5 Urutan Menulis Daftar Pustaka dari Internet, Agak Berbeda!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemajuan teknologi saat ini membuat sebuah referensi tidak hanya melalui buku cetak saja. Karena anak-anak millenial mungkin lebih dimudahkan dengan adanya Internet, maka mereka cenderung mencari segala informasi lewat internet. Mungkin kamu salah satunya yang sedang mengerjakan sesuatu dan butuh bahan rujukan dari internet.
Kepenulisan daftar pustaka sendiri akan membuatmu menghargai karya orang lain. Untuk itu, menulis daftar pustaka haruslah sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. Untuk penulisan daftar pustaka dari internet, ada cara tersendiri yang berbeda dari daftar pustaka pada buku cetak. Berikut ini adalah urutan penulisannya.
1. Menuliskan nama pengarang
Nama pengarang tentu harus selalu berada di depan. Untuk cara penulisan nama pengarang ialah nama belakang ditulis terlebih dahulu dan diberi tanda koma (,), baru setelah itu nama depan. Pastikan kamu menuliskan nama pengarangnya, bukan nama editornya.
Kemudian jika memang ada terdapat dua penulis atau lebih, kamu cukup membalikkan nama penulis pertama, untuk penulis selanjutnya ditulis sesuai namanya. Mudah sekali, bukan?
2. Menuliskan tahun penayangan
Yang tidak boleh kamu lupakan, jika mengambil sumber dari internet adalah waktu penayangan. Karena ini merupakan media non cetak, maka tahun terbit digantikan dengan tahun penayangan. Tahun penayangan itu sendiri sama halnya dengan tahun terbit. Hanya saja karena ini merupakan media online, maka istilahnya diganti dengan tahun penayangan.
Baca Juga: 5 Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar! Auto Ngerti
3. Menuliskan judul artikel dengan tanda kutip (")
Jika kamu mengambil sumber dari buku, maka biasanya judul selalu ditulis dengan gaya miring atau italic. Berbeda halnya dengan sumber dari internet, kamu cukup menambahkan tanda kutip (") untuk mengawali nama judul dari artikel yang menjadi bahan referensi.
4. Menuliskan alamat URL
Editor’s picks
Karena ini berasal dari internet, pastinya kamu harus menuliskan alamat URL dari artikel atau sumber yang kamu pakai. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa memang kamu benar mengakses dari alamat tersebut. Sehingga jika ada yang ingin mengakses artikel serupa, mereka bisa langsung klik URL yang tersedia.
5. Waktu kamu mengambil artikel tersebut
Nah, yang terakhir adalah jangan lupa untuk menuliskan kapan kamu mengakses sumber tersebut. Formatnya adalah tanggal, bulan, tahun. Serta untuk format waktunya kamu perlu menambahkan pukul untuk menunjukkan waktu jam.
Nah, untuk lebih memudahkan kamu dalam menuliskan daftar pustaka dari internet, berikut adalah contoh penulisannya.
Data sumber :
Judul : Jika 5 Kebiasaan Ini Dikurangi, Kamu Pasti Banyak Temannya
Nama penulis : Laurensius Aldiron
Tanggal penayangan : 19 Juli 2021
Alamat URL : https://www.idntimes.com/life/inspiration/laurensius-aldiron-1/kebiasaan-ini-dikurangi-pasti-banyak-teman-c1c2
Waktu Akses : 21 Juni 2022, pukul 15.05
Maka, cara penulisan daftar pustakanya adalah seperti berikut :
Aldiron, Laurensius. 2021. "Jika 5 Kebiasaan Ini Dikurangi, Kamu Pasti Banyak Temannya", https://www.idntimes.com/life/inspiration/laurensius-aldiron-1/kebiasaan-ini-dikurangi-pasti-banyak-teman-c1c2, diakses pada 21 Juni 2022 pukul 15.05.
Jadi, sekarang kamu sudah mengerti jika penulisan daftar pustaka dari internet memiliki sedikit perbedaan dari penulisan daftar pustaka pada umumnya. Semoga ini bermanfaat dan bisa dipakai untuk menulis karya ilmiah terbaikmu, ya.
Baca Juga: Menulis Daftar Pustaka dari Website di Internet, Yuk Belajar Bersama!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.