Hukum Menceritakan Aib Pasangan dalam Islam, Diganjar Azab

Hukum menceritakan aib pasangan merupakan salah satu hal yang masih menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Pasalnya, menceritakan aib pasangan dinilai dapat menyebabkan keretakan dalam rumah tangga.
Namun, bagaimana jika terdapat masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh pasangan tersebut? Haruskah tetap ditutup-tutupi? Yuk, simak penjelasan mengenai hukum menceritakan aib pasangan di bawah ini!
1. Perintah menjaga aib langsung ditulis dalam Al-Qur'an

Membahas peran istri dalam rumah tangga pasti tidak lepas dari salah satu firman Allah SWT yang tertulis dalam surah Al-Baqarah yang berbunyi,
Uḥilla lakum lailataṣ-siyāmir-rafaṡu ilā nisā`ikum, hunna libāsul lakum wa antum libāsul lahunn, 'alimallāhu annakum kuntum takhtānụna anfusakum fa tāba 'alaikum wa 'afā 'angkum, fal-āna bāsyirụhunna wabtagụ mā kataballāhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl, wa lā tubāsyirụhunna wa antum 'ākifụna fil-masājid, tilka ḥudụdullāhi fa lā taqrabụhā, każālika yubayyinullāhu āyātihī lin-nāsi la'allahum yattaqụn
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa," (QS. Al-Baqarah: 187).
Dilansir laman NU Online, Imam Nawawi pernah menjelaskan makna dari arti "mereka adalah pakaian bagimu" dalam kitab Tafsir Nawawi. Menurut ulama besar tersebut, makna pakaian ialah anjuran bagi para istri untuk menutupi aib dan keburukan di antara keduanya. Bahkan, dituliskan dalam kitab Tafsir Nawawi, suami-istri tidak boleh menceritakan aibnya kepada orang tuanya sendiri.
2. Mendapat kedudukan yang paling jelek

Hukum menceritakan aib pasangan yang kedua berkaitan dengan perlakuan Allah SWT kepada umatnya. Muslim.or.id melansir bahwa suami-istri yang menyebarkan aib pasangannya sendiri akan dipandang buruk oleh Allah SWT.
Sampai-sampai, di hari kiamat nanti suami atau istri yang menceritakan aib pasangannya akan mendapatkan kedudukan yang paling buruk. Hal tersebut sesuai dengan bunyi hadis riwayat Imam Muslim, yakni:
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah seseorang yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami menyebarkan rahasia istrinya,” (HR. Muslim: 437).
3. Mendapat siksaan yang pedih

Bincang Syariah juga menjelaskan dalam lamannya, apabila terdapat suami-istri yang menceritakan aib pasangannya, maka Allah SWT akan mengganjarnya dengan siksaan atau azab yang pedih. Hukum menceritakan aib pasangan tersebut tercantum dalam hadis riwayat Imam Ahmad yang berbunyi,
Diriwayatkan dari Abu Qatadah, “Orang yang merumpi membuka aib pasangannya, Allah akan mengikatnya dengan ular besar di hari kiamat nanti,” (HR. Ahmad).
Selain itu ada juga hadis riwayat Imam Thabrani yang menjelaskan bagaimana perumpamaan suami-istri yang menceritakan aib pasangannya sendiri,
Dalam riwayat lain disebutkan, “Perumpamaan orang yang merumpi membuka aib pasangannya itu seperti orang yang digigit beberapa ular hitam pada hari kiamat nanti,” (HR. Thabrani).
Kesimpulannya, hukum menceritakan aib pasangan dalam Islam sama sekali tidak diperbolehkan. Namun, jika memang terdapat suatu masalah yang sulit diselesaikan oleh pasangan tersebut, maka boleh menceritakannya ke orang yang bisa membantu dan tepercaya, seperti ulama, guru mengaji, tokoh masyarakat, hingga orang tua.
Apalagi, jika salah satu dari pasangan itu mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, seperti kekerasan, diancam, dan sebagainya. Jadi, bijaklah dalam memilih seseorang yang bisa kamu percaya, ya!