- Arsyad Maliq Agesya
- Denia Rizkya Aryani
- Dewi Citra Lestari
[MADING] Penyebab Polusi Udara di Jakarta yang Tersembunyi

Polusi udara di Jakarta ternyata tidak hanya disebabkan oleh kendaraan bermotor dan industri besar, tetapi juga muncul dari sumber-sumber tersembunyi yang sering diabaikan. Kebiasaan membakar sampah rumah tangga, penggunaan produk kimia seperti pengharum ruangan, serta minimnya ruang terbuka hijau memberi sumbangan besar terhadap pencemaran. Bahkan, polusi dari luar Jakarta seperti emisi pembangkit listrik tenaga batu bara ikut memperburuk kualitas udara ibu kota. Ditambah lagi, gaya hidup modern seperti transportasi daring, layanan pesan-antar makanan, dan proyek konstruksi membuat udara semakin sarat partikel berbahaya.
Oleh karena itu, polusi udara bukan hanya masalah besar yang ditangani oleh pemerintah, melainkan juga tanggung jawab setiap warga. Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat memberikan dampak positif, misalnya tidak membakar sampah dan lebih bijak memilih produk ramah lingkungan. Selain itu, mengurangi penggunaan kendaraan untuk jarak dekat serta mendukung penghijauan kota juga menjadi langkah penting. Dengan kesadaran bersama, langit biru Jakarta bukan sekadar impian, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan.
Tim redaksi Malaka News:
Pembina: Siti Rokhmah Wulandari S. Pd
Ketua Tim: Muhamad Jibran Sobari
Anggota:
- Muhammad Ibnu Ubaidillah
- Muhammad Fikri Al Fadil
MADING DIGITAL IDN TIMES XPLORE 2025
Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Essai : Latar Belakang

Jakarta telah lama akrab dengan langit yang kelabu. Setiap hari, debu dan asap menjadi bagian dari napas warganya. Kebanyakan orang akan cepat menuding kendaraan bermotor dan industri besar sebagai penyebab utama. Namun, siapa sangka di balik bising knalpot dan cerobong pabrik, ada sumber-sumber polusi tersembunyi yang diam-diam merusak udara.
Kebiasaan membakar sampah rumah tangga, masih sering dianggap hal biasa. Padahal, asap yang dihasilkan terutama dari plastik dapat melepaskan partikel halus berbahaya yang bisa menembus hingga ke dalam paru-paru dan memicu penyakit kronis. Begitu pula penggunaan pengharum ruangan, parfum, pembersih lantai, hingga semprotan rambut. Produk-produk ini mengandung senyawa kimia volatil (VOC) yang mudah menguap, lalu bereaksi dengan sinar matahari membentuk gas ozon di permukaan tanah senyawa yang sangat berbahaya bagi saluran pernapasan. Ironisnya, benda yang kita kira menyegarkan justru menyimpan polusi di balik aromanya.
Minimnya ruang terbuka hijau juga memberi peran yang sangat besar. Lautan beton dan aspal menciptakan fenomena pulau panas di perkotaan, di mana suhu yang tinggi mempercepat reaksi kimia polutan di udara. Sebagian polusi bahkan datang dari luar Jakarta, terbawa angin dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Suralaya, Cilegon, dan Bekasi. Udara tidak mengenal batas wilayah; meski sumbernya jauh, dampaknya tetap mengendap di paru-paru.
Gaya hidup yang modern semakin memperparah situasi. Layanan transportasi daring dan pesan-antar makanan membuat ribuan kendaraan beroperasi tanpa henti. Proyek konstruksi pun kerap melepaskan debu halus tanpa pengendalian, membuat partikel berbahaya melayang bebas di udara yang kita hirup.
Polusi udara bukan sekadar masalah pabrik dan kendaraan, melainkan cermin dari pilihan kecil sehari-hari yang kita anggap sepele. Ancaman terbesar sering kali tidak kasat mata, sehingga luput dari perhatian. Udara bersih hanya bisa kembali jika kesadaran tumbuh dari kebiasaan sederhana seperti tidak membakar sampah, memilih produk ramah lingkungan, hingga membatasi penggunaan kendaraan jarak dekat. Sebab, langit biru tidak akan kembali hanya dengan memperhatikan, melainkan harus dengan bertindak, dan itu dimulai dari diri sendiri.
Esai : Kesimpulan

