Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Satire? Ini Definisi, Fungsi hingga Contohnya

ilustrasi bekerja (pexels.com/kindelmedia)
ilustrasi bekerja (pexels.com/kindelmedia)
Intinya sih...
  • Satir adalah bentuk ekspresi sindiran dalam karya sastra, digunakan untuk menyampaikan kritik sosial, politik, atau budaya secara tidak langsung.
  • Fungsi satir antara lain sebagai kritik sosial, mendorong perubahan perilaku atau pandangan, dan mengedukasi dengan humor dan ironi.
  • Karakteristik satir mencakup kritik, penggunaan ironi, serta penyampaian sindiran secara implisit melalui cara yang tampak absurd.

Satir adalah salah satu bentuk ekspresi yang dapat ditemukan dalam berbagai karya, baik itu lisan, tulisan, maupun visual. Ia sering kali digunakan untuk menyampaikan kritik atau komentar tentang berbagai fenomena dalam masyarakat.

Meskipun terlihat menghibur, satir memiliki cara khas dalam mengungkapkan pesan yang mendalam. Untuk memahami lebih jauh tentang satir, langsung saja simak artikel berikut ini!

1. Apa itu satir?

ilustrasi bekerja (pexels.com/mikhailnilov)
ilustrasi bekerja (pexels.com/mikhailnilov)

Menurut KBBI, satir adalah gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Bisa berupa sindiran atau ejekan. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, satir adalah penggunaan humor, ironi, melebih-lebihkan, atau ejekan untuk mengekspos dan mengkritik kebodohan atau keburukan seseorang, terutama dalam konteks politik kontemporer dan isu-isu terkini.

Kata satir sendiri berasal (pada awal abad ke-16) dari bahasa Prancis, atau dari bahasa Latin satira, bentuk lain dari satura yang berarti ‘campuran puitis’. Tujuan utama satir adalah untuk mengkritik atau menyoroti kelemahan, kekurangan, atau perilaku yang dianggap tidak tepat dalam masyarakat, namun disampaikan dengan cara yang tidak langsung atau implisit.

Dalam kesusastraan, satir sering digunakan sebagai alat untuk mengajak pembaca merenungkan masalah sosial atau politik tanpa membuat mereka merasa tersinggung langsung. Dengan mengemas kritik dalam bentuk sindiran yang cerdas dan menghibur, satir dapat membuat orang tertawa sekaligus berpikir tentang isu yang diangkat, sehingga bisa mendorong perubahan atau perbaikan sosial.

2. Fungsi satir

ilustrasi wanita sedang menyimak dalam rapat (pexels.com/divinetechygirl)
ilustrasi wanita sedang menyimak dalam rapat (pexels.com/divinetechygirl)

Satir memiliki beberapa fungsi penting, terutama dalam konteks sastra dan komunikasi sosial. Berikut adalah beberapa fungsi utama satir:

1. Sebagai kritik sosial: Satir digunakan untuk menyoroti dan mengkritik isu-isu sosial, politik, atau budaya. Dengan menggunakan humor dan sindiran, satir bisa mengajak audiens melihat kelemahan, kesalahan, atau ketidakadilan tanpa terkesan terlalu menggurui.

2. Mendorong perubahan: Karena satir mengungkapkan kritik secara kreatif, ia dapat menginspirasi refleksi dan kesadaran. Ini bisa mendorong orang atau masyarakat untuk mengevaluasi dan memperbaiki perilaku atau pandangan yang dikritik.

3. Hiburan yang mengedukasi: Satir mengemas kritik dalam bentuk humor atau ironi, sehingga tetap menghibur sekaligus mendidik. Dengan cara ini, kritik yang disampaikan menjadi lebih mudah diterima dan dipahami oleh audiens.

4. Memperhalus kritik: Satir memungkinkan kritik yang mungkin tajam atau sensitif untuk disampaikan dengan cara yang lebih halus, sehingga audiens tidak merasa langsung diserang. Hal ini membuat pesan lebih bisa diterima oleh pihak yang dikritik.

3. Karakteristik satir

ilustrasi bekerja (pexels.com/kindelmedia)
ilustrasi bekerja (pexels.com/kindelmedia)

Karakteristik satir umumnya mencakup beberapa elemen penting yang membedakannya dari bentuk kritik lainnya. Dikutip jurnal online, The Power of Ridicule: An Analysis of Satire yang ditulis oleh Megan LeBoeuf, seorang penulis, dilansir The University of Rodhe Island, berikut ini adalah karakteristik utama satir:

1. Kritik

Satir selalu mengkritik perilaku, kelemahan, atau kebodohan manusia dengan tujuan membuat audiens memandangnya secara negatif, sehingga mendorong perubahan sosial.

2. Ironi

Satir memanfaatkan ironi, sering kali melalui humor, untuk menyoroti masalah dalam perilaku yang menjadi sasaran kritik.

3. Implisit

Satir tidak mengkritik secara langsung. Sebaliknya, satir mengarahkan target yang dikritik untuk mendekonstruksi dirinya sendiri melalui cara yang tampak absurd, berlebihan, atau di luar konteks normal.

4. Contoh satir

ilustrasi belajar menggunakan laptop (pexels.com/karolinagrabowska)
ilustrasi belajar menggunakan laptop (pexels.com/karolinagrabowska)

Satir dapat disampaikan dalam bentuk kalimat atau puisi. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dan puisi satir:

1. Kalimat 

  • "Wah, rumah perwakilan rakyat Indonesia di Senayan sangat mewah, sampai-sampai dijadikan tempat tidur saat sidang."
    (Mengkritik anggota DPR yang tidur saat rapat, dengan cara yang halus dan lucu.)
  • "Katanya sangat peduli dengan lingkungan, tapi kenapa mobilnya yang baru tetap saja mengeluarkan asap tebal?"
    (Menyindir orang yang mengklaim peduli lingkungan, tapi masih menggunakan kendaraan yang mencemari udara.)
  • "Kamu bilang nggak punya waktu, tapi kok tiap hari sempat nonton serial drama yang sama berulang-ulang?"
    (Menunjukkan ketidaksesuaian antara ucapan dan tindakan, dengan cara yang jenaka.)

2. Puisi

Aku Bertanya oleh WS Rendra

Aku bertanya…

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

Demikianlah pengertian, fungsi, hingga contoh satir. Melalui contoh dan pemahaman yang lebih baik, kita dapat melihat bagaimana satir memainkan peran penting dalam komunikasi, baik sebagai bentuk protes maupun sebagai sarana refleksi diri terhadap realitas sosial yang ada. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Delvia Y Oktaviani
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us