Apa Arti dari Sahur On The Road? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Bulan Ramadan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Bulan penuh berkah ini menjadi kesempatan bagi orang-orang Islam untuk melakukan berbagai kegiatan positif.
Salah satunya yang melekat dengan bulan Ramadan ini adalah Sahur On The Road. Bagi kamu yang belum tahu arti dari Sahur On The Road, IDN Times telah merangkumnya untukmu. Langsung scroll!
1. Apa yang dimaksud Sahur on The Road?

Sahur merupakan kegiatan makan dan minum yang dilakukan oleh umat muslim sebelum terbit fajar, yang berlangsung pada dini hari dan menjadi bagian dari ibadah puasa. Walau sifatnya sunah, namun kegiatan ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena di dalamnya terdapat banyak keberkahan.
Sahur On The Road (SOTR) adalah gabungan istilah dari dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan Inggris. 'Sahur' merujuk pada kegiatan makan dini hari sebelum waktu subuh bagi yang berencana menjalankan puasa, sementara 'on the road' berarti di jalanan dalam bahasa Inggris.
Jadi, Sahur On The Road (SOTR) merupakan istilah yang merujuk pada praktik makan sahur di luar rumah atau di tempat umum, seperti di jalanan atau area terbuka lainnya. Tidak hanya sekadar sahur di luar rumah, SOTR juga diiringi dengan kegiatan membagikan makanan kepada masyarakat kurang mampu di jalanan.
2. Asal mula Sahur on The Road

Sahur On The Road pertama kali dikenal di Indonesia sekitar awal tahun 2000-an. Tradisi ini muncul karena banyaknya anak muda yang ingin menikmati sahur bersama komunitas atau organisasi sambil menjelajahi kota menggunakan kendaraan, seperti sepeda motor atau mobil.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi para pemuda untuk membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan atau tunawisma yang mereka temui di sepanjang perjalanan. Kegiatan ini menjadi populer di kalangan masyarakat perkotaan sebagai alternatif untuk menjalankan sahur dengan lebih bersosialisasi dan memberikan bantuan kepada sesama.
Seiring berjalannya waktu, SOTR menjadi tradisi tahunan bagi banyak orang selama bulan puasa. Selain menyenangkan untuk menjelajahi kota, kegiatan ini juga bisa menjadi waktu untuk melepas penat setelah beraktivitas seharian sebelum memulai ibadah puasa.
3. Pro dan kontra Sahur on The Road

Secara substansial, SOTR dianggap sebagai bentuk kebaikan karena mendorong berbagi rezeki, kedermawanan, peduli, dan solidaritas sosial. Oleh karena itu, banyak lembaga sosial dan pendidikan yang mendukung dan ikut serta dalam kegiatan ini, termasuk kelompok mahasiswa, organisasi kampus, dan sebagainya.
Namun, terdapat pro dan kontra terkait evolusi SOTR dari masa lalu hingga sekarang. Kegiatan Sahur On The Road yang semestinya menjadi kegiatan positif dan bermanfaat bagi sesama untuk membangun empati, seringkali disalahgunakan sebagai kedok oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Aktivitas seperti tawuran, balapan liar, dan konvoi yang mengganggu ketenangan sering kali terjadi. Tentu saja, hal ini bisa menyebabkan gangguan bagi orang lain dengan menciptakan kebisingan dan ketidaknyamanan bagi warga di sekitarnya sehingga merusak esensi sebenarnya dari sahur tersebut.
Meskipun Sahur On The Road diperbolehkan, penting untuk tetap memperhatikan aturan lalu lintas dan memastikan bahwa aktivitas tersebut tidak mengganggu orang lain. Demikian penjelasan mengenai arti dari SOTR serta asal mula, hingga pro dan kontranya. Semoga bermanfaat!