Buka Kans Kuliah di AS, Education USA Surabaya Luncurkan TAG Program

Merupakan program baru, TAG memberi kesempatan besar untuk anak muda Indonesia yang ingin berkuliah di Amerika Serikat. Penasihat Education USA, bersama siswa atau lulusan perguruan tinggi dan universitas AS dilibatkan membimbing peserta program mempersiapkan diri melanjutkan studi.

Secara intensif peserta program tersebut akan dibantu mulai dari memilih universitas yang sesuai hingga mempersiapkan aplikasi untuk mendaftar ke kampus yang dituju. Peserta tidak dipungut biaya selama menjalani program ini. 

Di awal program, EdUSA Surabaya bekerja sama dengan dengan Institut Sepuluh November (ITS) dan American Corner Universitas Airlangga (AmCor UNAIR). Seleksi peserta dari dua universitas tersebut dilakukan secara kompetitif dan berhasil menjaring 22 orang untuk gelombang pertama.

Sebanyak 8 dosen dan 7 mahasiswa dari ITS bersama dengan 7 relawan dari AmCor UNAIR lolos untuk mengikuti serangkaian kegiatan dalam program ini. "Ini pertama kalinya kami melakukan ini dan kami ingin memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik", ujar ucap Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Mark McGovern. 

Kehadiran TAG Program bagi anak muda Indonesia membawa harapan bagi EdUSA selaku penyelenggara. Diadakannya program ini bisa menjadi jalan generasi muda untuk menggapai impiannya berkuliah di Amerika Serikat tanpa perlu khawatir akan faktor yang mungkin dapat mengganjal mereka.

"Saya sering mendengar banyak orang berpikir mereka harus berasal dari keluarga elit, atau memiliki nilai terbaik, atau harus lulusan dari sekolah elit untuk bisa bersekolah di A.S. Tapi saya ingin memperjelas, studi di luar negeri adalah untuk setiap orang,” ucap Mark McGovern. 

Senin (15/4) menjadi hari pertama bagi peserta mendapatkan materi dalam TAG Program. Dalam sesi awal bertajuk "Finding Your Best Fit University", peserta diajak untuk cermat memilih kampus dituju dengan memerhatikan beberapa aspek. Ini bertujuan agar kelak ketika peserta lolos dan berkuliah di Amerika Serikat bisa menjalani aktivitas tanpa kendala berarti.

"Berkaca dari pengalaman mahasiswa yang pernah berkuliah di Amerika Serikat sebelumnya, kita dalam program ini ingin menyerang ke jantung masalah yang bisa menjadi kendala peserta yang ingin berkuliah ke sana. Kami membantu menyelesaikan masalah seperti kendala mencari universitas, bagaimana menulis esai yang bagus dan tes bahasa Inggris agar mendapat nilai bagus," ungkap Cultural Affairs Assistant EdUSA Adviser Yehezkiel Tumewu seusai menyampaikan materi. 

Pelatihan dalam TAG Program diadakan secara bertahap. Total ada delapan sesi yang digelar mulai April hingga Agustus mendatang. Intensifnya program ini bertujuan agar peserta bisa sukses untuk berkuliah di Amerika Serikat. TAG Program jadi salah satu layanan untuk memperingati peringatan 70 tahun hubungan antara AS dan Indonesia, dan keanekaragaman hubungan mencakup pendidikan, berbagi keahlian, dan inovasi.