Kesimpulannya, polusi udara di Jakarta bukan hanya persoalan besar yang identik dengan asap kendaraan bermotor dan cerobong industri, tetapi juga merupakan hasil dari rangkaian kebiasaan kecil dan gaya hidup modern yang sering tidak kita sadari. Aktivitas seperti membakar sampah rumah tangga, menggunakan produk rumah tangga yang mengandung bahan kimia volatil, hingga minimnya ruang terbuka hijau telah memberikan kontribusi yang tidak kecil terhadap menurunnya kualitas udara. Bahkan, polusi dari luar wilayah Jakarta pun ikut memperburuk keadaan karena udara tidak mengenal batas administratif, sehingga emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara di sekitar kota tetap berakhir di paru-paru warganya.
Situasi ini semakin diperparah oleh perkembangan gaya hidup modern, seperti meningkatnya transportasi daring, layanan pesan-antar makanan, serta maraknya proyek pembangunan yang kerap menebarkan debu tanpa pengendalian. Hal-hal yang tampak sepele tersebut justru menjadi sumber pencemaran tersembunyi yang sering luput dari perhatian masyarakat. Oleh sebab itu, mengatasi polusi udara tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah atau industri besar, melainkan juga harus melibatkan peran aktif seluruh warga dalam mengubah kebiasaan sehari-hari. Mulai dari hal kecil seperti berhenti membakar sampah, lebih bijak memilih produk ramah lingkungan, mengurangi penggunaan kendaraan untuk jarak dekat, serta mendukung upaya penghijauan kota adalah langkah nyata yang dapat dilakukan bersama. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan sederhana yang dilakukan secara konsisten, harapan untuk melihat kembali langit biru Jakarta yang bersih dan sehat bukanlah sesuatu yang mustahil, melainkan sebuah hasil nyata dari kepedulian bersama.
Infografik

Polusi udara adalah kondisi ketika udara tercemar oleh zat berbahaya dalam jumlah berlebihan, sehingga kualitas udara menurun dan tidak lagi aman untuk dihirup. Udara sehat seharusnya mengandung komposisi seimbang, yaitu sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan sisanya gas lain dalam kadar normal. Namun, ketika zat asing seperti asap, debu, dan bahan kimia masuk ke atmosfer, udara menjadi tercemar dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan maupun lingkungan. Kondisi ini bisa berasal dari aktivitas manusia maupun proses alami, misalnya kebakaran hutan, pembakaran sampah sembarangan, penggunaan bahan kimia rumah tangga, hingga asap kendaraan bermotor yang setiap hari kita temui di jalan.
Dampak dari polusi udara sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele. Zat beracun yang masuk ke saluran pernapasan dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker paru-paru dan gangguan pernapasan lainnya. Tidak hanya itu, polusi juga dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dari radiasi berbahaya. Bila dibiarkan terus-menerus, kualitas hidup masyarakat akan menurun karena kesehatan terganggu dan lingkungan tidak lagi nyaman untuk ditinggali.
Untuk mencegah masalah ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan bersama. Mengurangi kebiasaan membakar sampah dan mulai mendaur ulang dapat menekan pencemaran dari limbah rumah tangga. Meningkatkan penghijauan dengan menanam lebih banyak pohon akan membantu menyerap karbon dioksida sekaligus memperbaiki kualitas udara. Penggunaan kendaraan listrik atau transportasi ramah lingkungan bisa mengurangi emisi gas buang, sementara pemanfaatan energi bersih seperti tenaga surya dan angin dapat menggantikan bahan bakar fosil yang mencemari udara. Selain itu, membatasi asap rokok juga penting, karena rokok bukan hanya berbahaya bagi perokok, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.
Upaya sederhana ini jika dilakukan secara konsisten dapat membawa perubahan besar bagi kualitas udara. Polusi bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dikendalikan asalkan ada kesadaran bersama dari masyarakat. Dengan tindakan nyata, udara bersih bisa kembali hadir, kesehatan masyarakat lebih terjaga, dan langit biru yang indah dapat dinikmati kembali, bukan hanya menjadi kenangan.
Rubrik Diskusi-Infografik Pertamina

