Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menolak saat Diajak Tinggal Bareng Mertua

pasangan sedang berbicara
ilustrasi pasangan sedang berbicara (unsplash.com/Vitaly Gariev)
Intinya sih...
  • Sampaikan alasan dengan bahasa yang empatik, tunjukkan rasa hormat sekaligus keinginan untuk mandiri.
  • Libatkan pasangan sebagai tim, ngobrol terbuka tentang kebutuhan pribadi dan jadilah penengah yang baik.
  • Tawarkan alternatif yang masih menjaga kedekatan, seperti tinggal sendiri tapi tetap sering main atau nginep ke rumah orangtua tiap minggu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menolak ajakan untuk tinggal bareng mertua itu tricky banget. Di satu sisi, kamu pengin menjaga hubungan baik dengan keluarga pasangan, tapi di sisi lain kamu juga butuh ruang pribadi untuk membangun rumah tangga versi kalian sendiri. Masalahnya, hal ini sering kali jadi topik sensitif, apalagi kalau pasanganmu atau mertuamu menganggap tinggal satu atap itu tanda bakti dan kebersamaan. Padahal, keinginan untuk mandiri bukan berarti kamu gak menghargai mereka, tapi lebih ke soal menjaga kenyamanan dan kesehatan mental semua pihak.

Nah, biar gak disangka menolak karena gak mau repot atau gak sayang keluarga, kamu perlu cara yang halus tapi tegas. Artikel ini bakal bantu kamu bicara jujur tanpa menyinggung perasaan siapa pun. Yuk, simak beberapa cara menolak saat diajak tinggal bareng mertua tanpa harus drama!

1. Sampaikan alasan dengan bahasa yang empatik

ilustrasi suami dan istri sedang berbicara
ilustrasi suami dan istri sedang berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Kunci utama adalah tone. Jangan langsung ngegas bilang, “Aku gak mau tinggal bareng orangtuamu,” karena itu terdengar defensif. Coba gunakan pendekatan yang lebih lembut dan penuh empati. Misalnya, kamu bisa bilang, “Aku sebenarnya senang banget kalau bisa sering main ke rumah Bapak-Ibu, tapi aku pengin kita berdua dulu belajar hidup mandiri biar tahu ritme rumah tangga sendiri.”

Dengan cara ini, kamu tetap bisa menunjukkan rasa hormat sekaligus menegaskan keinginan untuk membangun kehidupan berdua. Tujuanmu bukan untuk membantah, melainkan menyampaikan pandangan dengan cara yang dewasa. Sampaikan dengan nada tenang agar pesanmu lebih mudah diterima tanpa menyinggung perasaan siapa pun.

2. Libatkan pasangan sebagai tim

ilustrasi suami dan istri sedang berbicara
ilustrasi suami dan istri sedang berbicara (pexels.com/Antoni Shkraba)

Jangan berjuang sendirian. Kalau pasanganmu yang justru ingin tinggal bareng mertua, penting banget untuk ngobrol terbuka dulu. Bahas dari hati ke hati tentang kebutuhan pribadi, seperti ruang, privasi, dan cara kalian membangun rumah tangga.

Katakan dengan jujur, “Aku tahu kamu pengen dekat sama orangtua, tapi aku juga butuh ruang buat belajar jadi pasangan yang mandiri.” Kalau pasanganmu paham alasanmu logis dan bukan karena “gak suka mertua”, kemungkinan besar dia bisa jadi penengah yang baik. Ingat, keputusan seperti ini seharusnya kalian buat berdua, bukan cuma ikut arus keluarga.

3. Tawarkan alternatif yang masih menjaga kedekatan

ilustrasi suami dan istri sedang berbicara
ilustrasi suami dan istri sedang berbicara (pexels.com/Andres Ayrton)

Kalau kamu langsung bilang “gak mau” bisa terdengar defensif, jadi coba berikan solusi tengah. Misalnya, “Gimana kalau kita tinggal sendiri tapi tetap sering main atau nginep ke rumah orangtua tiap minggu?” Alternatif semacam ini menunjukkan kamu tetap menghargai hubungan keluarga, tapi juga ingin menjaga batas sehat antara rumah tangga inti dan keluarga besar. Bisa juga tawarkan untuk ngontrak rumah di dekat mertua, jadi tetap mudah berkunjung tanpa harus seatap tiap hari.

4. Gunakan alasan praktis yang masuk akal

pasangan sedang berbicara
ilustrasi pasangan sedang berbicara (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Kadang, alasan emosional susah diterima. Jadi, gunakan alasan yang rasional dan sulit dibantah, misalnya soal jarak kerja, privasi, atau rutinitas rumah tangga. Contohnya, “Kantorku jauh banget dari rumah Bapak Ibu. Kalau bolak-balik tiap hari, takutnya malah capek dan bikin aku gak fokus kerja maupun urus rumah.”

Dengan alasan realistis seperti ini, mertua biasanya lebih mudah paham. Yang penting, kamu menyampaikannya dengan logika, bukan sekadar perasaan. Ditambah, cara ini menghindari kesan bahwa kamu menolak mertua, tapi lebih ke ingin menjaga kenyamanan semua pihak.

5. Jangan terlalu lama menunda pembicaraan

pasangan sedang berbicara
ilustrasi pasangan sedang berbicara (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Semakin lama kamu menunda, semakin sulit situasinya. Kalau wacana tinggal bareng sudah mulai dibicarakan, segera bicarakan dengan pasangan dalam suasana tenang. Hindari bahas ini saat ada konflik atau suasana tegang karena bisa memperkeruh suasana. Semakin cepat kamu mengomunikasikan dengan jelas, semakin mudah mencari solusi bersama tanpa drama di belakang. Keterlambatan justru membuat ekspektasi salah satu pihak makin tinggi, dan ujungnya bisa berujung kecewa.

Menolak ajakan tinggal bareng mertua bukan tanda egois atau durhaka. Justru, itu bisa jadi bentuk tanggung jawab kamu dalam membangun fondasi rumah tangga yang sehat. Cara menolak saat diajak tinggal bareng mertua pun harus diperhatikan. Asal menyampaikan dengan empati, logika, serta sikap hormat, keputusan ini bisa diterima dengan baik. Yang penting, jaga komunikasi dan tunjukkan bahwa kamu tetap bagian dari keluarga besar, hanya saja, kamu dan pasangan ingin belajar berdiri di kaki sendiri dulu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Hal yang Perlu Kamu Sadari saat Lingkaran Pertemanan Mulai Mengecil

01 Nov 2025, 17:31 WIBLife