan syaraf, batuk, hingga mata. Melihat catatan tersebut, sudah selayaknya jamu sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Jadi, pada tanggal 27 Mei memperingati hari apa? Jawabannya adalah Hari Jamu Nasional. Penetapan ini dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 27 Mei 2008. Semoga bisa menambah wawasan baru, ya.