Pertamina adalah perusahaan energi milik negara (BUMN) yang berdiri sejak 10 Desember 1957 dan memiliki peran penting dalam pengelolaan energi nasional. Sebagai penyedia energi utama di Indonesia, Pertamina mengelola seluruh rantai bisnis energi mulai dari eksplorasi, produksi, pengolahan, hingga distribusi berbagai produk energi seperti BBM, LPG, pelumas, hingga avtur. Peran ini membuat Pertamina tidak hanya penting bagi kebutuhan energi dalam negeri, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
Dalam menjalankan tugasnya, Pertamina berfokus pada pengelolaan sumber daya energi seperti minyak bumi, gas alam, panas bumi, serta energi baru terbarukan. Pertamina juga memastikan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus mendistribusikan energi hingga ke pelosok negeri agar akses energi dapat dirasakan secara merata. Visi dan misi perusahaan ini menekankan pada pengelolaan sumber daya energi yang murah bagi rakyat, memberikan nilai tambah berkelanjutan untuk para pemangku kepentingan, serta mendukung transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
Struktur bisnis Pertamina mencakup berbagai subholding, antara lain Upstream Hulu yang berfokus pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas, serta Refining & Petrochemical yang bergerak dalam bidang kilang dan petrokimia. Produk dan layanan utama Pertamina sangat beragam, mulai dari BBM seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, hingga Pertamina Dex, gas rumah tangga seperti Bright Gas dan LPG 3 Kg, LNG, pelumas seperti Fastron dan Meditran, serta bahan bakar aviasi seperti Avtur dan Avgas.
Sebagai perusahaan energi terbesar di Asia Tenggara, Pertamina telah mencatat berbagai pencapaian bergengsi, di antaranya masuk ke dalam daftar Top 100 World’s Most Valuable Brands versi Brand Finance, terdaftar di Fortune Global 500, serta menjadi pemimpin pasar bahan bakar di kawasan regional. Semua pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Pertamina bukan hanya berperan besar secara lokal, tetapi juga memiliki dampak global yang signifikan.
Foto Bercerita

BTS Lomba Mading ini memperlihatkan proses yang kami jalani dalam menyiapkan karya untuk perlombaan majalah dinding. Kegiatan dimulai dengan diskusi untuk menentukan ide, lalu kami melakukan pengumpulan data dan peliputan di lapangan agar konten yang dibuat lebih lengkap dan sesuai dengan tema. Setelah itu, kami memanfaatkan laptop maupun komputer untuk menulis artikel, mengedit gambar, serta menyusun desain mading supaya terlihat lebih menarik dan informatif.
Selama prosesnya, kami belajar untuk membagi tugas dengan baik, saling melengkapi, dan bekerja sama agar hasil akhir bisa maksimal. Kegiatan ini tidak hanya sekadar membuat mading, tetapi juga menjadi ajang untuk melatih keterampilan menulis, mendesain, serta mengatur kerja tim. Semua tahapan yang kami lakukan memberikan pengalaman berharga, karena lewat mading kami dapat menyalurkan ide, kreativitas, sekaligus menyampaikan informasi dengan cara yang lebih unik dan inspiratif.
Dari rangkaian gambar dan penjelasan yang ada, terlihat bahwa setiap kegiatan yang dilakukan memiliki tujuan penting, baik dalam hal pembelajaran, kreativitas, maupun kepedulian terhadap lingkungan. Mulai dari informasi tentang polusi udara, upaya pencegahan, peran Pertamina dalam menyediakan energi nasional, hingga proses kreatif dalam mengikuti lomba mading, semuanya menunjukkan bahwa kesadaran, kerja keras, dan kerjasama menjadi kunci untuk mencapai hasil yang bermanfaat. Setiap langkah yang dijalani bukan hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga pengalaman yang bisa melatih tanggung jawab serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
Pada akhirnya, semua kegiatan tersebut memberi pesan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal-hal kecil yang konsisten dilakukan. Menjaga lingkungan, mendukung energi bersih, serta berani berkreasi lewat karya seperti mading adalah bentuk kontribusi nyata yang dapat memberikan dampak positif. Dengan semangat belajar, bekerja sama, dan peduli, kami percaya bahwa apa yang dilakukan hari ini akan memberi manfaat besar di masa depan, baik bagi diri sendiri, masyarakat, maupun lingkungan sekitar.