Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Dihindari dalam Latar Belakang Penelitian Skripsi

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Latar belakang menjadi langkah pertama penelitian serta kesan pertama yang akan didapat oleh pembaca. Karena itu, penting untuk membangun latar belakang yang jelas, padat, dan mudah dipahami.

Pada dasarnya, latar belakang berisi gambaran umum mengenai masalah, tujuan, dan pentingnya penelitian, penelitian terdahulu, serta celah penelitian. Jadi, itulah sebabnya latar belakang menjadi fondasi utama dalam penelitian. Dalam menyusunnya, ada hal yang harus dihindari dalam latar belakang penelitian skripsi. Tujuannya agar hasil penelitianmu kuat, fokus, dan dapat diterima oleh pembaca. Yuk, disimak baik-baik!

1. Definisi atau pengertian dari istilah tertentu

ilustrasi orang sedang belajar (pexels.com/George Dolgikh)

Pada paragraf pertama, hindari untuk menyertakan definisi atau pengertian dari istilah tertentu, sekalipun itu berkaitan dengan masalah penelitian. Hal ini dikarenakan latar belakang berangkat dari general menuju spesifik. 

Sebagai gantinya, kamu bisa menjelaskan akar masalah dari penelitian. Atau kamu juga bisa manfaatkan konsep 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) untuk memberikan gambaran yang jelas.

2. Tidak mencantumkan sumber atau referensi

ilustrasi orang sedang belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Khusus latar belakang penelitian, kamu bisa mencantumkan banyak sumber atau referensi. Pengetahuan dan opini yang kita miliki pastinya tidak datang begitu saja, alias diperoleh dari berbagai sumber.

Maka dari itu, dalam menyatakan sebuah opini, kamu bisa memperkuatnya dengan bukti berupa pernyataan dari ahli atau hasil penelitian terdahulu. Selain itu, ini juga menjadi bentuk relevansi dan kebaruan penelitian.

3. Menyertakan referensi yang sudah tidak relevan

ilustrasi mahasiswa belajar bersama (pexels.com/cottonbro studio)

Maksud dari referensi yang sudah tidak relevan adalah penelitian yang sudah lama dilakukan. Jadi, kamu harus memperhatikan kapan itu dilakukan. Biasanya untuk artikel jurnal atau artikel berita, kamu boleh menyertakan yang terbit di lima tahun ke belakang.

Ini disebabkan karena setiap tahun atau zaman pasti mengalami perubahan dan perkembangan dalam bidang apapun, sehingga mempunyai konteks tersendiri. Kalau untuk buku, kamu bisa gunakan yang sepuluh tahun ke belakang, ya! Karena buku khususnya yang theoretical, bersifat pakem.

4. Banyak pengulangan informasi dan opini yang bertele-tele

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Apabila sudah menyampaikan satu informasi, hindari untuk mengulanginya. Sebagai ganti, kamu bisa menambah pernyataan pendukung agar informasi lebih detail tanpa adanya pengulangan.

Terlebih lagi, hindari penggunaan bahasa yang kompleks atau mengandung ide yang berbeda. Tidak apa menggunakan bahasa sederhana asalkan formal dan mudah dipahami! Jadi, opini yang kamu sampaikan bersifat runtut dan tidak bertele-tele.

5. Tujuan penelitian yang terlalu luas atau bercabang

ilustrasi orang sedang berpikir (pexels.com/Startup Stock Photos)

Setelah memaparkan gambaran umum penelitian, kamu perlu memberikan thesis statement atau tujuan penelitian. Dalam hal ini, kamu tidak boleh menyatakan tujuan penelitian yang ambigu karena terlalu luas atau terkesan bercabang.

Maka, batasi ruang lingkup penelitian agar menemukan titik temu atau fokus dari penelitian. Ini tidak hanya semata untuk sebuah pernyataan, tetapi juga membatasi sampai mana kamu menganalisis atau menginvestigasi masalah.

Lima hal yang harus dihindari dalam latar belakang penelitian skripsi perlu kamu perhatikan agar hasil karyamu berorientasi, fokus, dan masuk akal. Ingatlah bahwa ini penelitian ilmiah, jadi kamu harus pandai dalam menulis secara akademis dan juga menyertakan referensi sebagai pendukung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah Tuzzahrah
EditorFatimah Tuzzahrah
Follow Us