Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan yang Namanya Dipakai Jadi Idiom Bahasa Indonesia

potret harimau (pexels.com/Sayantan Kundu)

Idiom merupakan ungkapan yang maknanya tidak bisa diterjemahkan secara harfiah.  Dalam penggunaannya, istilah ini digolongkan sebagai bahasa kiasan yang bisa membantu kita untuk mengekspresikan suatu tindakan yang ringkas dan mudah dimengerti. Selama ini, kita sudah menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.

Nah, ternyata tak sedikit idiom bahasa Indonesia yang memakai nama hewan. Kira-kira apa yang mendasari penggunaan nama mereka, ya? Berikut adalah kelima faktanya!

1. Buaya dalam "buaya darat"

potret buaya (pexels.com/Lucas Pezeta)

“Buaya darat” adalah idiom berkonotasi negatif yang sering disangkutpautkan pada laki-laki yang tidak setia dan suka berganti-ganti pasangan. Padahal, ungkapan ini sangat berbeda dengan faktanya, lho.

Buaya merupakan hewan reptil yang setia pada pasangannya. Dilansir VOI, buaya jantan akan selalu melindungi betina yang akan bertelur. Bahkan mereka turut menjaga telur tersebut hingga tiba saatnya menetas. Meskipun pasangannya meninggal, sering kali buaya, baik jantan maupun betina, tidak akan mencari pasangan lagi.

2. Tikus dalam "tikus berdasi"

potret tikus (pexels.com/Alexas Fotos)

Saat ada pejabat yang ditangkap karena kasus korupsi, maka kita akan sering melihat headline berita yang memberi mereka julukan “tikus berdasi”. Mengapa demikian?

Tikus dikenal sebagai hewan kecil yang curang dan licik. Mereka "egois" karena banyak membawa kerugian dan hanya bertindak semaunya sendiri. Lebih lanjut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa bekas gigitan, air seni, hingga kotoran tikus dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan. Mulai dari leptospirosis hingga penyakit pes.

Itulah kenapa, julukan “tikus berdasi” tepat ditujukan bagi pejabat yang hanya berusaha memperkaya diri, tapi merugikan masyarakat yang ada di bawahnya. Mereka layaknya tikus yang hanya menggerogoti orang di sekitarnya demi keuntungan sendiri. 

3. Kutu dalam "kutu loncat"

potret kutu (pexels.com/Egor Kamelev)

Idiom hewan selanjutnya adalah “kutu loncat”. Berbeda dari sebelumnya, ungkapan ini tidak berkonotasi negatif. "Kutu loncat" merujuk pada orang yang suka berganti-ganti pekerjaan.

CDC menjelaskan bahwa kutu sebenarnya adalah parasit kecil yang cara hidupnya meloncat dari kepala orang yang satu ke kepala orang lain untuk mengisap darah. Keberadaan hewan ini di rambut sangat merugikan karena bisa menyebabkan bagian tubuh yang dihinggapinya gatal dan infeksi.

Jika ditelusuri, sebenarnya tidak ada hubungan yang jelas tentang kenapa kutu disangkutpautkan dengan idiom ini. Nama hewan ini digunakan hanya karena geraknya yang melompat dari satu tempat ke lain, seperti orang yang suka berganti pekerjaan. Mereka "melompat" dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. 

4. Harimau di "mulutmu, harimaumu"

potret harimau (pexels.com/Jose Almeida)

Idiom “mulutmu, harimaumu” mengajarkan kita bahwa perkataan kita bisa saja menyakiti orang lain. Sering kali, rasa sakit yang ditimbulkan dari ucapan tersebut dapat menyebabkan permasalahan jadi makin runyam.

Begitu kuatnya pengaruh kata-kata disandingkan dengan sifat harimau yang kuat dan berbahaya. Dilansir The Cold Wire , harimau memiliki kekuatan enam kali lebih besar daripada manusia. Bahkan harimau mampu mengerahkan sekitar 10 ribu pon kekuatannya untuk mencakar musuhnya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa omongan kita bisa sama berbahayanya dengan serangan harimau. Kita gak akan bisa memprediksi seperti apa dampak dari kalimat negatif yang kita lontarkan kepada orang lain. 

5. Burung dalam "kabar burung"

potret burung merpati (pexels.com/Tim Mossholder)

Seperti yang kita ketahui, burung tidak mampu menyampaikan informasi dengan jelas karena hanya bisa berkicau atau bercicit. Itulah kenapa, “kabar burung” memiliki makna yang sama dengan “kabar angin”. Artinya adalah berita yang beredar belum pasti kebenarannya.

Idiom ini ada karena pada zaman dahulu, burung dimanfaatkan sebagai kurir. Dikutip dari Library of Congres, selama Perang Dunia I dan II, merpati bertugas untuk mengirim surat rahasia ke para tentara. Bukan hanya itu, pada zaman Mesir Kuno, merpati jadi media untuk mengantarkan pesan dari kapal yang ada di laut ke daratan.

Sejumlah hewan memang dijadikan sebagai idiom karena sifat atau aktivitas mereka bisa menggambarkan situasi-situasi tertentu. Dari lima idiom di atas, mana yang baru kamu ketahui?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfadhylla Rosalina Wibisono
EditorAlfadhylla Rosalina Wibisono
Follow Us