Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Peribahasa Indonesia yang Sama Artinya dengan Peribahasa Inggris

ilustrasi bagai pinang dibelah dua (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bagai pinang dibelah dua (pexels.com/cottonbro studio)

Peribahasa atau pepatah adalah ungkapan bijak yang memiliki makna mendalam dan mengandung nilai-nilai kehidupan. Setiap budaya memiliki peribahasa yang berbeda-beda, namun terkadang ada beberapa peribahasa dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti yang mirip atau bahkan sama dengan peribahasa dalam bahasa Inggris, lho.

Meskipun berbeda dalam bahasa, maknanya tetap serupa dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang sama. Berikut adalah delapan peribahasa Indonesia yang memiliki makna yang sama dengan peribahasa dalam bahasa Inggris. Penasaran apa sajakah peribahaa yang dimaksud? Cari tahu sama-sama, yuk!

1. "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" dan "when in Rome, do as the Romans do"

ilustrasi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung (pexels.com/Follow Alice)
ilustrasi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung (pexels.com/Follow Alice)

Peribahasa ini mengajarkan pentingnya beradaptasi dengan budaya atau aturan yang berlaku di tempat yang kita kunjungi atau tempati. Bahkan, peribahasa ini mulai mencuat belakangan ini perihal kejadian dalam salah satu festival musik yang melibatkan salah satu band populer, yakni The 1975.

Dalam bahasa Inggris, "when in Rome, do as the Romans do" menegaskan bahwa ketika berada di suatu tempat, kita sebaiknya mengikuti kebiasaan dan norma yang berlaku di tempat tersebut agar kita dapat berbaur dan menghargai budaya setempat.

2. "Air beriak tanda tak dalam" dan "still waters run deep"

ilustrasi air beriak tanda tak dalam (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi air beriak tanda tak dalam (pexels.com/Yan Krukau)

"Air beriak tanda tak dalam" adalah peribahasa dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan bahwa seseorang yang banyak bicara atau berperilaku keras mungkin memiliki pemahaman yang dangkal atau kurang pengetahuan yang mendalam. Hal ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam menilai orang berdasarkan penampilan atau tingkah lakunya saja.

"Still waters run deep" adalah peribahasa dalam bahasa Inggris yang memiliki arti serupa dengan peribahasa Indonesia di atas. Peribahasa ini mengajarkan bahwa seseorang yang tenang atau pendiam bisa saja memiliki pemahaman, pikiran, dan pengetahuan yang mendalam. Dalam hal ini, penampilan luar tidak selalu mencerminkan kekayaan pengetahuan atau kedalaman pikiran seseorang. Kedua peribahasa ini mengajarkan kita untuk gak melihat sesuatu dari tampak luarnya saja.

3."Sambil menyelam minum air" dan "killing two birds with one stone"

ilustrasi sambil menyelam minum air (pexels.com/Sarah Chai)
ilustrasi sambil menyelam minum air (pexels.com/Sarah Chai)

"Sambil menyelam minum air" dan "killing two birds with one stone" adalah dua peribahasa yang memiliki arti serupa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Keduanya menggambarkan kemampuan untuk melakukan dua hal sekaligus dengan efisien.

Dalam konteks ini, ungkapan tersebut menekankan pada kesempatan untuk mencapai dua tujuan atau menyelesaikan dua tugas dalam satu kesempatan sehingga waktu dan usaha dapat dihemat. Peribahasa ini mengandung pesan tentang efisiensi dan kecermatan dalam melakukan suatu hal yang mengajarkan kita untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan bijaksana.

4."Bagai pinang dibelah dua" dan "two peas in a pod"

ilustrasi bagai pinang dibelah dua (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi bagai pinang dibelah dua (pexels.com/Alena Darmel)

"Bagai pinang dibelah dua" adalah peribahasa Indonesia yang digunakan untuk menggambarkan dua hal atau orang yang sangat cocok atau selaras satu sama lain sehingga mirip seperti dua bagian dari satu kesatuan yang utuh.

Di sisi lain, dalam bahasa Inggris, terdapat peribahasa "two peas in a pod" yang memiliki arti serupa, yaitu menggambarkan dua hal atau orang yang sangat serupa atau identik satu sama lain, seperti dua kacang polong dalam satu bongkol yang sama. Kedua peribahasa ini menekankan kesamaan atau keserasian yang erat antara dua hal atau individu sehingga menyiratkan hubungan yang sangat dekat dan harmonis.

5. "Habis manis sepah dibuang" dan "easy come easy go"

ilustrasi habis manis sepah dibuang (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi habis manis sepah dibuang (pexels.com/RDNE Stock project)

"Habis manis sepah dibuang" merupakan sebuah peribahasa dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan bahwa sesuatu yang datang dengan mudah atau menyenangkan biasanya dianggap remeh atau diabaikan begitu saja setelah digunakan atau dinikmati.

Makna peribahasa ini mirip dengan peribahasa Inggris "easy come easy go" yang menyiratkan bahwa hal-hal yang diperoleh dengan mudah atau cepat juga bisa hilang dengan mudah atau cepat jika tidak dihargai atau dijaga dengan baik. Peribahasa ini mengingatkan kita untuk tidak meremehkan atau mengabaikan sesuatu yang diperoleh dengan mudah karena bisa saja kita kehilangan nilai atau manfaatnya dengan cepat.

6."Akibat nila setitik, rusak susu sebelanga" dan "a rotten apple spoils the barrel"

ilustrasi akibat nila setitik, rusak susu sebelanga (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi akibat nila setitik, rusak susu sebelanga (freepik.com/rawpixel.com)

Peribahasa "akibat nila setitik, rusak susu sebelanga" dalam bahasa Indonesia menggambarkan bahwa satu hal kecil yang buruk atau salah dapat merusak keseluruhan situasi atau lingkungan yang lebih besar. Peribahasa ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dan kualitas dalam segala hal, karena satu tindakan yang buruk dapat berdampak negatif pada banyak hal di sekitarnya.

Sama halnya dengan peribahasa Inggris "a rotten apple spoils the barrel" yang menyatakan bahwa satu buah apel yang busuk dapat merusak seluruh isi keranjang. Kedua peribahasa ini mengandung pesan tentang bagaimana satu kesalahan atau perilaku negatif dapat membawa konsekuensi yang besar dan mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam tindakan dan keputusan kita.

8."Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian" dan "no pain, no gain."

ilustrasi berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian (pexels.com/Denniz Futalan)
ilustrasi berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian (pexels.com/Denniz Futalan)

Dalam kedua peribahasa ini, digunakan ungkapan tentang usaha dan kerja keras yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan atau kesuksesan. "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian" dalam bahasa Indonesia menyiratkan arti bahwa untuk mencapai kesuksesan atau bisa juga kesenangan.

Kita harus melewati masa-masa sulit, penuh tantangan serta perjuangan terlebih dahulu. Sedangkan dalam bahasa Inggris, "no pain, no gain" menyatakan bahwa kita harus menghadapi tantangan dan usaha keras untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Meskipun berada dalam bahasa yang berbeda, terdapat banyak peribahasa dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti yang serupa dengan peribahasa dalam bahasa Inggris. Semua peribahasa ini mengandung hikmah dan nilai-nilai kehidupan yang berharga.

Dalam kekayaan bahasa yang dimiliki oleh masing-masing budaya, peribahasa mengajarkan tentang kebijaksanaan dan kearifan lokal yang patut untuk diapresiasi dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Selamat belajar dan semoga peribahasa-peribahasa ini dapat membuka wawasan dan memberikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us