Hayo, siapa nih yang akibat work from home jadi kembali semangat menulis artikel di IDN Times lagi? Welcome back ya! Nah, biasanya kebanyakan para penulis pemula atau yang udah lama gak nulis punya sedikit problem nih di balik bakat luar biasa menulisnya.
Bagi kamu yang kebetulan punya masalah yang sama, artikel ini mungkin akan sedikit membantu kamu dalam memecahkan masalah itu ya. Yuk, langsung aja kita bahas, gimana sih cara menentukan tema buat nulis artikel.
Pasti dong saat ini YouTube jadi aplikasi di gadget kamu yang sering kamu buka selain instagram. Kenapa sih harus buka YouTube? Karena tanpa kamu sadari apa yang sebenarnya kamu sukai itu tercermin di YouTube, dan itu yang selalu kamu tonton sampai begadang.
Kalau kamu buka YouTube dan yang kebanyakan muncul food vlogger semua, berarti kamu punya ketertarikan sama makanan. Gak harus nulis resep, tapi kan kamu bisa bahas tempat - tempat makan hits, menu kekinian yang millenial, dan lainnya. Jadi, sebenarnya apa yang kamu suka itu keliatan banget di sosial media kamu, contohnya YouTube.
Mungkin memang kamu bukan orang yang terbuka sama orang lain. It's okay, kok. Tapi yang harus kamu inget, pembaca nantinya toh gak akan langsung nge-judge itu adalah pengalaman pribadi kamu, 'kan? Misal kamu menulis pengalaman putus cinta. Masak ia mereka langsung ngetawain kisah tragis kamu itu?
Yang penting kan esensi dari artikel itu, ada pembelajaran di baliknya. Kalau memang kamu rasa pengalaman kamu ada yang bermanfaat kenapa harus malu sih sharing pengalaman dalam bentuk listicle?
IDN Times konsisten dalam mengadakan event, bahkan sekarang ada event menulis tentang Yummy App. Walau masak, food and beverages itu bukan tema yang kamu geluti selama ini, gak ada salahnya kan mencoba. Dapet 500 poin langsung lho tanpa nunggu redeem point.
Jadi jangan terlalu fanatik juga sama tema kamu. Coba juga tulis hal lain yang mungkin ada eventnya. Siapa tau nih kan, akhirnya kamu jadi suka di tema itu.
Ayo, setelah research sana - sini, coba deh sekali - kali kamu buka aplikasi IDN Times. Lihat, berita apa sih yang lagi jadi trending hari itu. Kamu coba buka dan baca deh. Suatu saat kamu pasti berpikir,
"Ternyata gak perlu yang muluk - muluk, dan terlalu filosofis juga buat jadi trending"
Dari sini, kamu pasti bisa belajar, gak usah bikin artikel yang berat - berat, cukup yang membuat pembaca itu jadi tergelitik untuk membacanya.
Boleh sih fokus dulu sama 1 tema dalam menulis. Namun, jangan juga menutup mata buat kesempatan yang lainnya. Misalnya, banyak banget tuh artikel yang menampilkan potret kebersamaan, potret kemesraan, dan lainnya. Cobalah buat artikel jenis itu.
Intinya kamu boleh dan bebas main - main nulis artikel jenis apa pun. Asal, masih mengikuti aturan dasar penulisannya ya. Gak apa - apa kok pending, bukankah saat artikel pertama kamu terbit juga berawal dari coba - coba?
Nah itu dia guys, cara menentukan tema untuk membuat artikel. Tidak ada yang bisa mencapai 1000 artikel tanpa melalui 10 dan 100 artikel. So, tetap semangat dan jangan cepat mengeluh, ya!