Rekomendasi Buku Digital Baru di SIBI untuk Anak Usia 10–12 Tahun

- Buku digital semakin populer sebagai pilihan praktis dan menyenangkan bagi anak-anak.
- Buku-buku nonteks baru di SIBI cocok untuk anak usia 10-12 tahun dengan tema menarik dan edukatif.
- Kumpulan puisi, cerita fantasi, dan kisah inspiratif mengajarkan nilai-nilai penting kepada pembaca muda.
Saat ini, buku digital makin populer sebagai pilihan membaca yang praktis dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan kemajuan teknologi, anak usia dini hingga remaja dapat menikmati berbagai buku nonteks yang mampu menghibur sekaligus mendidik. Pusat Perbukuan BSKAP melalui Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) juga telah menyediakan berbagai buku digital baru yang khusus dirancang untuk anak usia 10 hingga 12 tahun, lho.
Buku-buku berikut mengangkat tema menarik, mulai dari pertualangan di alam bebas sampai kisah-kisah yang menginspirasi dan mengajarkan tentang keberanian, kepedulian, dan tanggung jawab. Dalam artikel ini, IDN Times akan membahas beberapa buku digital baru di SIBI untuk anak usia 10–12 tahun yang memperkaya pengalaman membaca anak-anak.
1. Buah Roti Buah Bintang

Buah Roti Buah Bintang karya Joanna Asterlita Kristanti menghadirkan kumpulan puisi anak yang cerdas dan menyenangkan. Lewat sajak-sajak ringan, anak-anak diajak mengenal beragam buah, sayur, dan umbi khas Indonesia, mulai dari sukun hingga garut. Tak hanya bermain bunyi dan rima, puisi-puisi ini juga menyelipkan informasi penting soal manfaat pangan lokal dengan cara yang mudah dipahami.
Ilustrasi cerah dari Tri Retno Indaryanti memperkuat pengalaman membaca, sedangkan bagian ensiklopedia mini di akhir buku memperluas wawasan anak tentang gizi dan sejarah tiap bahan pangan. Buku ini berhasil meramu sastra dan sains dalam kemasan yang segar dan edukatif yang cocok untuk membangun literasi sekaligus kecintaan anak pada kekayaan hayati Indonesia.
2. Hutan Rumah Owa

Melalui puisi-puisi yang imajinatif sekaligus menyentuh, Hutan Rumah Owa mengajak pembaca menyelami kehidupan Owa di hutan Kalimantan. Tak sekadar memotret keindahan alam, buku ini juga menyingkap ancaman seperti perburuan dan deforestasi yang terus mengusik ruang hidup satwa liar. Setiap bait menggambarkan keterikatan Owa dengan rumahnya yang kian terancam, diperkuat oleh ilustrasi yang menghadirkan suasana hangat sekaligus getir.
Diselingi ensiklopedia mini, buku ini menyajikan informasi tentang karakter, kebiasaan, beserta upaya konservasi Owa. Dengan pendekatan yang lembut dan kuat, Hutan Rumah Owa mengajak pembaca, terutama anak-anak, untuk memahami pentingnya menjaga hutan dan makhluk yang bergantung padanya.
3. Kata-Kata Itu Berarti

Buku Kata-Kata Itu Berarti mengangkat kisah Hana yang terus mengalami perundungan verbal lantaran kegemarannya menggambar dan menulis. Ejekan yang terus-menerus membuatnya kehilangan kepercayaan diri, hingga akhirnya ia berani bicara kepada Bu Sari, gurunya. Dengan dukungan temannya, Bagas, Hana pun memulai “Proyek Kebaikan” di sekolah. Proyek ini perlahan mengubah suasana sekolah menjadi lebih inklusif, bahkan membuat pelaku perundungan menyadari kesalahannya dan meminta maaf.
Tak hanya menyuguhkan kisah yang menginspirasi, buku ini juga dilengkapi glosarium, informasi tambahan tentang bentuk perundungan, serta langkah konkret yang bisa diambil anak-anak saat menghadapi situasi serupa. Melalui pendekatan yang bersahabat dan edukatif, pembaca diajak menyadari betapa besar pengaruh ucapan terhadap perasaan orang lain. Buku ini menekankan pentingnya kepedulian, keberanian untuk bersuara, dan peran semua pihak dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan saling menghargai.
4. Ramuan Fantastis Olan

Ramuan Fantastis Olan bercerita tentang pertualangan seru seorang anak yang terlibat dalam eksperimen ramuan ajaib demi mewujudkan impiannya memiliki sepeda terbang. Cerita dimulai dari insiden kecil yang membawanya ke perpustakaan, tempat ia menemukan buku misterius. Bersama sahabatnya, Niko, Olan mencoba peruntungan membuat ramuan penumbuh rambut dan membuat kekacauan di sekolah. Kendati gegabah pada mulanya, Olan perlahan belajar bertanggung jawab, jujur, dan memperbaiki kesalahan dengan semangat dan kerja keras.
Melalui alur yang mengalir dan penuh imajinasi, buku ini menyampaikan pesan moral penting tentang ketekunan, kepatuhan terhadap aturan, serta empati. Ilustrasinya menarik dan gaya bahasa ringan menjadikannya bacaan menyenangkan bagi anak-anak. Karakter seperti Olan dan Niko pun terasa dekat sehingga pesan dalam cerita lebih membumi.
Dengan kombinasi cerita yang menarik dan informasi yang bermanfaat, buku digital baru di SIBI untuk anak usia 10–12 tahun siap jadi teman belajar yang menyenangkan. Yuk, mulai temukan buku favoritmu di SIBI dan beri kesempatan anak-anak untuk belajar sembari menikmati pertualangan imajinatif yang penuh warna!