3 Mindset yang Harus Dimiliki Mahasiswa Semester Akhir, Jangan Molor!

Menyerah di penghujung semester bukanlah cara yang bijak. Sebagai mahasiswa akhir, berusaha bertahan untuk menyelesaikan studi adalah sikap yang gentle. Sebab, gak sedikit mahasiswa yang akhirnya menyerah, lalu molor hingga kemudian menambah satu semester pada tahun berikutnya.
Apapun yang terjadi, setiap orang tentu punya pilihannya masing-masing. Namun, yang penting adalah bagaimana kamu bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada pada penghujung semester ini. So, tiga mindset di bawah ini akan membantu dalam memaksimalkan kiprahmu sebagai mahasiswa. Baca sampai akhir, ya!
1. Apapun yang sudah kamu lalui, bersyukurlah!

Dengan segala macam lika-liku yang sudah kamu lalui sebagai mahasiswa akhir, apa yang kamu rasakan saat ini? Jika flashback ke belakang, betapa hebatnya kamu bisa melalui itu semua. Mulai dari sks demi sks kamu lalui, kegiatan-kegiatan non-akademik, dan lain sebagainya. Tentu, itu semua kiranya gak mudah dan pasti penuh perjuangan, betul?
Nah, sebagai bentuk afirmasi positif, coba terapkan pemikiran bahwa apapun yang telah kamu capai, kecil atau besar, jangan lupa untuk bersyukur, ya. Dilansir UCLA Health, rasa syukur secara gak langsung dapat mengurangi gejala depresi. Selain itu, orang yang selalu bersyukur juga dapat merasakan kebermaknaan hidup, hubungan sosial yang kuat, dan memiliki harga diri yang lebih tinggi.
Tapi, bagaimana, sih, bentuk syukur itu? Simple saja, selain adanya afirmasi positif secara lisan, syukur juga bisa kamu aplikasikan bagaimana kepuasan batinmu terhadap apa yang sudah dilalui. Bukan hanya itu, syukur juga berarti memaksimalkan anugerah dan potensimu saat ini, kepada arah yang lebih positif.
2. Proaktif mencari peluang kedepan

Meskipun masih kuliah, gak ada salahnya kamu untuk mulai menentukan ke mana tujuanmu setelah lulus nanti. Apakah akan melanjutkan kuliah s2 atau bekerja? Nah, setidaknya semaksimal-maksimalnya sebelum lulus, kamu harus sudah bisa memutuskan pilihan tersebut.
Setelah yakin dengan pilihanmu, maka cobalah cari informasi tentang hal tersebut, entah itu searching di internet atau tanya ke orang-orang di sekitarmu. Misal, kamu ingin kerja, maka kenali dulu apa keahlianmu, lalu mulailah cari-cari peluang. Ya, setidaknya kamu mendapatkan informasi tentang pekerjaanmu itu. Lebih bagus lagi, kamu bisa coba membangun personal branding secara perlahan.
Adapun jika kamu memutuskan ingin lanjut S2, saat ini di internet sudah banyak berbagai informasi tentang kuliah magister, baik dalam negeri maupun luar negeri. Intinya, apapun itu pilihanmu, cobalah untuk lebih proaktif dalam mencari peluang. Setidaknya kamu memiliki gambaran, yang mungkin saja bisa kamu persiapkan sedari kuliah, kan?
3. Hilangkan pikiran untuk molor di perkuliahan

Salah satu penyakit ketika kuliah, adalah molor alias nambah semester. Tentu, setiap orang pasti punya pertimbangan dan pilihannya masing-masing. Mungkin ada yang molor karena fokus bekerja, nikah, sampai yang molor karena malas garap skripsi pun ada. Nah, kiranya point yang ketiga ini harus kamu hindari.
Terlepas dari tantangan atau rintangan yang dihadapi ketika kuliah, sebisa mungkin hindari mindset "gak papa molor, ah, santai aja yang penting lulus." Justru, yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya bisa lulus tepat waktu, di samping tantangan-tantangan yang kamu hadapi di depan mata berdatangan satu per satu.
Ya, pastinya gak mudah, tapi setidaknya dengan adanya mindset positif itu adalah sebagai bentuk afirmasi positif agar dirimu semakin yakin dan tangguh. Sebagaimana dilansir Positive Psychology, bahwa afirmasi positif dapat memberikan keteguhan dan integritas yang kuat pada diri sendiri.
Itulah tiga mindset positif yang akan membantumu memaksimalkan sisa waktu yang ada di penghujung perkuliahan. Pada intinya, ketika sudah menjadi mahasiswa tentu harus memiliki pola pikir yang berbeda dibandingkan dengan masa-masa sebelum kuliah. So, mari sama-sama maksimalkan otak, raga, dan jiwa kita, ya. Semangat!